37

4.6K 84 8
                                    

ZEIN POV💕

Saat ini aku sedang duduk di salah satu bangku taman rumah sakit, aku menatap gemerlapnya langit malam yang di penuhi bintang-bintang.

Aku sengaja duduk sendiri disini, aku ingin sedikit mendinginkan hati dan pikiranku, berharap semua ini hanyalah mimpi.

Namun, panggilan Clarissa mampu membuatku kembali tersadar, bahwa ini semua ada kenyataan. Aku menggeser sedikit diriku, memberikan ruang untuk Clarissa duduk di sampingku.

"Apa ini Cla?" tanyaku, saat Clarissa memberikan sebuah amplop coklat kepadaku.

"Itu titipan dari kak Kirana, sebenarnya udah dari kemarin, sebelum kak Kirana berniat berangkat ke london, tapi Clarissa baru sempat memberikannya sekarang" aku kembali menatapnya, meminta penjelasan, saat aku tau yang di dalam amplop itu ternyata adalah uang.

"Kak Kirana cuma minta tolong ke Clarissa, untuk memberikan itu kepada kak Zein. Dia bilang terimakasih, karena kak Zein sudah mau meminjamkan uang untuk biaya operasi adiknya. Kak Kirana bilang, katanya sekarang dia sudah tidak butuh lagi, jadi dikembalikan kepada kak Zein."aku menunduk, mencoba metesapi kata-kata Clarissa.

"Kak Zein tidak perlu merasa bersalah, dulu kak Erick juga sama kok. Dia dulu juga sangat membenci kak Kirana, entah angin apa yang membuat kak Erick berubah, yang jelas Clarissa senang, bahwa sekarang kak Erick tau bahwa kak Kirana itu orang yang baik."

"Dulu kak Kirana itu pasien Cla, Cla yang membawanya kemari. Ini adalah semua data tentang kak kirana selama di surabaya, barang kali kakak ingin membacanya." Clarissa memberikan sebuah map berwana biru kepadaku.

Setelah membacanya, aku kembali menunduk, tak terasa air mataku menetes. Betapa berdosa nya aku selama ini, bahkan sedikitpun aku tak pernah mempercayai kata-katanya.

Aku teringat kata-kata ku padanya beberapa waktu yang lalu"ambil uang itu, itukan yang kamu mau, saya tidak akan pernah sudi anak saya mempunyai Ibu jalang seperti kamu!"

"Mau kemana sih? Ketemu pacar barumu, apa itu lebih penting daripada anak kamu?"

"Wow, laki-laki mana lagi yang menjadikan kamu pelancurnya?"

Betapa ucapan ku padanya selama ini telah begitu banyak melukai hatinya, benar kata Clarissa wanita itu baik, sangat baik, bahkan setelah semua hinaan yang ku lontarkan padanya, sedikitpun ia tak pernah ada niatan untuk membalas ku.

Aku meremas map di tanganku, betapa aku merutuki segala kebodohanku selama ini.

.

Ini sudah hari ke enam, Kirana masih setia dengan mata terpejamnya, meski beberapa waktu yang lalu Johan mengatakan Bahwa Kirana sudah melewati masa kritisnya, namun hingga saat ini wanita itu belum juga terbangun.

Antara aku, Johan dan juga Erick, kami sudah sepakat untuk berdamai. Aku sangat bersyukur bahwa mereka bersedia memaafkan ku, dengan syarat aku juga harus menebus kesalahanku pada Kirana. Tentu saja aku menyanggupinya.

Perihal hubungan antara Erick dan Kirana, Erick semata-mata melakukannya hanya karena rasa bersalahnya pada Kirana.

Hari ini aku menjaga Kirana seorang diri, hari ini Clarissa wisuda, jadi seluruh keluarganya ikut begitupun Andy yang notabennya adalah pacar Clarissa. Sedang Bianca dan johan sedang sibuk menyiapkan pernikahan mereka, yang hampir saja batal gara-gara aku.

Aku menggenggam tangan Kirana, sambil menatap wajahnya lekat-lekat. Ah, betapa kurus nya wanita ini, wajahnya pucat, pipi tirus bahkan tulang selangkanya terlihat jelas, dan juga tangan yang terasa begitu mungil di genggamanku. Aku semakin merasa berdosa telah bersikap begitu buruk padanya.

Gadis 40Juta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang