17

6.7K 430 7
                                    

"Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya sendiri menemukanmu."
—Ali bin Abi Thalib

***

Askar dan Alisha keluar dari ruangan hotel yang menjadi tempat pernikahan nya. Mereka keluar dengan Askar yang memegang tangan Alisha, karena Alisha sedikit pincang.

"Kak, aku gendong aja, ya? Nanti kaki Kakak tambah sakit." ucap Askar yang membuat Alisha langsung menggeleng.

"Enggak usah, Kar. Cuma gini aja aku kuat kok." jawab Alisha.

Askar tak mendengarkan ucapan Alisha, pasalnya laki-laki itu justru menggendong Alisha.

"Kar, turunin aku disini. Atau aku marah sama kamu." ancam Alisha.

Askar hanya tersenyum. "Gak boleh marah sama suami, apalagi baru jadi suami."

Alisha hanya bisa diam, menyembunyikan wajahnya tepat di dada Askar. Lebih tepatnya Alisha sedang menahan rasa malunya, untungnya tidak ada seseorang pun yang melihat mereka selama Askar menggendong Alisha.

Askar terus tersenyum di sepanjang jalan. Alisha tak hanya berada dalam gendongannya, namun juga berada di dalam hatinya. Sedikit tidak menyangka juga bahwa Alisha telah menjadi istrinya.

Sampai di depan kamar dengan nomor 222, Askar mengangkat dan membenarkan posisi Alisha. Sedikit memiringkan tubuh Alisha, karena ia akan membuka kata sandi kamar hotel. Sepertinya Alisha tertidur, untuk itu Askar menguatkan tangannya agar tetap menahan tubuh Alisha.

Pintu kamar hotel terbuka, Askar  memapah tubuh Alisha ke tempat tidur dengan perlahan agar tidak membangunkannya.

Askar melepas aksesoris yang melekat di tubuhnya, laki-laki itu pun masuk ke dalam kamar mandi.

***

Askar membuka room chat nya. Banyak pesan yang masuk terutama dari grup chat yang isinya ia dan teman-temannya.

Bertaubat Menuju Surga

Aidan
Keliatan banget si Askar kalo dia gak sabaran

Reno
Gue kalo juga jadi Askar mungkin bakal kayak gitu juga

Reno
Bedanya gue langsung hajar di tempat, hehe

Zaki
Gak sabaran apanya? Gak sabaran mau sholat isya gitu?

Aidan
Ah, lo mah ga di ajak Zak

Zaki
O

Reni
@Askar di gendong sampe mana sih istrinya bang?

Liam
Alay, kyk gk pernah nikah

Reno
Am, lo bilangin gue sama Reno? Ya kami emang belom nikah njir

Aidan
Lo juga ga di ajak, Am

Liam
O

Reno
Emang besti lo berdua

Aidan
Spill malam pertamanya dong @Askar

Aidan
Jadi pengen deh di gendong Askar juga

Askar
Najis

Reno
Nongol juga anaknya

Reno
Gimana rasanya, Kar?

Aidan
Ak jg mw 😋

Askar
Udah, ah

Askar
Mau ngerasain malem pertama

Aidan
Iya, malem pertama di alam kubur kan?

Askar
Lo mau gue kick lagi ya?

Askar menatap pesan terakhir yang dikirimnya, hanya dibaca oleh semua teman-temannya. Askar menduga bahwa mereka takut, terutama Reno dan Aidan.

Berpaling dari ponselnya, Askar melihat ke arah Alisha yang tidur di sampingnya. Askar terkejut karena Alisha membuka matanya setelah itu menutupnya kembali. Askar menyunggingkan senyumnya, kalau begini cara Alisha maka ia akan menjahili balik perempuan itu.

Askar membuka baju yang ia kenakan, kemudian bergerak tidur di samping Alisha. Tak hanya itu, Askar juga memeluk dan membalikan badan Alisha. Alhasil wajah Alisha menyentuh Askar yang sedang bertelanjang dada.

Tak tinggal diam, Askar mengecup seluruh wajah Alisha.

Alisha kaget dan langsung menjauhkan wajah Askar.

"Askar, aku belum mandi." ujar Alisha.

Tak peduli, Askar justru mengeratkan pelukannya. "Terus? Apa masalahnya?"

"Bau ... " cicit Alisha.

"Ya udah, Kakak mandi dulu. Aku tunggu di sini ya."

Alisha mengangguk dengan cepat, meninggalkan Askar dengan jantungnya yang berdegup kencang. Astaghfirullahaladzim, kenapa ia bisa seberani itu tadi?

***

Askar terbangun dan tersenyum karena melihat wajah Alisha yang tidur dengan tenang. Tidak usah memikirkan apa yang terjadi dan apa yang ia lakukan dengan Alisha semalam. Karena tidak akan ada hal yang terjadi. Dan mereka tidak melakukan apa-apa tadi malam. Alisha benar-benar tertidur pulas sehabis membersihkan dirinya.

Askar mengecup seluruh wajah Alisha, berusaha untuk membangunkan perempuan yang telah menjadi istrinya itu.

Mata Askar jatuh kepada bibir dengan warna merah muda yang alami. Dengan cepat, Askar mengecup bibir itu. Ternyata hal itu membangunkan Alisha. Astaghfirullah, kenapa dirinya menjadi liar seperti ini?

Perempuan itu mengucek matanya. "Jam berapa, Kar?"


"Masih jam setengah lima. Mau tidur lagi? Nanti aku bangunin pas adzan."

Alisha menggeleng. "Enggak, bentar lagi itu adzan nya."

"Aku mau manggil kamu 'Kasa'." ucap Askar mengalihkan topik.

" 'Kasa'?" ulang Alisha.

"Iya, kepanjangannya 'Kak Alisha'."

Alisha tertawa renyah, dan Askar baru melihat sisi Alisha yang seperti ini. Alisha nampak manis karena lesung pipi miliknya yang timbul akibat ia tertawa.

"Askar boleh cium Kasa gak?"

Alisha sedikit kaget, namun ia mengangguk.

"Di sini boleh?" Askar menunjuk bibir Alisha.

"Enggak." Alisha menolak.

"Nanti Kasa dapet pahala loh, lagian tadi udah aku cium." ucap Askar yang lagi-lagi membuat Alisha terkejut dengan pernyataan laki-laki itu.

Dari Askar Untuk Alisha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang