• do it together •

621 47 2
                                    

Selamatkan datang di dunia halu..
Dianjurkan membaca dengan mode gelap dan mode geser. Sudah tersedia di aplikasi Wattpad masing-masing.

|••|

.
.
.
.
.

Langkah besar mengiring ku ke basement untuk mengambil mobil dan segera pergi untuk bertemu klien baru.

Padahal hari ini aku ingin menghabiskan banyak waktu dengan Hoseok. Tapi, tiba-tiba Klien yang akan berdonasi mundur tanpa sebab. Jadi, aku ingin bertemu dadakan untuk menanyakan perihal kemundurannya.

Tin!

Tin!

"Kau mau pergi?"

Tiba-tiba disebelah datang sebuah mobil hitam yang jarang ku temui sebelumnya. Tapi, pengemudi nya aku sudah sangat mengenal.

"Kau mau pergi kemana? Katanya kita akan makan siang bersama." Kata Hoseok dengan menggunakan kacamata hitamnya sambil menurunkan kaca mobilnya.

"Maaf, ini masalah mendadak. Aku harus bertemu klien penting. Kau bisa menunggu di ruanganku. Atau kau mau makan terlebih dahulu." Kataku menjelaskan dengan kilat.

Tapi, perkataan ku seperti angin lalu bagi Hoseok. Dia malah keluar dari mobil dan menyeret ku masuk kedalam mobil hitam nya.

"Aku tidak bisa membiarkan mu pergi sendiri. Akan ku antar. Sebutkan dimana?" Tanya nya dengan wajah penuh kepercayaan.

"Tidak usah. Aku bawa mobil. Aku akan pergi sendiri." Kataku yang kini mencoba membuka pintu mobil yang nyatanya sudah terlanjur ditutup lebih cepat dengan Hoseok.

Ku tolehkan kepala ku ke arahnya, dan dengan cengiran kuda Hoseok menatap ku tak bersalah.

"Berhenti main-main. Ini sangat penting."

"Makanya, aku menawari untuk mengantar mu kesana."

Ku tatap dalam lagi ke arahnya untuk meminta penjelasan atas sifat yang ramah tamah hampir membuat ku kesulitan.

Pasalnya, siapa saja mengenali wajah Hoseok. Kalau sampai ada yang merekam atau memfoto itu bisa runyam.

"Kau tenang saja, aku membawa alat penyamaran yang lain."

Seolah bisa membaca pikiran ku, Hoseok sudah terlebih dahulu menjelaskan apa yang menjadi rasa kecemasan ku.

"Apgujeong, 19." Ujarku yang pada akhirnya menuruti perintah nya lalu, memasang sabuk pengaman.

|••|

Setelah melewati beberapa belokan dan lampu merah yang menyebalkan akhirnya aku dan Hoseok bisa datang tepat waktu.

Kafe baru ini ternyata adalah milik anak nya yang baru masuk ranah perkuliahan dan ingin membuka sebuah kafe yang diperuntukkan sebagai tempat nya kerja kelompok atau acara kampus yang lainnya.

Dan seperti layaknya Kafe baru lain. Disini masih sangat sepi. Melihat aku membawa tamu tidak undang yang cukup dikenal Tuan Lim meminta kami untuk berdiskusi dilantai atas.

 Melihat aku membawa tamu tidak undang yang cukup dikenal Tuan Lim meminta kami untuk berdiskusi dilantai atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
™BTS X (Y/N) [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang