Penolakan

7.3K 384 36
                                    

Setelah semalam bergelut dengan pikirannya perihal penembakan yang dilakukan Reynand. Kini Tania sudah memantapkan hatinya untuk memberikan jawaban ke Reynand. Tania memutuskan untuk nyamperin Reynand ke kelasnya.

"Kak Rey gue boleh ngomong bentar?" Tanya Tania setelah menemukan Reynand yang sedang tertidur di kelasnya. Dapat dilihat kalo Reynand sepertinya kurang tidur.

"Boleh Ta, gimana?" Tanya Reynand yang sudah menegakkan badannya.

"Kak gue mau ngasih jawaban yang kemarin," Ujar Tania sedikit tak enak

"Trus?" Tanya Reynand yang sudah penasaran dengan jawaban Tania. Disisi lain Reynand sudah punya feeling kalo dia bakal ditolak Tania. Reynand sangat tau betul kalo Tania suka sama Defian. Tapi Reynand juga pengen Tania tau soal perasaannya.

"Maaf sebelumnya kak, Tania belum bisa nerima kakak. Bukan karena kakak kurang apa atau gimana. Tapi kakak pasti faham kan kalo perasaan itu gabisa dipaksa," Ucap Tania

"Iya gue tau kok kalo lo bakal nolak cinta gue. Saran gue perjuangin lagi orang yang lo suka Ta, Cuma itu yang bisa gue katakan ke lo," Ujar Reynand dengan santai membuat Tania semakin bingung. Betapa baiknya cowok yang dihadapannya saat ini.

"Kok kakak gak marah?" Tanya Tania dibalas kekehan dari bibir Reynand.

"Buat apa gue marah coba, Lagian setelah gue nyatain perasaan ke lo hati gue sedikit lebih tenang. Kalopun endingnya lo nolak gue juga itu bakal gue maklumin, karena sebenernya gue tau orang yang lo suka tuh Defian. Tapi gue heran deh belakangan ini kok gue udah gak liat lo deketin Defian lagi ya, Why?" Tanya Reynand

"Hmm gue udah berhenti merjuangin dia kak. Cape tau dicuekin terus sama dia," Keluh Tania dengan wajah cemberut membuat Reynand gemash

"Hahaha bukannya cewek bar-bar didepan gue ini gapernah kenal kata LELAH yaa," Goda Reynand

"Ihhhh kak Reynand rese bangett siiiihhh," Teriak Tania dengan nada menggemaskan sambil memukuli dada Reynand. Kejadian itu disaksikan banyak orang termasuk Viktor.

***

Tania kini tak langsung pulang karena dia mengikuti ekstrakurikuler basket. Dan ternyata ekstrakurikuler kali ini digabung dengan tim basket cowok. Disana sudah ada Defian DKK membuat Tania sedikit canggung.

"Wooahh Tania PJnya dongs," Seru Alvaro

"Iyaa nih baru juga jadian sama Reynand," Timpal Kennath

"Kakak tuh apaan sih," Jawab Tania dengan cuek

"Ta gimana sih rasanya punya pacar ganteng?" Tanya Alano dengan polosnya

"Yaa enak lah kak Lano. Secara gitukan Kak Reynand ganteng bingits trus baik lagi," Seru Acha yang menyerobot pertanyaan Alano barusan.

"Lebay," Nyinyir Kennath

"Bilang aja lo kalah ganteng kan," Ejek Acha

"B aja tuh," Sahut Kennath dengan ekspresi minta dicakar

"Udah-udah kenapa jadi ngomongin kak Reynand sih," Ujar Tania menengahi mereka yang bentar lagi pasti bakal adu bacot. Tania kini sedang melirik ke arah cowok yang berada disamping abangnya. Yaps siapa lagi kalo bukan Defian. Tania baru menyadari kalo di wajah Defian banyak luka lebam. Sontak Tania menghilangkan gengsinya buat mengobati luka Defian.

"Kak Def, ikut aku bentar yuks," Ucap Tania dengan lembut. Defian yang dipanggilpun dibuat bingung. Tanpa basa basi Tania menggenggam tangan Defian dan membawanya ke UKS.

"Kakak tuh abis ngapain aja sih tuh muka kok sampe babak belur gini," Cerocos Tania tanpa disadari membuat Defian tersenyum simpul.

"Ditanya bukannya dijawab malah diem aja kayak patung," Ujar Tania sambil menekan luka Defian

BLACKFIRE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang