13

6.4K 418 8
                                    

"Apa yang kita minta belum tentu terbaik. Tetapi apa yang Allah beri sudah pasti terbaik."

***

Hari-hari berjalan makin cepat. Terutama bagi Alisha, hari ini sudah tanggal tujuh belas. Berarti empat hari lagi menuju pernikahan nya. Semuanya sudah Alisha siapkan dengan baik. Yang pasti dengan bantuan Aisyah dan Anisa. Alisha sangat bersyukur. Besok, ia akan fitting baju bersama Askar.

Alisha merasakan jantungnya berdegup kencang. Ini pertama baginya, dan mungkin akan menjadi yang terakhir juga.

Membuka ponselnya, ada beberapa pesan yang masuk. Termasuk pesan dari Askar.

Askar
Assalamualaikum, Kak. jangan lupa besok ya

Askar
Kakak mau aku jemput enggak? Sekalian latihan jadi suami, hehe

Alisha
Waalaikumsalam, enggak usah, Askar. Nanti ngerepotin kamu

Askar
Percuma kalo Kakak gak mau

Askar
Soalnya aku udah bilang sama Bunda

Alisha
Ngapain?

Askar
Ngapain? Ya jemput Kakak kan mau fitting baju

Alisha
Maksudnya ngapain nanya lagi kalo udah bilang sama Bunda

Askar
Hehe, mau nambah topik aja

Alisha
Kita belum sepenuhnya sah, Askar

Alisha
Jadi alangkah baiknya, kita jangan terlalu dekat

Alisha memejamkan mata nya, nafasnya ia hembuskan pelan. Pesan yang ia kirimkan hanya di baca oleh Askar. Alisha tahu pesan itu pasti menyakiti hati Askar. Tetapi mau bagaimana lagi, bukankah itu kenyataannya?

Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Alisha menduga bahwa itu adalah Aisyah. Perempuan itu berjalan pelan menuju pintu kamarnya.

"Kenapa, Bun?" tanya Alisha setelah membuka pintu nya. "Eh." lanjutnya yang baru tersadar.

"Kamu kok enggak bilang mau nikah?!" ucap Riska. Ya, ternyata perempuan itulah yang mengetuk pintu kamarnya bersama Davina di sebelahnya.

"Alisha jahat!" tambah Davina.

"Astaghfirullahaladzim, bukan gitu maksud aku." Alisha mengajak keduanya masuk ke kamarnya.

"Terus apa?" tanya Riska setelah mereka duduk di pinggir kasur.

"Aku enggak bermaksud menyembunyikan ini semua dari kalian. Aku memang mau ngasih tau kalian, tapi aku lupa. Tau kan aku sibuk gara-gara ini?" jawab Alisha.

"Kalo kami tau lebih cepat, kami bisa bantu. Jadi kamu enggak kecapekan juga." ujar Riska.

Alisha membuang nafas pelan. "Maaf ya ... "

Davina langsung melihat ke arah Riska, karena sepertinya Alisha merasa bersalah.

"Eh! Tapi maksud kami kesini bukan itu kok! Aku sama Riska mau buat kamu bahagia, bukan sedih gini." ujar Davina.

"Enggak apa-apa, aku memang salah." kata Alisha.

"Ya udah, sekarang apa yang bisa kami bantu, Sha?"

***

Askar menatap ponselnya sambil membuang nafasnya pelan. Pesan yang dikirim oleh Alisha hanya di baca olehnya. Ia tidak mau membalasnya karena tahu itu akan malah merusak keadaan. Walaupun sebenarnya hanya membacanya juga salah, apalagi membalasnya. Memang lebih baik Askar tidak melihatnya, agar ia tidak sakit hati juga. Tapi ini semua tidak murni kesalahan Alisha, ia juga bersalah di sini. Karena sebenarnya mengirim pesan dengan lawan jenis itu haram. Apalagi mengirimkan pesan-pesan romantis. Dan juga pesan-pesan yang di kirimkan tanpa maksud tertentu.

Berkirim pesan dengan lawan jenis hanya boleh saat keadaan tertentu, seperti adanya hal yang penting untuk di bahas. Ya, itulah yang Askar tahu.

Mengeluarkan layarnya dari pesan yang di kirim oleh Alisha, Askar membuka room chat nya, grup chat yang ia buat dengan teman-temannya ramai. Ini pasti karena tingkah random dari Aidan atau Reno.

Bertaubat Menuju Surga

Aidan
Gue liat di tv

Aidan
Polisi menemukan sosok tergeletak di jalan

Aidan
Mukanya jelek

Aidan
Rambutnya gak karuan

Aidan
Badannya buncit

Aidan
Tolong bales pesan ini ya teman-teman supaya gue yakin. Kalo kalian gak kenapa-kenapa

Reno
Bajing lo

Zaki
Ketikannya di jaga ya

Liam
Bocah aneh, abis ngelem

Aidan
Astaghfirullahaladzim kalian gak boleh gitu sama Abang Aidan

Aidan
Kalian bersoda banget

Reno
Lo kira kami minuman?

Aidan
Maaf khilaf

Aidan
Ngomong-ngomong Askar belom nongol nih

Aidan
Plis bales pesan ini, Kar

Aidan
Biar kami tau lo gak kenapa-kenapa. Soalnya mirip ciri-ciri yang gue sebutin

Askar
Lo pikir gue buncit? Gue sixpack 😎

Aidan
Oh, Abang salah ternyata

Zaki
Salah

Reno
Ku buka dengan ganas baju biru mu yang ketat

Askar
Astaghfirullah, inget nama grup bang

Zaki
2

Liam
3

Aidan
Lanjutin, Ren. Gue suka 😍

Reno
Ku sentuh tubuhmu dengan penuh nafsu

Askar
Sekali lagi ngetik lo gue keluarin

Reno
Ku jilat susu putih mu yang sangat manis

Zaki
Gila

Liam
Emang

Aidan
Reno pro player epep guys

Reno
Hmmmm

Reno
Enaknya makan oreo mau?

Aidan
Menghayati sekali makan oreo nya

Zaki
Gak ikutan

Liam
Dua

Askar telah mengeluarkan Reno

Dari Askar Untuk Alisha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang