Keesokan harinya..
"Taehyungie sayang! Seokjin hyung mu sudah datang!"
Pagi pagi lagi Seokjin sudah terpacul si hadapan pintu kamar Taehyung. Senyum manisnya menandakan bahawa Seokjin sedang tidak sabar untuk bertemu adik manis bernama Kim Taehyung.
Ceklek.
"Hyuuuuunggg!!! Aku kangennn huhu.."
Sambut Taehyung sambil memeluk tubuh Seokjin erat yang dibalas tidak kalah erat oleh sang hyung. Mereka berdua terkekeh apabila tersedar jika perlakuan mereka ini seperti teletubies.
Taehyung segera menjemput Seokjin untuk masuk. Lagipula, sebentar lagi dia harus berangkat ke Uni.
"Hyung datang kesini seorang diri?"
Seokjin tersenyum ketika melihat Taehyung yang sekarang. Pipinya kembali gembil, oh rambutnya juga sudah memanjang. Taehyung juga terlihat semakin meninggi.
"Iya, semalam Jimin sudah mengingatkan hyung jika hari ini giliranku akan menjagamu"
Tiba tiba Taehyung cemberut. Lihatlah dirinya berjalan sambil dihentak hentakkan mau tak mu membuatkan Seokjin jadi gemas sendiri.
"Kenapa hm? Kamu tidak suka jika hyung ada disini?"
Sontak Taehyung menghentikan wajah cemberut digantikan dengan wajahnya yang panik.
"Eh tidak-tidak tidak tidak! Bukan begitu kok maksudku hyung!"
Seokjin terbahak dibuatnya. Bukan apa, wajah Taehyung itu loh, minta di ikat pada tiang lalu memeluknya seharian.
Eh jika diikat pada tiang gimana caranya mahu memeluk Taetae?
Tau ah.
"Hyuuuuuuung!"
Nahkan udah merengek lagi. Seokjin segera menghampiri Taehyung yang sudah terduduk di atas lantai. Lalu ikut mendaratkan bokongnya disamping Taehyung.
"Hyung hanya bercanda kok. Lalu, apa yang membuatkan bayi harimau ini cemberut pagi pagi?"
Taehyung mengeluarkan hela nafasnya. Menjatuhkan kepalanya ke pundak lebas sang hyung pencinta warna merah jambu itu.
"Aku..hanya merasa tidak enak."
Seokjin hanya diam mendengarkan kata kata yang keluar dari mulut orang yang telah dia anggap seperti adik kandungnya sendiri. Tidak berniat untuk menyela mahupun menyambut perkataan itu.
"Hyung, aku tahu..jika kalian harus penat penat datang kesini dan tinggal semalaman dengan ku. Maksudku, aku merasa seperti merepotkan kalian..hyung kan berkerja. Masa harus duduk sini semalaman dan balik semula ke restoran hyung yang tidak bisa dikatakan dekat dari sini."
Taehyung terus bercerita tentang apa yang dirasakannya selama ini. Seokjin hanya bisa menggenggam tangan Taehyung dan mengelusnya lembut menghantar kehangatan di hati.
"....aku mau berkerja hyung.. aku juga mau merasakan bagaimana sulitnya hidup sebagai sesorang yang makan gaji. Tapi, Chim tidak mengijinkan! Ugh aku sebal sekali dengannya.."
Seokjin harus menahan tawanya ketika Taehyung mula meniru suara Jimin yang nyaring itu. Haih..sudah lama sekali rasanya tidak berjumpa dengan anak satu ini .
"Tae, jika tentang kerja itu hyung akan berbincang dengan Namjoon hyung dan yang lain. Tentang yang satu itu, kamu tidak merepotkan sama sekali kok. Malah, kami yang memang mahuuuuu sekali menjagamu!"
"Tapi- aku kan bukan anak kecil!"
Seokjin tersenyum sekali lagi. Taehyung sering tahu bagaimana untuk membuat hatinya hangat.
"Tae, dengar. Kami Me. Nya. Ya. Ngi. Mu. Jadi kamu tidak usah pusing pusing memikirkan tentang kerepotan kami atau apa pun lah itu. Kerana, kami tahu. Jika tidak dilakukan mulai sekarang, maka bila lagi? Bila lagi kami akan lebih mengenali mu Tae.."
Tatapan Taehyung menyendu. Kepalanya juga sudah tidak bersandar di pundak Seokjin. Tapi tangannya bergerak memeluk leher jenjang sang hyung.
"Hyung..terima kasih. Terima kasih atas apa yang kalian sudah sanggup lakukan untukku. Aku-aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika tidak bertemu dengan kalian..A-aku bersyukur sekali Tuhan..."
Pagi itu,sebuah pelukan hangat sebagai pembukaan hari Taehyung . Kehadiran orang tersayang disekitar adalah hal yang paling berharga tiada ganti walau sejuta mata wang sekalipun.
"Hey, tidak jadi berangkat?"
Mata Taehyung membulat. Dengan terburu buru melepaskan pelukannya dan bangkit mengambil tas dan hoodie. Iya, jika Jimin tidak ada disini maka Taehyung bisa memakai hoodienya semulaaa Ye-
"Tunggu-tunggu tunggu. "
Taehyung mengernyit bingung ketika melihat Seokjin membuka almari baju miliknya dan kelihatan seperti mencari baju.
"Hyuuuung, Tae akan terlambaaaat."
"Naaah! Ini sangat pas untukmu!"
Tiba tiba Taehyung ditarik oleh Seokjin ke arah kamar mandi dan Seokjin memberikan sepasang baju dan seluar yang telah dpilihnya pada Taehyung yang masih kebingungan
"Hyung akan tunggu diluar Taetae!"
Dan ditinggal. Sementara itu wajah Taehyung masih mengerut, mulutnya bahkan terbuka.
.
.
.
.
.20 minutes later...
"Huaaaa!! Kan aku sudah bilang! Ugh.. Taetae kamu sangat menggemaskan!"
Taehyung tidak mengambil pusing tentang bagaimana penampilannya sekarang, masih lagi terburu buru mengingat yang dia mempunyai kelas pagi dan itu adalah mata pelajaran Bahasa Inggeris dimana pelajaran itu adalah yang paling lemah.
"Ayo hyung ayooooo"
"Okay lets go baby!"
..........
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ♡[ KOOKV]
FanficJeon Jeongguk yang penasaran akan pemuda yang sering memakai hoodie, duduk sendirian. Selama 2 tahun menyimpan perasaan di hati akhirnya Jeongguk akan mengungkap rasa yang memenuhi dada dan hati nya.