(XXI) NASIB DIDALAM BUS

468 44 1
                                    



10:47 a.m


"Nah..hari ini kamu bisa pulang."

Sekarang Taehyung sedang duduk di ranjang rumah sakit, bajunya juga udah ditukar dengan pakaian yang Seokjin hyung udah bawa dari kamarnya.

Doktor itu berlalu setelah memberikan ubat sapu dan pembalut pada Taehyung yang masih menunggu kedatangan Jimin. Semalam, sebelum semua hyungnya pulang, Jimin ada mengatakan bahawa dia akan pulang bersama Taehyung.

"Tapi ini udah mau pukul sebelas kok Chim tidak datang lagi?"

Taehyung merungut seorang diri. Sepatutnya sekarang Taehyung udah keluar mencari kerja. Walaupun Jimin sudah berkeras diri mengingatkan Taehyung bahawa kos apartment Jimin yang tanggung. Tapi Taehyung tidak enak hati , masa dia tak perlu membayar kos apartment sedangkan penghuni lain harus membayar uang setiap bulan. Kan tidak adil..

Jadi Taehyung diam diam akan pergi ke pekan untuk mencari kerja. Tidak usah kerja yang berat berat, setakat mencuci pinggan pun jadilah untuk Taehyung.

Sikt sikit kan lama lama jadi bukit.

Merasa lelah menunggu di tempat yang sungguh hening ini, Taehyung mengambil keputusan untuk bergerak dahulu dan menunggu di station bus.

Dengan membawa beg pakaian nya serta ubat, Taehyung berjalan keluar dari Seoul Hospital university.

...........

13:20 p.m

"Halo? Hyung! Taetae dimana?! Gue pergi ke hospital tapi dia udah pergi!"

Mampus. Jimin dalam masalah besar. Semasa ingin mengambil Taehyung di rumah sakit, Jimin di sibukkan oleh perbincangan rakan sekerjanya yang bilang ada masalah dengan salah satu cabang di daerah Busan, jadi Jimin harus pulang ke Busan dahulu.

Malah Jimin langsung lupa Taehyung yang sedang menunggu nya di rumah sakit. Setelah selesai perbincangan , barulah Jimin tersedar dan terburu buru meninggalkan Busan.

Berakhirlah Jimin sekarang di dalam mobilnya sedang menelefon Seokjin.

Gulp.

Sepertinya ia salah pilih langkah. Doakan sahaja keselamatan Jimin ketika sudah tiba di kamar Taehyung.

..........

"Hahh..sepertinya Chim benar benar lupa untuk menjemputku.." kata Taehyung lalu menutup kembali ponselnya yang sudah menemani lebih dari ssatu tahun.

Taehyung baru saja ingin beranjak.membeli minuman, tetapi ketibaan bus menghentikan tindakannya. Taehyung pun segera masuk ke dalam bus yang akan melewati perkarangan apartment nya.

Sepertinya ramai orang yang keluar hari ini, mengingatkan hari ini libur. Jadilah Taehyung berdiri menghadap jendela sambil pegangan di tempat pegangan yang disediakan.
Terlalu ramai orang sehingga membuatkan Taehyung gerah dan ingin segera keluar dari bus itu. Kepalanya terasa pusing sekali. Tetapi tiba tiba rasa pusing itu tergantikan dengan bulu tengkuk Taehyung yang tibatiba berdiri tegak.

Ini..perasaan ku aja atau memang ada orang berdiri di belakang ku ya?

Taehyung mula rasa tidak selesa ketika di rasanya ada seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya. Bahkan punggung Taehyung beberapa kali menabrak dada orang itu. Taehyung cuba untuk berfikiran positif seperti:

1. Mungkin bus memang sangat penuh

Atau

2. Seseorang itu hanya di tolak oleh penumpang yang lainnya.

Tetapi rasanya pemikiran positif Taehyung menghilang ketika ada sepasang tangan yang mengelus pinggang nya.

Taehyung baru sahaja akan menoleh, tetapi orang yang dibelakangnya kini membisikkan sesuatu di telinganya membuatkan Taehyung mau tak mau membungkam mulutnya dan membiarkan apa si pria mahu lakukan padanya.

"Diam dan nikmati saja. Atau kau ku bawa jauh dari sini."

Bunda! Tae takut!

Taehyung mati matian menahan tangan orang itu yang sudah turun ke daerah privasi nya dan menggeleng ribut. Keringatnya bercucuran tiada henti. Tetapi orang itu malah makin menempelkan tubuh mereka.

Taehyung ingin sekali menjerit di sini, tetapi pusing nya menyerang dan hampir saja putus asa jika tidak ada sepasang tangan yang menarik lengan nya.

"Berhenti di situ tak guna" kata orang yang menarik lengan Taehyung tadi. Tubuhnya hampir sama tinggi dengan Taehyung, tetapi lebih tegap. Lalu Taehyung dapat lihat si pria mesum tadi sudah pergi ke depan.

Setelah itu dengan perlahan, Orang yang membantu Taehyung tadi melepaskan lengannya. Taehyung langsung mengucapkan terima kasih banyak banyak. Orang itu hanya tersenyum dan membalas ucapan Taehyung.

"Masih saja di sini ada sampah masyarakat" ujar orang itu setelah mereka berdua turun di dperkarangan apartment yang di tempati Taehyung.

Pria tadi berkeras diri ingin menghantar Taehyung hingga ke kamarnya. Taehyung yang sudah merasa terhutang budi pun hanya mengikuti sahaja. Lagipula, mana tahu jika Taehyung bisa mengajak pria tadi untuk minum bersama di kamarnya.

"Baiklah terima kasih ya..apa kamu mau mampir dahulu?" Ujar Taehyung sambil tersenyum manis walaupun pusing sudah menyerang kepalanya semula.

"Aah..tidak apa apa kok..aku ikhlas membantu mu tadi-"

Ceklek

"Tae?"

"Seokjin hyung."

.......

To be continue...

Love You ♡[ KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang