7

7.9K 578 7
                                    

"Tak peduli sudah berapa langkah kau menjauh darinya, kau hanya perlu satu langkah untuk kembali padanya."
-Ustadz Hanan Attaki

***

Askar menatap layar ponselnya, matanya pun tak berkedip, ia juga menggaruk-garuk rambutnya. Melihat itu, Aidan menaikkan alisnya bingung, entah apa yang di lihat oleh temannya di dalamnya ponselnya itu. Aidan pun mengkode Reno lewat matanya, untungnya Reno mengerti dan ikut melihat Askar. Setelah itu pun Reno mengkode Zaki dan Zaki ikut mengkode Liam membuat semuanya melihat ke arah Askar. Di saat bersamaan Askar mengangkat kepalanya dan melihat ke empat temannya melihat serius ke arahnya.

"Kenapa lo semua?" tanya nya.

"Seharusnya kami yang nanya gitu sih." kata Aidan.

Mendengar ucapan Aidan, Askar menatap ke empat temannya. "Gue bingung, gue pengen ngirim pesan ke calon istri gue, tapi takut ga di bales."

"Lo takut ga di bales? Sini gue aja yang ngetik plus ngirim. Pasti di bales!" ucap Aidan.

"Lo mah orangnya sesat, jangan percaya Aidan." kata Reno.

Zaki pun mengangguk mendengar ucapan Reno. "Askar ga bisa percaya Aidan, tapi ga bisa percaya lo juga, Ren." kata Zaki.

"Gue gimana?" kata Liam.

Zaki menilai Liam dari atas sampai bawah seperti seorang juri. "Lumayan masuk kandidat." kata Zaki.

"Yaudah kalo gitu, Ki. Bantu gue dong! Tolong banget!" ucap Askar.

"Gue bisa aja bantu apapun masalah lo, Kar. Tapi soal cewek gue angkat tangan ya." ucap Zaki yang memang sudah terbukti dan Askar pun setuju. Pasalnya Zaki adalah tipe laki-laki yang Subhanallah untuk kamu yang Astaghfirullah. Tak hanya itu, Askar juga banyak belajar dari Zaki.

Membuang nafas kecil, Askar menatap Liam. "Am, lo dong, Am."

"Sebenernya gue ga bisa, hehe. Emang yang paling bener Aidan sama Reno kalo masalah beginian dah!" ucapnya. "Walaupun sesat sih." lanjut Liam.

Aidan langsung batuk-batuk kecil sambil menatap Askar. Seperti nya Askar memang tidak mempunyai pilihan lain, Askar langsung memberikan ponselnya kepada Aidan.

Aidan menerima nya dengan sumringah.

"Kerjasama deh lo berdua." ucap Askar.

Aidan pun mengangguk dan menyuruh Reno agar mendekat kepadanya.

"Jangan aneh-aneh pokoknya, tanyain aja udah makan, atau gimana kabarnya. Terserah lo berdua deh, yang penting di bales!" ucap Askar.

"Aman itu." ucap Reno.

Setelah beberapa menit, Aidan dan Reno memberikan kembali ponsel Askar.

"Gue baca ya, lo berdua ngirim apa." ucap Askar.

"Eh jangan!" ucap Reno.

"Kenapa?" tanya Askar.

"Lo berdua ngirim pesan yang aneh ya?" tanya Zaki.

"Enggak kok, maksud kita berdua tuh mending lo bacanya sekalian dapet balesannya, biar enak gitu." jelas Aidan.

Askar menatap tajam keduanya, tapi setelah itu ia mengangguk dan akan membacanya saat mendapat balasan dari Alisha.

Sementara di satu sisi, Alisha telah menerima pesan yang dikirim oleh Askar.

Askar
Assalamualaikum. Gy aph nich calon istri? 🥰🥰

Askar
Dah mam lom? Klaw blum, makan lah sikit, nanti sakit

Askar
Ywdah, gt ajh ya dek. Abang mw lanjut kerja dlu, bye 😘😘...

Alisha membulatkan matanya, tak habis pikir dengan pesan yang di kirimkan oleh Askar. Laki-laki itu bilang bahwa ia akan lanjut kerja, padahal Askar masih duduk di bangku SMA dan sama sekali belum bekerja. Sesungguhnya Alisha enggan membalasnya, namun jika tidak dibalas kasian juga. Tapi jujur, pesan dari Askar membuatnya tertawa karena typing Askar yang kelewat kocak. Mungkin Alisha bisa membalas nya dengan sedikit candaan.

***

Askar baru saja sampai di rumahnya, mengucapkan salam dan langsung di sambut oleh Anisa, Mama nya.

"Udah puas main nya?" tanya Anisa sambil tersenyum. "Udah sholat belum tadi, Bang?" ucap nya lagi.

"Dua-duanya udah, Ma, hehe." ucap Askar.

"Yaudah, kalo laper, itu Mama udah masak di meja ya." kata Anisa.

"Mama mau kemana?" tanya nya.

"Mau keluar sebentar, Bang. Ada pengajian di komplek sebelah." jawab Anisa.

"Mau Askar anterin?"

"Enggak usah, Mama jalan kaki aja. Lagian Abang pasti kan capek." ucap Anisa.

"Askar enggak capek, kok. Askar anterin ya."

"Enggak, Bang. Enggak usah. Yaudah, Mama pergi dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati, Ma." Askar memperhatikan Anisa sampai wanita itu tidak terlihat lagi oleh matanya, barulah ia bisa masuk ke rumah dengan tenang.

Ponsel Askar berdering memunculkan dua pesan baru, yang membuatnya langsung menutup mulutnya tidak percaya

Calon Istri
Waalaikumsalam, udah. Kamu juga jangan lupa makan

Calon Istri
Semangat ya bang kerjanya

Sungguh gila pesan yang di kirimkan oleh Alisha membuat jantungnya berdebar-debar. Tapi yang lebih kelewat gila adalah pesan yang dikirimkan oleh Aidan dan Reno, sungguh alay!

Askar akan memarahi keduanya nanti, tapi sepertinya ia akan belajar typing seperti itu agar pesannya di balas oleh Alisha. Apapun demi calon istrinya itu tidak apa-apa, sungguh!

Dari Askar Untuk Alisha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang