33

2.4K 42 0
                                    

ZEIN POV💕

"Ngomong-ngomong beberapa hari ini gue gak ketemu Johan?" tanyaku memecah keheningan antara aku dan Bianca. Saat ini aku sedang dalam perjalanan untuk menemui Citra di cafe tempatku bertemu dengannya beberapa waktu yang lalu, sekaligus mengantarkan Bianca pulang.

"Iya, dia lagi sibuk buat persiapannya ke london"

"Ke london? Kapan?"

"Besok" jawabnya singkat, ia kemudian menyandarkan kepalanya pada jok mobil.

"Kalian gak lagi berantem kan?" tanyaku curiga.

Ia menggelengkan kepalanya pelan "gue cuma kecewa aja, lebih mementingkan pekerjaannya daripada pernikahan kita" kesedihan jelas sekali terlihat di wajah Bianca.

"Emang berapa lama dia ke london?"

"Dua bulan katanya, bisa lebih" setelah itu tak ada lagi obrolan diantara kami, hingga mobil berhenti di depan rumah Bianca.

"Thanks ya, loe gak mau mampir dulu" tawar nya sebelum dia keluar dari mobil.

"Gak deh, gue buru-buru, takut Eva kelamaan nunggu" tolakku

"Oke, hati-hati" ia melambaikan tangannya padaku sebelum aku meninggalkan perkarangan rumahnya.

.

"Resign? Kapan?" setelah mengantar Bianca aku langsung menuju cafe tempat Citra, tetapi sampai disana pegawai bilang bahwa dia telah mengundurkan diri.

"Sudah seminggu ini, bilangnya sih mau ke london dia" aku sedikit kaget ketika mendengarnya, london. Apa ini kebetulan.

"London?" tanyaku memastikan.

"Iya bilangnya besok berangkat" jawabnya lagi, membuatku semakin heran.

"Kamu tau dimana alamatnya?"

Aku langsung menuju alamat yang di sebutkan pegawai cafe tadi.

"Harusnya sih bener" gumanku pelan setelah memastikan alamat sesuai yang tertera pada ponselku.

Tetapi, saat aku hendak turun, sebuah mobil yang ku kenalberhenti di depanku, membuatku mengurungkan niatku untuk turun dari mobil.

Aku mengepalkan tanganku ketika mendapati ternyata itu adalah Johan dan Citra. Johan terlihat membukakan pintu untuk Citra, mereka terlihat sangat akrab. Bahkan Johan sempat mengusap rambut Citra sebelum pergi.

Setelah mobil Johan pergi meninggalkan tempat itu, barulah aku beranjak turun menuju rumah yang di masuki Citra tadi.

Aku mengetuk pintu beberapa kali, hingga ku dengar suara sahutan dari dalam, yang pasti itu suara Citra.

"Kak Zein" ia terlihat kaget.

Tanpa menjawab pertanyaannya, aku bergerak maju, membuatnya bergerak mundur. Aku mengamati dalam rumah ini, hanya ada dua buah bangku panjang dan satu meja dari kayu, itupun sudah terlihat usang.

"Ada perlu apa ya kak" tanyanya membuatku tersadar dengan tujuanku datang kemari.

"Ah, iya saya lupa, Eva sakit.."

"Apa? Sakit?" belum selesai aku melanjutkan kalimat ku, sudah terpotong ucapannya sambil menutup mulut karena kaget.

"Tidak usah pura-pura kaget, ini semua gara-gara kamu, dia tidak mungkin sakit jika bukan karena kamu yang tiba-tiba datang menemui dia" ucapku yang sedikit terdengar kasar memang, sedangkan wanita ini hanya menunduk.

"Ma'af" ucapnya lirih, namun masih terdengar di telingaku.

"Saya tidak butuh permintaan maaf kamu, sekarang lebih baik kamu ikut saya, dia nangis terus mencari kamu" ucapku dingin, lalu keluar meninggalkan dia yang masih diam mematung.

Gadis 40Juta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang