Sejak hari itu Citra semakin gemar berdiam diri dikamar, bahkan selama delapan bulan ini ia hampir tak pernah keluar kamar sama sekali, makanannya selalu diantarkan pelayan ke kamarnya, bahkan sekarang dia sangat pendiam, sebelumnya memang dia pendiam tapi sekarang lebih pendiam.
Kecuali ketika malam turun hujan lebat, Citra pasti akan berteriak ketakutan, dan Bianca pasti akan selalu menaninya tidur ketika turun hujan, itulah sebabnya ia hanya akan berbicara kepada Bianca, meski hanya sekata dua kata.
Jika orang yang tidak tau mungkin saja akan mengira dia bisu, segala usaha telah Bianca coba untuk membuat wanita itu kembali seperti sedia kala.
Tapi segala usahanya seolah mendapat jalan buntu wanita itu tetap bertahan dengan diamnya.
Setiap pagi sebelum berangkat bekerja ia pasti akan menyempatkan dirinya kekamar Citra untuk menyuapinya makan, begitupun saat malam, karena biarpun pelayan mengantarkan makanan ke kamar Citra pasti dia tidak akan memakannya.
Yang Citra tau, Bianca adalah tunangan Zein yang akan segera menikah setelah dia melahirkan dan pergi dari sini.
Sementara Zein seolah menutup mata dan telinganya tentang gadis itu, tak pernah menengoknya atau sekedar menanyakan kabarnya.
Pagi ini seperti biasa Bianca pergi kekamar Citra dengan membawa nampan berisi makanan
Namun begitu dia masuk, ia sangat terkejut melihat Citra yang sudah bersimpuh di lantai dengan memegangi perutnya kesakitan.
"Astaga Citra" pekiknya dan langsung berlari menghampiri Citra.
"YUNI..!!" teriaknya dengan keras membuat orang yang dipanggilnya langsung Terburu-buru datang.
"Ya Non"
"Panggil satpam suruh angkat Citra ke mobil saya, dia mau melahirkan, cepat!!" perintah Bianca dengan teriakan.
"Baik non" Yuni langsung berlari memanggil satpam, tanpa menunggu lama dia kembali dengan dua orang satpam dibelakangnya.
"Kalian angkat dia ke mobil saya" perintahnya kepada dua orang satpam itu langsung mengangkat tubuh Citra kedalam mobil.
Sampainya dirumah sakit mereka langsung disambut oleh beberapa perawat dengan membawa brangkar.
"Bawa dia ke ruang bersalin, saya akan menemui dokter Risa" perintahnya kepada para perawat itu.
"Baik dok" mereka bergegas mendorong Citra menuju ruang bersalin.
Bianca berlari cepat menuju ruangan dokter Risa "dokter Bianca, ada apa?" dokter Risa tampak terkejut melihat Dokter Bianca yang memasuki ruangannya tersebut bahkan tanpa mengetuk pintu.
"Ah, maaf dokter Risa saya lupa mengetuk pintu, tapi bisa tolong Citra akan melahirkan dia sedang diruang bersalin" ucap Bianca dengan nafas terengah-engah.
"Baiklah saya akan menanganinya, dokter tenang saja" ucap dokter Risa dengan profesional.
"Terimakasih" kemudian mereka segera pergi menuju ruang bersalin.
Bianca sedang menggu didepan ruang bersalin dengan gelisah, tak henti-hentinya ia berdoa untuk keselamatan ibu dan anak itu.
"Hei." Seseorang menepuk pundaknya, membuat Bianca mendongakan kepalanya.
"Sayang" ternyata dia adalah Johan, kekasih Bianca, dia juga bekerja dirumah sakit yang sama dengan Bianca.
"Sedang apa disini?" tanya Johan pada kekasihnya itu.
"Itu Citra sedang melahirkan" Bianca bangkit dari duduknya.
"Zein mana?" Tanya Johan, karena ia melihat kekasihnya ini sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis 40Juta (Tamat)
RomanceCitra Kirana yang menikahi Zein Arga Wijaya demi uang 40Juta. Bagaimana akhir kisah rumah tangga mereka, akankah cinta mampu hadir di antara mereka?