Rumit

4.8K 254 1
                                    

Kontrakan dengan luas yang tidak seberapa kalo dibandingkan dengan rumah mereka sebelumnya akan menjadi tempat singgah sementara Viktor dan juga papanya. Semenjak usaha papanya yang dinyatakan bangkrut hidup Viktor sangat jauh dari kata kemewahan. Selalu aja cobaan demi cobaan yang dilalui Viktor membuat dirinya berfikir bahwa Tuhan tidak pernah adil.

"Vik, papa boleh nanya nggak sama kamu?" Tanya Ziyan

"Boleh pa, emang papa mau nanya apa?" Tanya Viktor

"Apa kamu masih contectan sama teman-teman kamu di geng Avatar?" Tanya Ziyan

"Nggak sih pa. Lagian juga sekarang kan Viktor udah nggak jadi bagian dari geng itu," Ujar Viktor

"Tapikan mereka tetep teman-teman kamu, masa setelah kamu keluar dari geng itu langsung kayak orang gak kenal gitu," Ucap Ziyan

"Terserah mereka ajalah pa, lagian juga Viktor ngerasa kalo mereka semua itu fake temenan sama Viktor," Ujar Viktor

"Udah tau kalo mereka fake kenapa kamu masih betah bersama mereka?" Tanya Ziyan

"Trus kalo gak sama mereka Viktor harus temenan sama siapa lagi Pa, papa kan tau sendiri Viktor punya temen deket cuman sama Defian itupun juga hanya sementara," Jelas Viktor

"Masa sih kamu temenan sama Defian doang. Emang anak SMA Megantara gaada yang mau temenan sama kamu ya?" Tanya Ziyan

"Ada sih pa namanya tuh Reynand. Tapi dia sekarang koma karena kecerobohan Viktor pa," Sesal Viktor

"Maksud kamu?" Tanya Ziyan tak faham

"Viktor udah ngebuat Reynand kecelakaan pa. Awalnya Viktor mau nyelakain Om Zevan tetapi Reynand mengagalkan semua rencana Viktor dengan mengambil alih mobilnya Om Zevan pa," Jelas Viktor membuat Ziyan menatap anaknya tak percaya

"Viktor papa gak pernah ngajarin kamu jadi psikopat kayak gini nak, balas dendam boleh tapi jangan sampe melibatkan nyawa di dalamnya. Sebenci-bencinya papa sama Zevan, papa gak pernah ada niatan buat ngebunuh dia karena biar gimanapun dia adalah abang papa Vik." Ucap Ziyan

"Maafin Viktor pa, Maafin Viktor yang udah melakukan tindakan di luar batas," Sesal Viktor di hadapan Ziyan

"Papa mau maafin kamu asal kamu harus janji sama papa buat jengukin Reynand di rumah sakit." Tegas Ziyan

"Baik pa. Viktor akan mengakui kesalahan Viktor ini." Kata Viktor dengan mantap

***

Sore ini Tania akan menjenguk Reynand di rumah sakit bersama Defian DKK. Setelah lama tidak hangout bareng anak Blackfire, Tania merasa asing disini. Apalagi Defian sudah seperti biasanya yang tak pernah mengeluarkan sepatah katapun hingga laju mobilnya sudah sampai di rumah sakit.

"Kak Rey kapan bangun? Betah banget sih ngebonya," Dumel Tania di samping brankar yang di tiduri Reynand

"Kasian Defian ya paro cintanya harus bertepuk sebelah tangan," Bisik Alano di telinga Alvaro

"Biarin ajaa bocil suruh siapa gedein gengsi," Sahut Alvaro lewat bisikan membuat Alano terkikik geli

"Heh kenapa lo bocil ketawa-ketawa sendiri kayak orang gila," Cecar Kennath

"BangKe apaan sih syirik aje lu," Sahut Alano dengan bahasa yang sudah tidak baku seperti biasanya membuat teman-temannya heran.

"Siapa yang ngajarin lo bahasa gaul kayak gitu bocill," Gemas Adrian

"Kepo," Sahut Alano sambil menjulurkan lidahnya

"Gue doain mudah-mudahan tuh lidah kesleo," Ucap Kennath memandang sinis Alano

BLACKFIRE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang