Teror

4.4K 222 30
                                    

Sepulang dari sekolah kini Defian DKK berencana untuk kumpul di markas siang hari. Keenam anggota inti Blackfire ini baru sampai di depan markas. Merasa ada yang aneh setiba di markas, Defian langsung turun untuk mengecek keadaan di markas diikuti dengan kelima sohibnya.

"Lo ngerasa ada yang aneh nggak sih sama ini markas," Celetuk Alvaro sambil menengok ke kanan-kiri

"Iya sih perasaan kan anak-anak yang lain belum pada kesini ya," Heran Viktor

"Ada yang tau bandana ini nggak," Ucap Defian yang baru saja keluar dari dalam markas sambil membawa sebuah bandana warna putih.

"Kayak nggak asing, tapi punya siapa ya," Pikir Viktor sambil memandangi bandana itu 

"Cek semua ruangan dulu siapa tau ada bukti lain," Saran Kennath

"Berasa jadi detektif dah gue," Celetuk Alvaro

"Bisa nggak sih gausah banyak bacot," Semprot Adrian

Alano juga ikut membantu menyusuri setiap ruangan yang ada di markas. Tiba-tiba matanya melihat sebuah baju warna putih dengan dipenuhi bercak darah. 

"BangKe." Teriak Alano di dalam kamar tersebut

"Bocil berisik banget sih ah," Kesal Alvaro

"Cek aja yok siapa tau dia nemuin bukti atau apa gitu," Saran Adrian

"Ntar aja paling juga unfaedah," Ucap Kennath

"Biar gue yang ngecek ke atas," Sahut Defian kemudian berjalan ke kamar bagian atas.

Setelah sampai di kamar Defian dikejutkan dengan sebuah kaos yang ada di genggaman Alano.

"Punya siapa Lano?" Tanya Defian

"Gatau, tadi sih Lano dapetin ini kaos disitu," Ucap Alano sambil menunjuk ke tempat dia menemukan kaos itu.

"Mana liat," Pinta Defian

"Nih Def," Ujar Alano menyerahkan kaos itu

Mata Defian masih setia meneliti kaos yang ditemukan Alano barusan. Dia sangat faham kalo kaos itu ada hubungannya dengan teror yang dia terima. 

"Lano kenapa Def?" Tanya Adrian setibanya di kamar

"Gak. Dia cuman nemuin kaos ini tadi," Ucap Defian

"Rupanya mereka mainnya sembunyi-sembunyi nih. Kalo kayak gini caranya kita bakal kesusahan nangkep mereka," Ujar Adrian

"Tapi bentar deh. Mereka kok bisa langsung masuk sini dengan segampang itu ya," Heran Viktor

"Lo lupa kalo mereka pasti punya seribu akal. Jadi gue gak heran deh kalo mereka bisa secerdik itu," Sahut Adrian

"Blok. Di markas kita kan ada CCTV kenapa kita nggak ngecek aja kayak waktu itu," Seru Alvaro

"Vik tolong cek CCTV sekarang." Perintah Defian

"Def gue liat ini ada dua cowok yang make topeng jadi susah buat ngenalinnya," Ucap Viktor sambil memperlihatkan rekaman dari CCTV itu.

"Mulai besok kosongkan markas dan buat lo semua harus mantau secara sembunyi-sembunyi di beberapa titik jalan," Ucap Defian

"Tambahan Def. Beritahu anak-anak Blackfire buat nggak bocorin masalah ini sama geng lain. Soalnya gue ngerasa kalo mereka punya mata-mata di sekitar sini," Timpal Kennath

"Pasti. Mending kita pulang dulu ntar kita rapatin lagi di rumah gue," Ucap Defian disetujui teman-temannya

***

BLACKFIRE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang