"Oke, jadi apa rencana loe?"
"Gue akan bilang sama mereka buat nunda pernikahan kita dulu" Bianca mulai menjelaskan rencananya
"Mereka gak akan setuju"
"Serahin aja sama gue" ucap Bianca percaya diri.
Bianca kembali menyusul kedua orang tuanya dan juga orang tua Zein yang sedang bercengkrama di ruang tengah, ia menggandeng tangan Zein dan menghampiri mereka.
"Ma, pa, Bianca sama Zein udah sepakat untuk menerima perjodohan ini"
"Benarkah" antusias Ameralda mama Bianca
"Om sangat senang mendengarnya" Felix tersenyum bahagia
"Tapi kita mau nunda dulu pernikahan kita" seketika semua orang menatap kearah Bianca kecuali Zein yang masih setia dengan diamnya.
"Kenapa di tunda sayang" Ameralda menatap heran putrinya.
"Ma, Bianca dan Zein kan sudah berpisah lama, jadi kita mau mencoba lebih mengenal lagi selain menjadi sahabat, rasanya bakalan canggung kalau kita langsung menikah begitu sama, biar kita mendekatkan diri dulu satu sama lain"
"Baiklah kalau itu keputusan kalian, asalkan kalian setuju, kalau begitu kalian bisa bertunangan terlebih dahulu" ucap Felix tegas
Zein hendak memprotes tapi lebih dulu kakinya di injak oleh Bianca.
"Baiklah om, kita setuju untuk bertunangan, iyakan Zein?" Bianca bertanya sambil tersenyum penuh ancaman pada Zein, membuat Zein hanya mengangguk mengiyakan
"Baiklah kalau begitu kalian akan bertunangan minggu depan" tegas om Felix mendapat anggukan setuju dari semua orang.
.
Sementara Andi kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya ia mengambil jurusan management, ia juga bekerja paruh waktu di cafe dekat kampusnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Lambat laun ia bisa sedikit melupakan tentang kakaknya, sejak ia sadar hingga detik ini ia tak pernah mendengar kabar sama sekali tentang kakaknya, nomornya pun tidak aktif.
Bukannya ia berniat melupakan kakaknya yang telah merawatnya begitu saja, tapi dia sudah mencoba mencari kesana kemari tapi tak menemukan dimana keberadaan kakaknya.
Mungkin kakaknya sengaja meninggalkannya agar dia bisa mandiri, maka ia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kakak yang telah merawatnya tersebut, semoga selalu dalam lindungan Tuhan.
Andi sedang duduk bersandar dibawah sebuah pohon yang ada dihalaman kampusnya, ditengah kota yang panas ini memang hanya Dibawah pohon tempat yang paling nyaman agar bisa merasakan semilir angin yang menerpa wajahnya.
Andi terlihat sedang fokus membaca buku yang ditangannya, seolah tak terganggu oleh segala hal disekitarnya ini adalah kebiasaannya saat jam kuliah usai sambil menunggu waktu sift nya bekerja.
Andi yang begitu fokus dengan buku yang ditangannya hingga tak menyadari kehadiran sosok gadis di sampingnya.
Dengan nafas ngos-ngosan gadis itu melirih botol minum disamping pria yang sedang asyik membaca buku, tanpa pikir panjang ia langsung mengambil dan meneguk habis minuman tersebut.
"Eh, minum gue tuh" Andi yang menyadari seseorang mengambil botol minumnya, tetapi sudah terlambat gadis itu sudah meneguk habis airnya.
"Hah,, sorry gue haus banget" gadis itu mengusap keringat di dahinya sambil mencoba mengatur nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis 40Juta (Tamat)
RomanceCitra Kirana yang menikahi Zein Arga Wijaya demi uang 40Juta. Bagaimana akhir kisah rumah tangga mereka, akankah cinta mampu hadir di antara mereka?