Retak!

4.6K 207 11
                                    

Happy Reading Ijolumut ❤

Defian sekarang memilih untuk pulang lebih dulu karena masih mode ngambek dengan teman-temannya. Ketika dia sudah sampai di parkiran, dia dikagetkan dengan tepukan pelan pada pundaknya membuat dia terlonjak kaget.

"Reynand," Panggil Defian saat menyadari kehadirannya Reynand

"Iya ini gue Reynand." Sahut Reynand santuy

"Gue kira lo udah mati," Canda Defian pada Reynand

"Ck anjir lo. Btw tumben lo sendirian emang temen-temen lo pada kemana," Heran Reynand

"Masih di kelas." Sahut Defian

"Lagi berantem ya lo sama yang lainnya," Tebak Reynand

"Sok tau banget sih lo," Sinis Defian

"Canda Def, Selamat ya yang udah taken sama Tania." Ujar Reynand

"Thanks. Tau darimana lo," Heran Defian

"Kemarin gue gak sengaja ketemu dia di koridor terus sepupu lo ngasih tau gue deh kalo lo sama Tania udah official." Jelas Reynand

"Dasar Oline mulutnya lemes bener," Cibir Defian

"Hahha yaudah deh gue balik dulu Def bye," Pamit Reynand pada Defian

Ketika Defian hendak naik ke atas motornya tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dengan suara toanya.

"KAK DEFIAAAANNN." Seru Tania berlari-lari kecil ke arah Defian

"Mulut lo heh," Semprot Defian pada kekasihnya itu

"Maap maap. Kak Def aku nebeng pulang ya," Pinta Tania pada Defian dengan wajah puppy eyes yang sudah jadi andalannya.

"Gak balik sama abang lo?" Tanya Defian

"Gak. Abang tadi bilangnya ada urusan gitu," Ujar Tania

"Yaudah cepetan naik." Ucap Defian

"Ayooo jalan," Seru Tania yang sudah nangkring di atas motor Defian sambil memeluk kekasihnya itu

"Suruh siapa main pelak-peluk," Sinis Defian sambil menoleh ke belakang

"Hilih sama pacar sendiri masa gaboleh sih," Nyinyir Tania

"Gaboleh titik." Ujar tegas Defian membuat Tania mengurungkan niatnya untuk memeluk Defian.

Di dalam perjalanan tiba-tiba perut Tania berbunyi menandakan bahwa dia sedang dilanda rasa laper. Defian yang mendengarnya sontak tersenyum sekilas kemudian memberhentikan motornya di dekat tukang bakso yang ada di sebuah taman.

"Turun." Perintah Defian 

"Belum nyampe rumah kenapa disuruh turun sih," Kesal Tania

"Turun atau gue jorokin lo dari sini," Tegas Defian

"Iya-iya nih udah turun," Ucap Tania dengan pipi yang sudah dia gembungkan

Defian berjalan ke arah tukang bakso diikuti oleh Tania di belakangnya.

"Pak baksonya 2 sama es tehnya 2 makan sini," Pesan Defian

"Siap abang," Seru si penjual bakso itu

"Kakak ternyata peka juga ya kalo aku lagi lapar," Puji Tania sambil tersenyum tidak jelas

"Sok manis banget sih lo," Semprot Defian membuat Tania mencibir pelan

"Aku tuh heran deh sama kakak. Suka banget marah-marah gajelas apa kakak itu jebolan dari rumah sakit jiwa ya," Tebak Tania sambil menunjuk-nunjuk Defian.

BLACKFIRE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang