24

2.4K 44 0
                                    

Ini adalah hari terakhir Clarissa dan teman-temannya berusaha membantu Kirana, hari ini mereka berencana  mendatangi Kirana untuk yang terakhir kalinya, pasalnya sudah hampir tiga bulan usaha mereka tak membuahkan hasil.

Mereka ingin berpamitan sebelum kembali ke jakarta, sungguh Clarissa tak menyangka ternyata benar apa yang dikatakan oleh dokter Riska dan para staff di rumah sakit ini, bahwa Kirana sangat sulit ditangani.

Bahkan orang yang penuh semangat seperti Clarissa saja pada akhirnya menyerah, ini adalah pengalaman pertama Clarissa gagal menangani seorang pasien, biasanya hanya dalam waktu satu bulan pasien yang ditangani Clarissa sudah bisa mengalami perubahan. Sedangkan ini,, sudah tiga bulan jangankan membuka suara tatapannya selalu datar kedepan tak pernah melirik Clarissa bahkan ketika ia mengajaknya berbicara panjang lebar.

Clarissa dan teman-temannya melangkahkan kaki, memasuki ruangan tempat Kirana, ruangan yang hanya dihuni oleh Kirana seorang diri, hanya terdapat satu ranjang kecil dan sebuah kursi dimana tempat Kirana setiap hari duduk dan menatap keluar jendela.

"Hallo kakak cantik" Clarissa menyapanya dengan senyum manis di bibirnya, meskipun di hatinya ia sangat kecewa karena gagal menangani Kirana, meskipun ia juga tau bahwa Kirana tak mungkin meresponnya.

"Clarissa mau pamit." Ucap Clarissa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf ya, Clarissa dan teman-teman tidak bisa membantu kakak lebih banyak lagi, hari ini kami pamit kami akan kembali ke jakarta, kami akan doakan semoga kakak cepat sembuh.." Clarissa sudah tak mampu membendung air matanya lagi, menerima kenyataan bahwa mereka harus kembali ke kampus tanpa membawa hasil apapun.

Teman-teman Clarissa yang berdiri di samping mereka pun ikut merasa sedih, melihat menangis hanya karena gagal menangani seorang pasien, pasalnya Clarissa adalah gadis yang selalu ceria dan penuh semangat.

Bahkan saat dia ditolak berkali-kali oleh Andi pun, ia tak pernah melihat Clarissa bersedih seperti saat ini, sedangkan sekarang Clarissa menangis hanya karena gagal menangani seorang pasien.

Meskipun mereka tau Clarissa lah yang paling bersemangat untuk membantu kesembuhan pasien ini, bahkan ia berusaha dengan keras untuk meminta izin kedua orang tuanya dan juga kakaknya agar diizinkan kemari. Dan sekarang Clarissa harus kembali dengan tangan kosong tanpa hasil apapun.

"Kaka jaga diri ya" Clarissa memeluk tubuh kirana dengan erat sebagai tanda perpisahan.

"Tunggu..!!" Suara kirana membuat Clarissa dan teman-temannya menghentikan langkahnya yang hendak meninggalkan ruangan ini, seketika mereka semua menoleh.

Kirana berdiri dan menatap datar kearah mereka, ia meraih sesuatu dari dalam saku bajunya dan memberikannya kepada Clarissa.

"Ini apa?" Clarissa menerima dengan tanda tanya.

Tanpa menjawab ucapan Clarissa, Kirana berbalik badan dan kembali duduk ditempatnya semula. Membuat Clarissa dan teman-temannya saling pandang.

Clarissa membuka lipatan kertas yang diberikan oleh Kirana, sebuah nama dan alamat seseorang.


.


Tanpa menunggu lama Clarissa dan teman-temannya segera menuju ke alamat yang diberikan, dan menunda kepulangan mereka ke jakarta.

Perjalanan mereka ke alamat yang dituju memakan waktu yang cukup lama, karena tempatnya yang berada diluar kota dari tempat Kirana saat ini.

Setelah empat  jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, mereka cukup kesulitan karena alamat yang dia tuju berada di sebuah perdesaan dengan di kelilingi hutan, dan juga jalan yang terjal.

Gadis 40Juta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang