"Sadar akan kekurangan lebih baik daripada bangga akan kelebihan."
—Ustadz Abdul Somad***
Jodoh, menurut Islam adalah salah satu misteri, sebab hanya Allah SWT yang mengetahui dan menentukan jodoh untuk setiap hamba-Nya. Apakah seseorang sudah bertemu dengan jodohnya atau belum, selalu ada rahasia Allah SWT di baliknya.
Itu lah yang Alisha tahu mengenai jodoh. Jadi, sekarang perempuan itu mendengar dengan baik ceramah yang di sampaikan oleh seorang Ustadz. Ustadz Hanan Attaki namanya. Dalam acara Maulid Nabi yang di adakan di Masjid yang ada di komplek perumahan Alisha. Tidak datang sendiri, Alisha juga mengajak Davina untuk melihatnya. Sementara Aisyah dan Abhi pergi ke pesantren, katanya ada yang mau di urus. Dan Akbar, adik laki-laki nya itu belum pulang dari 3 hari yang lalu, ia pergi mendaki bersama teman-temannya.
Alisha yang merasa bahunya di tepuk langsung menoleh, dan melihat Riska yang tersenyum ke arahnya. Perempuan itu langsung duduk di sebelahnya, karena memang sebelah kiri Alisha kosong. Riska juga mengenal Davina, mereka sempat satu sekolah saat SMP maka dari itu Riska menyapa nya.
Selanjutnya, Alisha meminta agar mengecilkan suara mereka dan mendengarkan ceramah dari Ustadz Hanan Attaki.
"Kalian tau gak? Ternyata dengan saling menjaga, Allah memberikan jalan untuk menjadi jodoh. Ketika di luar sana banyak orang yang meng-klaim bahwa 'gimana mau nikah kalau belum dekat.' Beli mobil aja ada test drive masa cari jodoh gak ada test nya." Ucap Ustadz Hanan Attaki yang membuat Alisha semakin mendengarkan ceramah nya dengan serius.
"Padahal Nabi Musa dan calon istrinya, termasuk orang yang menjaga dan membatasi diri, tapi bisa jadi pasangan. Jadi, gak usah khawatir soal jodoh. Bukan gara-gara kita gak pacaran terus gak nikah. Bukan gara-gara kita gak punya kawan lawan jenis terus kita gak punya calon jodoh. Gak gitu rumusnya, rumus jodoh itu gak pake logika. Rumus jodoh itu pake iman dan ketaatan. Itulah rumus jodoh. Yang baik ketemu yang baik taat kan? Bukan kalo udah deket jadi jodoh, belum tentu itu." jelasnya lagi.
"Sekarang, banyak orang yang deket banget sampai melewati batas syari'at, terus gak jadian, putus. Jadi, rumus jodoh itu bukan logika kita, bukan emosional kita, rumusnya itu iman dan ketaatan kita."
Alisha menjadi paham setelah mendengarnya. Kalau memang berjodoh, Allah pasti akan mempertemukan dengan caranya. Biarkanlah tangan-tangan Allah yang bekerja untuk mempertemukan nya. Kalau memang berjodoh, pasti akan mendapatkannya. Tapi jika ada yang lebih baik daripada dia, kenapa harus kita tolak? Bukan kah begitu?
Itulah yang ada di pikiran Alisha saat ini.
Selesai ceramah, Ustadz Hanan Attaki berpamitan. Yang Alisha tahu, Ustadz itu akan mengisi acara di kota sebelah. Oleh karena itu mungkin ia agak terburu-buru. Tapi syukurlah biarpun begitu, ceramah yang di sampaikan oleh dirinya membuat banyak orang yang tersadar, termasuk Alisha.
***
Acara sudah selesai, ketiganya pergi setelah membantu membersihkan sampah-sampah yang berserakan di dalam dan luar Masjid.
"Alisha, Davina, habis ini kalian mau kemana?" tanya Riska saat di perjalanan pulang. Ketiganya akan pulang ke rumah masing-masing termasuk Davina yang pulang ke rumah Alisha.
Alisha menatap Davina sesaat, ternyata perempuan itu juga menatapnya. "Enggak ada, kami bakalan di rumah aja."
Riska mengangguk-angguk. "Berarti kalian kosong, kan?" tanya nya lagi.
"Iya, Riska. Kenapa rupanya?" Davina balik bertanya.
Riska menyengir tak jelas, Davina menaikan satu alisnya. "Aku mau ngajak kalian jalan, kalian mau enggak? Naik mobil aku aja!" ucap Riska.
"Aku sih mau, tapi kalo Alisha enggak tau." kata Davina.
Ya, benar kata Davina. Sebenarnya Alisha antara mau tak mau. Perempuan itu lebih enak di rumah, walaupun mungkin ia hanya akan tidur dan membantu Aisyah. Tapi saat ini semua orang dirumah nya sedang pergi. Mungkin tidak masalah jika Alisha ikut bersama Riska dan Davina. Karena mereka memang tidak pernah pergi bertiga seperti ini.
"Alisha, ayolah ... kali ini aja. Aku bakal traktir kamu deh, Davina juga!"
Alisha tersenyum kecil. "Kamu enggak perlu traktir, aku juga bakalan mau kok."
Mata Davina dan Riska langsung berbinar. Davina tahu Alisha terpaksa, tapi kapan lagi mereka begini? Untuk itu makanya lebih baik ia nikmati saja.
"Yaudah, nanti kalian tunggu aja dirumah Alisha. Biar aku pulang ngambil mobil aku, enggak lama kok tunggu ya!" kata Riska sambil berlari, perempuan itu meninggalkan Alisha dan Davina di belakangnya.
"Riska enggak berubah dari SMP." kata Davina sambil menggeleng-gelengkam kepalanya.
Alisha juga ikut menggeleng-gelengkan kepalanya. Riska sangat bersemangat, bagaimana bisa Alisha menolaknya. Dan bagaimana jika ia tolak tadi? Alisha tidak akan tahu apa yang terjadi.
Bercakap-cakap di perjalan pulang, membuat Alisha dan Davina tak terasa sudah sampai di rumah. Jika kalian bertanya bagaimana dengan Riska, sepertinya perempuan itu belum sampai di rumahnya. Karena memang rumah Riska agak jauh dari rumah Alisha. Mungkin bisa di bilang rumah Riska itu blok sebelah. Makanya perempuan itu tadi berlari, agar cepat sampai ke rumahnya.
"Kamu mau ganti baju, Sha?" tanya Davina begitu melihat Alisha masuk ke dalam rumahnya.
Alisha menggeleng. "Aku mau minum, sekalian ngambil tas."
Davina baru teringat ia juga membawa tasnya tadi, tetapi ia letakan di ruang tamu. Ia malas membawanya. "Ah, aku juga mau ngambil tas." ucap Davina sambil berjalan masuk mengikuti Alisha.
Davina mengambil tasnya di ruang tamu, sementara Alisha pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
"Sha, aku ke depan duluan ya." ucap Davina.
"Iya, kamu duluan aja. Aku soalnya juga sekalian mau ke atas." sahut Alisha dari arah dapur.
Davina keluar, bersamaan dengan mobil Riska yang sampai di depan rumah Alisha.
Riska keluar dan menghampiri Davina. "Alisha mana?" tanya perempuan itu.
"Ngambil tas bentar." ucap Davina.
Alisha pun keluar dan mengunci pintu rumahnya. "Udah nunggu lama, ya?"
Davina dan Riska langsung menggeleng.
"Ya udah ayo kita langsung pigi aja." Riska berjalan menuju mobilnya di ikuti oleh Davina dan juga Alisha.
Alisha membuang nafas pelan, sebelum akhirnya ia tersenyum kecil. Ya, mungkin ia bisa bersenang-senang hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/229743990-288-k820607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Askar Untuk Alisha [END]
Romance"Kita nikah besok aja bisa gak sih, Kak? Kalo kayak gini ceritanya aku kan gak bisa marah sama Kakak. Karena aku bukan siapa-siapa Kakak." *** Selama ini Alisha tidak pernah dekat ataupun berhubungan dengan lelaki manapun. Alisha selalu berusaha me...