Setelah kepulangan sekolahnya tadi Defian mengajak teman-temannnya untuk pergi ke markas Redstar. Defian tidak bisa tinggal diam setelah melihat sepupunya harus mendekam di dalam penjara. Sesampainya di markas Redstar, Defian langsung menghadiahi tonjokan tepat di wajah tampannya sang wakil ketua.
"Sttt maksud lo apa dateng-dateng main pukul aja," Ujar wakil ketua Redstar sambil mengusap darah di sudut bibirnya
"Seharusnya gue yang nanya gitu ke lo. Maksud lo nyuruh Om Bram buat laporin Viktor ke kantor polisi apa!!" Sarkas Defian
"Gausah fitnah orang kalo gaada bukti," Sahut salah satu anggota Redstar
Kemudian Defian melemparkan ponselnya ke arah anak Redstar. Kini terpampanglah sebuah pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal bahwa anak Redstar-lah yang sudah menjebloskan Viktor ke penjara.
"Anjir sumpah bukan kita yang ngomong gitu ke Om Bram. Ketemu sama Om Bram aja belum sempet kok," Sahut anak Redstar
"Shit gak usah ngeles ya lo. Gara-gara kelakuan lo semua sekarang Viktor harus ngedekam di penjara satt." Ujar Defian yang sudah kesal.
***
Setelah mengumpulkan banyak info mengenai keberadaan Ziyan, kini Zevan memutuskan untuk pergi ke tempat tinggal barunya Ziyan. Kontrakan kecil inilah yang menjadi tempat persinggahan Ziyan dan Viktor.
"Assalamualaikum," Salam Zevan
"Waalaikumsalam," Sahut Ziyan dari dalam
"Ziyan. Yatuhan dek sekarang lo makin gagah aja," Puji Zevan ketika melihat adeknya
"Mau apa kesini," Ujar Ziyan dengan malas
"Gue kesini mau ngasih tau lo kalo Viktor di penjara," Ucap Zevan tenang
"Gausah bercanda ya anda." Tegas Ziyan
"Gaada untungnya gue bercanda. Lo mau ikut jenguk Viktor nggak?" Ucap Zevan tetapi Ziyan masih terbungkam.
"Ckk lupakan sejenak kalo kita musuhan. Sekarang lo harus ikut gue buat jengukin anak lo." Paksa Zevan kepada Ziyan
Zevan sangat bersyukur karena penantiannya selama puluhan tahun kini terkabulkan dengan semobil bareng Ziyan.
"Viktor," Sapa Ziyan sembari memeluk Viktor ketika sudah tiba di kantor polisi.
"Papa, Om Zevan." Beo Viktor
"Gimana Vik baik-baik aja kan kamu di sini?" Tanya Zevan
"Hmm baik om. Kok om bisa kesini sama papa?" Tanya Viktor yang kebingungan
"Om paksa aja papamu Vik," Sahut Zevan dengan terkekeh pelan sedangkan Ziyan memilih untuk mendengus.
"Vik siapa yang udah jeblosin kamu ke penjara nak," Tanya Ziyan
"Om Bram pa. Dia adalah papanya Reynand," Ujar Viktor
"Bram temen lo waktu SMA itukan." Ketus Ziyan pada Zevan
"Iye-iye gausah sinis gitu kalee liatinnya," Sahut Zevan santuy
"Bacot," Sengak Ziyan bukannya marah Zevan malah terkekeh pelan.
***
Tania and the gengs kini menghabiskan jam malamnya buat pergi ke mall bareng teman-temannya. Selama di Mall banyak sekali yang melihatnya dengan tatapan iri. Sungguh indahnya ciptaan tuhan ini.
"Norak banget sih orang-orang kayak gapernah liat cewek cantik aja," Celetuk Acha
"Hooh bener banget tuh. Berasa artis dah gue," Sombong Tania
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE [TAHAP REVISI]
Teen Fiction~FOLLOW DULU SEBELUM BACA~ Aldefiano Dekha Megantara. Siapa sih yang tidak mengenalnya? Dia adalah seorang badboy yang menyandang sebagai Ketua Geng Motor BLACKFIRE sekaligus Kapten Basket di SMA Megantara. Parasnya yang sangat tampan dan bandana y...