Can We More? 37

987 63 0
                                    

Ketentraman sedang menyelimuti keluarga Min yang sedang menikmati makan malam. Akhirnya mereka bisa merasakan ini semua setelah sekian lamanya. Tapi ada yang membuat suasana hari ini menjadi beda, yaitu Lisa. Sejak pulang tadi Lisa selalu melamun.

Tidak seperti Lisa yang biasanya. Biasanya Lisa selalu ceria dan bersemangat. Terlebih lagi Lisa itu suka sekali berebut makanan dengan Seokjin dan Bambam, namun kali ini ia tidak melakukan hal itu. Pastinya itu membuat keluarganya bertanya tanya.

"Lu kenapa kak? Diem aja kek patung. " tanya Lia.

"Gak papa, cuma gw lagi kepikiran sesuatu. " jawab Lisa.

"Emangnya apa yang lagi kamu pikirin sih? " tanya Irene.

"Gini mom, tadi aku ketemu sama cowok yang matanya bulat, terus punya gigi kelinci gitu. Nah cowok itu ngaku ngaku kalo dia kenalan aku, terus dia juga tanya tanya aku kenal sama temen temen dia gak. Dan ternyata Jisoo pacarnya Bang Seokjin ada di poto itu. Apa Jisoo yang kasih tau tentang aku ke cowok itu ya? " tutur Lisa.

Keluarganya sudah menebak pasti pria itu adalah Jungkook. Siapa lagi pria yang memiliki mata bulat dan gigi kelinci, terlebih lagi pria itu mendekati Lisa secara terang terangan. Mereka bisa membayangkan raut wajah Jeon Jungkook saat Lisa tidak mengingat dirinya sama sekali.

Selesai makan Lisa langsung pergi ke kamarnya. Ia berkata jika kepalanya terasa sedikit pusing. Jadi gadis itu memilih untuk tidur agar pusingnya hilang. Namun sebelum tidur Lisa meminum obatnya terlebih dulu. Semenjak 5 bulan tahun yang lalu, kepala Lisa selalu merasa pusing.

Dokter berkata itu adalah efek amnesia yang sedang dialami oleh Lisa saat ini. Amnesia? Ya saat ini Lisa sedang mengalami amnesia. Tepatnya itu terjadi pada 4 tahun yang lalu. Hal itu disebabkan oleh kecelakaan besar yang telah menimpanya.

Hanya keluarga besar mereka saja yang tahu akan hal itu. Kecelakaan yang dialami oleh Lisa juga menjadi alasan kepergian mereka ke luar negeri. Keluarganya ingin Lisa mendapatkan pengobatan yang terbaik.



Flashback On



Di malam yang larut seperti ini masih saja ada seorang gadis yang berkeliaran di luar rumah. Untungnya saja dia menguasai sedikit ilmu bela diri, jadi dia tidak takut akan suatu hal yang buruk nantinya.

"Jadi berapa mbak? " tanya gadis itu.

"Semuanya jadi 30 ribu won. "  jawab kasir. Gadis itu membayar dan mengambil semua belanjaannya, lalu pergi keluar dari minimarket tersebut.

Baru saja ia ingin menjalankan mobilnya, tiba tiba ponselnya itu berdering. Terpaksa ia mengangkat teleponnya dulu. Tertera nama Bambam di ponselnya. Mengapa abangnya yang satu ini selalu mengganggunya?

"Halo? "

"Woi Lia lu di mana? Buruan pulang! " titah Bambam.

"Ini juga gw baru mau pulang, lu nya aja yang nelpon gw. " balas Lia kesal.

"Owh oke, barang titipan gw ada kan? " tanya Bambam lagi.

"Ada elah, santuy aja. " Baru Bambam ingin membalas ucapan Lia, namun Lia menutup ponselnya dengan cepat. Jika tidak, bisa makin lama ia pulang ke rumah.

Di rumah keluarga Min, Bambam kesal karena adik bungsunya itu dengan tidak sopan menutup telepon darinya. Ketiga saudaranya hanya mengacuhkan Bambam yang sedari tadi mendumal tidak jelas.

Sudah 10 menit lamanya mereka menunggu Lia, namun gadis itu tak kunjung pulang ke rumah. Akhirnya Lisa memutuskan untuk mencari adiknya itu dengan motor. Awalnya ketiga abangnya ingin mencegah Lisa, tapi gadis berponi itu mengacuhkan cegahan itu dengan berjalan ke luar rumah.



Can We More? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang