Misi Baru

5.2K 241 24
                                    

Setelah semalaman berkutat dengan laptop, kini Viktor akan mengajak teman-temannya untuk menjalankan misi mengenai tujuan Robert dan keluarganya. Dengan dibekali berkas yang tidak seberapa tetapi Viktor yakin bahwa dia dan teman-temannya bakal berhasil untuk menuntaskan misinya.

"Def nih gue udah bawa berkas tentang Robert," Ucap Viktor pada Defian ketika dia sudah sampai di markas

"Trus langkah selanjutnya yang bakal kita ambil apa?" Tanya Kennath

"Turun langsung secara barengan boleh juga tuh," Usul Alvaro

"Jangan. Atur strategi sebagus mungkin dulu intinya jangan gegabah," Ujar Defian

"Bener gue setuju sama saran Defian. Asal kalian tau kalo orang yang udah bikin perusahaan bokap gue bangkrut ternyata dia itu bokapnya Robert," Jelas Viktor

"Kok bisa? Punya dendam apa sih tuh orang sama lo," Kata Adrian

"Gue juga heran perasaan gue gapernah bikin masalah sama dia deh," Keluh Viktor

"Gue yakin kalo masalahnya itu gak sepele, buktinya orang tua dia sampe terlibat di dalamnya. Kalo feeling gue sih dia punya dendam sendiri sama keluarga Megantara," Ucap Defian dengan tegas

"Kok yang diincer gua aja bukan lo sekalian," Sahut Viktor

"Baru permulaan. Gue yakin tuh orang mainnya step by step dan biasanya orang yang mainnya udah kayak gitu kelasnya udah kelas mafia," Ucap Defian

"Anjir yakalee kita bisa ngalahin kelas mafia secarakan kita sendiri masih bocah," Desah Alvaro

"Makanya gue bilang jangan gegabah. Kita bisa berhasil kalo kita solid dan cekatan dalam menjalankan misi ini," Ucap Defian

"Tapi Def apa ini bakal ngelibatin nyawa juga di dalamnya?" Tanya Kennath 

"Tentu iya. Makanya kalo kalian gak siap bilang diawal aja, gue juga gak bakal maksa lo buat ikut andil dalam menuntaskan misi ini," Ujar Defian 

"Kita mau kok Def jalanin misi ini bener nggak brayy," Ucap Alvaro dibalas anggukan teman-temannya.

***

Semalaman keenam anggota inti Blackfire rela begadang sampai pagi untuk mengatur strategi dalam menjalankan misinya. Kini keenam lelaki tersebut sedang menahan kantuk dikala mengikuti pelajaran. Sebandel-bandelnya mereka selalu mengutamakan sekolah karena untuk mendapatkan masa depan yang cerah juga perlu belajar.

"Hoam lama banget sih gak bel istirahat," Gumam Alvaro

"Ho'oh mata gue udah tinggal beberapa watt lagi nih," Sahut Adrian

"Ngeluh terosss," Timpal Kennath

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Kini mereka memutuskan ke rooftop untuk numpang tidur. Sedangkan Defian berjalan menuju kelas sang kekasih tetapi ketika sudah sampai di kelas ternyata kekasihnya itu tidak ada disana. Alhasil Defian berjalan entah kemana tetapi matanya tidak sengaja menangkap seorang gadis yang sedang asyik duduk sendirian di deket lapangan basket.

"Ehem," Dehem Defian tapi dicuekin sama Tania

"Kenapa lagi hm?" Tanya Defian sambil menatap gadis disampingnya ini

"Gapapa," Sahut Tania

"Coba cerita," Pinta Defian membuat Tania menghembuskan nafas kasar.

"Kakak semalem kemana aja kok gaada kabar sama sekali, bahkan aku semaleman udah nungguin kakak buat ngabarin aku tau," Cerocos Tania

"Maaf," Ucap Defian

"Kenapa minta maaf?" Tanya Tania

"Maaf udah bikin lo nunggu," Ujar Defian sambil mengelus puncak kepala Tania

BLACKFIRE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang