Suara dering alarm membangunkan Zein dari tidurnya, ia meraih jam weker di samping tempat tidurnya dengan satu tangan untuk mematikan alarm tanpa bangun dari tempatnya. Kepalanya masih terasa pusing akibat minum semalam, untuk saja hari ini hari minggu jadi dia tidak akan pergi bekerja.Zein bangun saat jam sudah menunjukkan pukul 11:00 siang karena merasa perutnya keroncongan, ia kemudian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, 30menit kemudian ia keluar kamar dan melangkah menuju meja makan.
Zein menatap begitu banyak makanan di meja makan sama seperti biasanya 'apa wanita itu masih memasak?' Zein terdiam sejenak, kemudian menarik salah satu kursi untuk ia duduki.
"Yuni.." suara Zein terdengar keras membuat orang yang dipanggil buru-buru datang.
"Ya Tuan" Yuni berdiri didepan Zein dengan menunduk.
"Apa ini masakan wanita itu?" Zein menatap Yuni tajam membuat Yuni menunduk ketakutan.
"Benar Tuan ini masakan nona" Yuni berkata dengan gemetarnya.
'Dasar apa wanita itu sengaja ingin mencelakai anakku dengan membuat dirinya kelelahan' Zein menggertakan giginya emosi.
"Besok jangan izinkan lagi wanita itu memasak, mengerti..!!" Zein menatap tajam Yuni sambil menekan kata mengerti.
"Baik tuan"
"Yasudah kamu boleh pergi" perintah Zein, Yuni kemudian langsung buru-buru melangkah meninggalkan meja makan. Zein kemudian melanjutkan makannya dengan diam.
.
"Ayolah.. Temenin gue bentar doang" seorang gadis cantik dengan rambut pendek sedang merengek pada pria seorang pelayan cafe.
"Udahlah Ndi temenin, gak kasian cewek cantik pergi sendirian ntar kalau di culik orang gimana" tegur Wahyu salah satu rekan kerja Andi.
Yah gadis itu adalah Clarissa yang sedari tadi memaksa Andi untuk menemaninya ke toko buku, meski pria dingin itu sudah menolaknya berkali-kali tapi tak membuat Clarissa menyerah juga.
"Kan gue udah bilang gue lagi kerja" Andi menatap jengkel Clarissa bagaimana tidak gadis ini sedari tadi merengek padanya untuk menemani ke toko buku, seperti tidak ada teman lain saja.
"Kan bentar lagi pulang" Clarissa masih tetap gigih untuk memaksa Andi, membuat teman-teman Andi geleng-geleng kepala melihat mereka berdua.
Karena hari ini adalah hari minggu jadi andi mendapatkan giliran sift pagi dari pukul delapan hingga pukul empat sore.
"Yaudah iya gue anterin tapi pake motor ya" akhirnya Andi menyerah dan menyetujui keinginan Clarissa untuk menemaninya ke toko buku daripada gadis ini terus merengek membuat telinganya sakit.
"He'em" Clarissa mengangguk kan kepalanya dan tersenyum manis kepada Andi, ia sangat senang karena akhirnya Andi bersedia untuk menemaninya tak masalah pakai motor justru ia bisa memeluk Andi sepuasnya.
"Yaudah gue ganti baju dulu" Andi kemudian melangkah menuju loker untuk mengganti seragam kerjanya, karena memang jam kerjanya sudah habis. Setelah melepaskan seragam kerjanya, kemudian ia meraih jaket dan tas ranselnya.
Andi segera menuju parkir khusus karyawan untuk mengambil motor scoopy nya sedangkan Clarissa sudah berdiri dengan manis disamping motor Andi.
Andi memakai helmnya dan bersiap menyalakan sepeda motor nya, ia melirik Clarissa yang berdiri dibelakangnya.
"Kalau loe gak pake helm kita bisa kena tilang"
Clarissa melirik helm yang berada diatas sebuah motor disamping motor Andi, tanpa menunggu lama ia langsung menyambar helm tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis 40Juta (Tamat)
RomanceCitra Kirana yang menikahi Zein Arga Wijaya demi uang 40Juta. Bagaimana akhir kisah rumah tangga mereka, akankah cinta mampu hadir di antara mereka?