Can We More? 32

909 68 6
                                    

Di malam hari seperti ini, Jungkook belum juga memasuki alam mimpinya. Pikirannya tidak lepas dari masalah tadi siang di sekolah. Rasa bersalah di hatinya semakin besar. Ia juga telah mendengar penjelasan dari Yein.

Lisa tidak bersalah, justru itu semua ulah dari 7 yeoja yang membenci Yein. Niat awal yang ingin berbaikan malah hancur berantakan karena ulahnya sendiri yang tidak mempercayai sahabat kecilnya itu.

Karena hari semakin larut malam, Jungkook memutuskan untuk memejamkan matanya. Ia berharap saat ia bangun di keesokan harinya, semua akan menjadi baik baik saja.

Baru memejamkan mata selama beberapa detik, tiba tiba ponselnya berdering. Dengan terpaksa Jungkook membuka matanya kembali. Rupanya yang menelpon dirinya adalah Taehyung. Di sana ia langsung mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Halo, napa nelpon gw jam segini? " tanya Jungkook.

Belum ada jawaban dari Taehyung, hanya isak tangis yang terdengar. Tentu itu membuat Jungkook bingung. Bukan isak tangis Taehyung saja yang terdengar, di sana Jungkook juga mendengar teriakan histeris wanita.

Dan dia sangat kenal suara itu. Itu adalah suara Rose. Apa yang terjadi di sana? Kenapa ia tidak diberitahu oleh para sahabatnya? Mulai banyak pertanyaan di pikirannya. Jantungnya pun mulai berdebar kencang.

"Tae, di sana ada apaan sih. Kasih tau gw, jangan nangis doang!! " desak Jungkook.

"Lisa meninggal kook. "

"Dia kecelakaan satu jam yang lalu. Ginjal sama lambung dia pecah gara gara ketiban sama muatan yang dibawa sama mobil box yang nabrak dia. " Tubuh Jungkook melemas. Lisa kecelakaan? Tidak mungkin, katakan bahwa ini hanya mimpi.

"Jangan bercanda Tae, gw gak suka ya kalo lo bercandanya kayak gini!!! " teriak Jungkook yang masih tidak percaya.

"Gw serius kook, kita semua ada di sini. Tinggal lo doang yang belum dateng. Rencana Lisa mau kuburin besok pagi. " jawab Taehyung.

"Sekarang kalian ada di mana? "

"Min Hospital dan sekarang kita lagi ada di UGD. " Setelah mengetahui posisi para sahabatnya langsung menyambar jaket dan topi. Selesai bersiap, Jungkook langsung memasuki mobilnya dan meluncur ke Min Hospital.

Hati Jungkook tidak tenang, pikirannya sangat kacau. Bahkan pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Untungnya jalan Raya sedang sepi, jadi ia tidak khawatir akan menabrak orang atau kendaraan lainnya.

Butuh waktu 15 menit untuk sampai di Min Hospital. Setelah Jungkook memarkirkan mobilnya, pria itu langsung berlari ke ruang UGD. Dia tidak peduli sama sekali dengan orang orang yang telah ia tabrak di lorong rumah sakit.

Ketika ia sampai di depan ruang UGD, ia melihat betapa ramainya suasana di depan UGD. Bukan karena tawa bahagia, melainkan tangisan dan jeritan yang pilu. Lisa yang baru saja kembali beberapa bulan harus meninggalkan mereka kembali untuk selama lamanya.

"Tae, mana Lisa? Lu pasti bercanda kan? Jawab gw! " Jungkook mendesak Taehyung untuk menjawab. Taehyung yang tidak sanggup menjawab hanya menggelengkan kepalanya. Tidak lama kemudian penglihatan Jungkook meredup, hingga pada akhirnya ia jatuh pingsan.

Dari dalam kegelapan Jungkook mendengar suara seorang gadis yang memanggil namanya. Namun ia tidak tahu siapa itu, karena hanya terdengar suaranya. Pada akhirnya Jungkook merasakan sesuatu yang basah mengenai wajahnya.

Oh my god sepertinya hidungnya kemasukan air. Setelah itu ia terbangun dari tidurnya. Ya, dia hanya bermimpi buruk. Badannya banjir dengan keringat. Dan gadis yang memanggilnya tadi adalah Somi, adiknya sendiri.

Can We More? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang