Seorang gadis yang berusia 18 tahun sedang menatap halaman rumahnya dari kamar dengan wajah murung. Dia sangat bosan berada di dalam kamar seharian. Ingin sekali dia jalan jalan keluar untuk mencari udara segar.
Tapi setiap ia bangkit dari kasurnya, kepala selalu berat dan pusing. Bahkan saat ia ingin ke kamar mandi, dia harus berjalan di dekat tembok untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Hahhh bosen banget. " keluh Lisa.
"Boneka, gw mau nanya deh sama lo. Emang lo gak bosen ya diem di kamar terus, gw aja baru beberapa jam udah bosen. " tanya Lisa pada boneka unicorn yang ada di sampingnya. Dia tidak sendiri di kamar, dia memiliki teman. Yaitu boneka unicorn yang telah menemaninya selama 6 tahun.
"Heh Lili jawab dong. " desak Lisa. Tentu saja boneka itu tidak akan pernah merespon ucapan Lisa. Karena dia hanyalah sebuah benda yang terbuat dari kain dan berisi kapas.
"Udahlah gak ada gunanya juga gw ngomong ma boneka, yang ada gw makin bego. " oceh Lisa sambil membuang bonekanya sembarang.
Lisa hanya menghela nafas kasar. Tidak adakah satu orang pun yang ingin menemaninya di sini? Seandainya tadi dia diperbolehkan untuk ikut arisan oleh mommynya, pasti dia tidak akan sebosan ini.
Seketika wajah Lisa menjadi sumringah, sepertinya dia baru saja menemukan ide baru. Lisa langsung turun dari kasurnya, dia ingin pergi menuju meja belajarnya. Kali ini dia tidak berjalan, tapi menyeret dirinya seperti kejadian kakinya sakit di beberapa hari yang lalu.
Sesampainya di sana, dia langsung membuka laci mejanya. Di laci meja terdapat satu pack cat air yang masih baru. Lisa baru teringat, beberapa tahun yang lalu saudaranya memberikan cat air dan satu kanvas. Tapi dia lupa di mana dia meletakkan kanvasnya itu.
Lisa mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Matanya terpaku pada sebuah kardus yang berada di selipan antara lemari dan tembok kamarnya. Karena penasaran, alhasil Lisa menyeret dirinya untuk mendekat ke lemari bajunya dengan membawa cat airnya.
Saat kardus itu dibuka. Ternyata di dalamnya ada sebuah kanvas yang masih baru. Tanpa basa basi, Lisa langsung bawa kanvas itu bersama cat air yang ia pegang ke tengah kamarnya.
"Gambar apa ya enaknya? " gumam Lisa sambil memandang kanvas yang masih putih bersih.
Lisa memejamkan matanya untuk berpikir. Dan dia membuka matanya kembali, lalu membuka cat air dan menuangkannya pada palet. Tanpa ragu Lisa menggoreskan garis berwarna pada kanvas yang masih putih bersih nan suci itu.
Perlahan garis yang ia gores berbentuk menjadi objek yang ingin dilukisnya. Saat lukisannya selesai, Lisa mengangkat lalu menatap karyanya itu dengan senyum yang lebar. "Pinter juga ya gw. " ucap Lisa kagum pada dirinya sendiri.
"Lis kamu lagi ngapain? " tanya mommy yang tiba tiba datang.
Hampir saja lukisan yang dibuat Lisa terjatuh menyentuh lantai karena terkejut. Untung Lisa sigap menangkapnya. Jika tidak bisa bisa ia nangis 7 hari 7 malam karena karyanya itu hancur.
"Mom kalo masuk ketok pintu dulu napa, untung lukisan Lisa gak jatuh. " tegur Lisa.
Mommy yang penasaran pun mendekat ke Lisa sambil bertanya, "Tumben banget kamu ngelukis? "
"Tadi tuh Lisa bosen, yaudah Lisa ngelukis aja mumpung ada kanvas sama cat air. " ucap Lisa.
"Mommy baru tau kalo kamu bisa ngelukis secakep ini. " ucap mommy kagum saat melihat hasil lukisan milik Lisa.
"Iya donk, Lisa gitu lho. " ucap Lisa sombong.
Saat mommy memperhatikan lukisan buatan Lisa, dia merasa familiar pada dua orang yang dilukis Lisa tadi. "Itu yang kamu lukis, Jungkook sama kamu ya? " tanya mommy saat menyadari bahwa kedua orang itu adalah anaknya sendiri dan sahabat anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We More? [END]
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Min Lalisa mencintai Jeon Jungkook sahabatny sendiri, tapi Jungkook mencintai wanita lain sehingga Lisa hanya bisa memendam perasaannya agar tidak merusak persahabatannya. Penasaran gimana kisah selanjutnya? Baca di cerit...