Can We More? 36

1K 58 4
                                    

Di pinggir jalan, Jungkook berjalan sambil termenung. Ia memikirkan suatu hal yang baru saja terjadi padanya. Apakah orang tadi benar benar Lisa? Jika iya, apa yang terjadi padanya? Mengapa gadis itu tidak ingat padanya dan sahabat sahabat yang lainnya?

Pertanyaan pertanyaan itu terus bertengger di kepala Jungkook. Tanpa ia sadari, dirinya telah tiba di kampusnya. Sahabat sahabat Jungkook yang sedang berada di taman kampus langsung memanggil Jungkook.

Jungkook yabg dipanggil pun menoleh ke sumber suara. Melihat sahabat sahabatnya yang menyuruhnya untuk datang, Jungkook langsung berlari menghampiri para sahabatnya. Ia yakin, pasti akan terjadi sesi tanya jawab dengan para sahabatnya itu.

"Woi dari mana aja lu? Ditelponin dari tadi gak diangkat angkat. " tanya Taehyung.

"Tau nih bocah ngilang mulu, lo kemana aja sih? " tanya Yeri juga.

"Gw tadi ketemu Lisa di jalanan. " jawaban Jungkook membuat para sahabatnya terkejut.

"JINJA!!! LO KETEMU SAMA DIA DIMANA? " histeris Rose.

"DI JALANAN!!! " balas Jungkook dengan berteriak juga.

"Ih Jungkook jangan teriak teriak, kuping gw pengang. " omel Rose.

"Lo juga tadi teriak teriak. " balas Jungkook sengit.

"SHUT UP!! Lo berdua sama aja, gak ada bedanya. " titah Jennie.

"Coba Kook, lo ceritain sedetail detailnya. " titah Eunha. Ia sangat penasaran dengan ucapan Jungkook yang mengatakan kalau ia bertemu dengan Lisa.

"Jadi pas gw lagi jalan di pinggir jalan gitu, tiba tiba gw nabrak orang. Nah orang itu ternyata Lisa, tapi anehnya dia gak tau siapa gw. Bahkan dari kota semua yang dia tau cuma Jisoo. Ituounn katanya gara gara Bang Seokjin yang ngasih tau dia. Gw tuh nyoba nanyain nama kita satu satu ke dia lewat poto, ya gitu. Yang dia tau cuma Jisoo, nyebut nama Jisoo aja keliatannya kayak susah di mulut dia. " Jungkook menjelaskan semua kejadian yang telah ia alami tadi.

Semua sahabat sahabatnya merasa bingung. Semua pertanyaan yang awalnya hanya ada di kepala Jungkook seorang, terbagi di kepala para sahabatnya juga. Terlebih lagi Jisoo, Lisa hanya mengingat dirinya saja? Apa dia tidak mengingat Jennie? Padahal Jennie juga sering berhubungan dengan Suga.

Berhubungan? Ya, selama ini Jisoo dan Jennie sering berhubungan dengan Seokjin dan Suga. Tapi mereka menyembunyikan itu semua, karena permintaan Seokjin dan Suga. Walaupun sering berhubungan, mereka juga tetap tidak tahu keberadaan yang tepat keluarga itu.

Yang mereka tahu keluarga Min sedang berada di Australia. Itupun mereka tahu dari no telepon yang digunakan Seokjin dan Suga. Tapi anehnya, setiap mereka sedang video call. Pasti selalu di rumah sakit. Memangnya siapa yang sakit?

"Eh guys, gw pergi dulu ya. " pamit Jennie sambil memasukkan barang barangnya ke tas.

"Mau kemana? " tanya Sana.

"Mama gw nyuruh gw buat belanja di supermarket. " jawab Jennie. Setelah itu ia pergi begitu saja.



*****



Di taman ada seorang pria yang entah menunggu siapa. Tangannya selalu memegang bunga mawar. Sepertinya pria itu akan melamar seseorang. Terlihat dari gelagatnya, sedari tadi ia mondar mandir seperti setrikaan baju. Walaupun wajahnya tampak datar, ia akui kalau jantungnya berdegup sangat kencang.

Beberapa menit kemudian wanita yang  ia tunggu telah datang. Jantungnya semakin berdegup kencang ketika melihat wanita itu. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini. Pria itu berharap, semoga perasaannya diterima oleh wanita itu.

"Suga. " panggil wanita yang telah ia tunggu. Suga yang dipanggil hanya tersenyum kecil.

"Maaf ya, pasti lo udah lama nunggu. " ucap wanita itu.

"Gak papa Jen, gw tau pasti lo susah buat cari alasan. " balas Suga. Ternyata orang yang sedang ditunggu oleh Suga adalah Jennie. Rupanya jawaban Jennie yang akan pergi belanja itu hanya alibinya saja. Syukurlah semua sahabatnya percaya dengan alibinya itu.

"Gak susah juga sih, cuma tadi gw hampir nabrak kucing aja. " ucap Jennie.

"Btw lu ngapain ngajak gw ke sini? " tanya Jennie pada Suga.

Tidak disangka Suga malah berjongkok dihadapannya, hal itu membuat Jennie bingung. Tapi seketika ia teringat akan suatu janji. Sepertinya Suga sedang menepati suatu janji padanya. Tanpa basa basi Jennie langsung mengambil bunga Mawar yang digenggam Suga sedari tadi.

Suga tidak bingung dengan hal itu, ia sudah menebak. Pasti Jennie akan langsung mengambil bunga mawar itu karena teringat janjinya. Alhasil Siga langsung berdiri dari jongkoknya.

"Lo gak mau ngomong apa gitu? " tanya Jennie.

"Kalo lo udah tau gw mau ngomong apa, ngapain gw ngomong lagi. " jawab Suga jahil. Jennie yang mendengar itu langsung memukul Suga dengan bunga yang kini ia bawa.

"Kok gw dipukul sih? " protes Suga.

"Lo gak asik, gak romantis, males gw sama lu. " omel Jennie sambil memukul Suga terus menerus.

"Yaudah iya, nih gw tanya. Jennie Kim, mau gak terima lamaran dari Min Suga? "

"Gak perlu gw jawab, lo juga udah tau. " balas Jennie. Suga pun menatap Jennie jengah. Beginilah malasnya ia berhadapan dengan Jennie. Sekalinya dijahilin, langsung dibalas.

Jennie yang melihat Suga cemberut langsung tertawa. "Hahahah gak enak kan dijahilin, makanya jangan suka jahilin orang. "

"Iya iya, maaf. " ucap Suga.

"Jadi mau gak terima lamaran gw? " tanya Suga lagi. Jennie pun menjawab dengan anggukan.

"Makasih Jen, kalo gitu pernikahan kita akan diadain 1 bulan lagi. " ucap Suga senang. Sontak itu membuat Jennie terkejut. Menurutnya menikah dalam waktu 1 bulan lagi itu terlalu cepat. Terlebih lagi ia belum lulus kuliah.

"Tapi kan gw belum lulus kuliah, masa mau nikah aja. " protes Jennie.

"Yaudah, kalo gitu seminggu lu lulus kuliah kita langsung nikah. " putus Suga. Lagi lagi ucapan Suga membuat Jennie geleng kepala. Namun Jennie memilih mengiyakan. Ternyata berbicara dengan Suga sangat menguras tenaga.

"Btw, emangnya lo udah lulus? " tanya Jennie.

"Udah, baru aja lulus tahun kemarin. " jawab Suga. Pantas saja Suga memaksa untuk cepat menikah, rupanya telah lulus kuliah. Begitulah batin Jennie.

Setelah itu mereka memutuskan untuk pergi berjalan jalan. Selama 4 tahun ini mereka hanya bertatap muka melalui ponsel mereka. Inilah kesempatan mereka untuk pergi berdua. Tidak lupa mereka menggunakan penyamaran mereka. Mulai dari kacamata hitam dan topi.

Jennie juga mengikat kuda rambutnya. Hal itu mereka lakukan karena banyak orang yang belum mengetahui keluarga Min telah kembali ke Korea Selatan. Jika wajah Suga terlihat banyak orang, sosial media bisa gempar kembali. Jennie pun pastinya akan ikut terbawa.



Segini dulu ya.
Jangan lupa vote and komen.
See you next time.

TBC

Can We More? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang