Sinar matahari masuk melalui celah jendela, mengusik seseorang dari tidur lelapnya.
Erick meraih ponsel di samping tempat tidurnya, untuk melihat jam di ponselnya 06:30, itulah waktu yang tertera di ponselnya. Masih terlalu pagi, ia meletakkan kembali ponselnya dan kembali memejamkan matanya, namun sesaat kemudian ia kembali membuka matanya lebar-lebar
Clarissa, yah dia teringat adiknya yang semalam mengatakan ingin tinggal di apartemennya, bersama....
Seketika Erick buru-buru bagun dari tempat tidurnya, dan bergegas ke maaf mandi untuk membersihkan diri. Sepuluh menit kemudian ia keluar dari kamar mandi da bergegas mengganti pakaiannya, ia harus memastikan adiknya baik-baik saja.
Dengan setengah berlari ia menuruni tangga.
"Erick mau kemana?" Ranti ibunda Erick menatap putranya heran, tumben sekali ia sudah rapi sepagi ini.
"Erick mau ke apartemen ma" jawabnya kemudian meraih segelas air putih yang ada di meja makan.
"Tumben pagi-pagi kamu mau ke apartemen?"
"Erick mau nengok Clarissa, semalam dia tidur di apartemen Erick"
"Memangnya kenapa kalau Clarissa tidur di apartemen bukannya dia sudah sering tinggal disana?" Ranti menatap putranya heran
"Masalahnya Cla nggak sendiri ma"
Ranti mengerutkan keningnya "maksud kamu adikmu bawa laki-laki ke apartemen?"
Erick menghela nafasnya "bukan ma, Clarissa bawa pasien nya yang dari surabaya itu ke apartemen, Erick takut terjadi apa-apa sama Cla, makanya Erick mau kesana untuk memastikan" sambung Erick menjelaskan.
"Yasudah Erick mau bergi dulu" Erick mencium kedua pipi ibu tersayang nya.
"Kamu gak mau sarapan dulu" ucap ranti setengah berteriak, karena Erick yag sudah menjauh.
"Tidak" jawab Erick kemudian menghilang dari balik pintu.
Dengan kecepatan yang sedikit tinggi Erick mengendarai mobilnya untuk menuju apartemennya. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya Erick sampai di apartemennya, setelah memarkirkan mobilnya erick segera masuk kedalam lift.
Erick menekan password apartemennya, setelah pintu terbuka Erick segera menuju kamar adiknya.
Tanpa mengetuk ia membuka pintu kamar adiknya, namun seketika ia kaget karena tak mendapati sosok adiknya di dalam kamar tersebut melainkan sosok wanita berambut panjang terurai yang sedang berdiri di menatap keluar jendela.
"Dimana Clarissa?" Tanya Erick setengah berteriak.
Mendengar suara seseorang membuat wanita itu menoleh, membuat Erick membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Berbeda dengan Kirana yang hanya menatapnya datar sekilas, kemudian kembali menatap jendela tanpa menjawab pertanyaan Erick.
Dengan langkah cepat Erick menghampiri Kirana dan menarik pundaknya, membuat Kirana berhadapan dengan Erick.
"Kamu..." Erick menatap tajam wanita yang ada di hadapannya ini.
Wanita yang telah membohonginya dan sahabatnya, wanita yang telah meninggakan anak dan sahabatnya, dan sekarang wanita ini kembali muncul di hadapannya, setelah empat tahun menghilang tanpa kabar.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Erick penuh penekanan, terlihat sekali bahwa Erick sedang murka saat ini, nafasnya memburu dan matanya memerah penuh amarah, membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa takut. Tapi berbeda dengan wanita ini, ia tetap menatapnya datar tanpa ada rasa takut sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis 40Juta (Tamat)
RomanceCitra Kirana yang menikahi Zein Arga Wijaya demi uang 40Juta. Bagaimana akhir kisah rumah tangga mereka, akankah cinta mampu hadir di antara mereka?