9

31.7K 2.4K 15
                                    

Speechless, itulah yang aku rasakan semenjak sambungan telpon ku dengan ibu barusan mati. Tinggal sehari waktu ku sebelum bertemu secara langsung sama mas Anu. Mana sempet nge-gym! Sekarang aku sedang menunggu matkul selanjutnya di balkon lantai 3 gedung fakultas ku.

"Napa lu abis nerima telpon jadi bengong gitu?" tanya Hali.
"Menurut lo kalo gue nge-gym sehari aja bisa turun berapa kilo?" tanya ku dengan pandangan kosong.
"Etdah napa sih ni orang. Sa temen lo ni aneh banget." ucap Mona.
"Biarin aja mon. Semenjak dijodohin makin gila emang dia." jawab Salsa sambil mengunyah pentol bakarnya.
"MAS ANU BESOK MAU KESINI GILA! Gue mau belanja + perawatan ah. Sa TA-in gue ya! Lopyu, muach." ujar ku sambil berlalu setelah mencium pipi Salsa.
"WOY NAJIS LO!" hardik Salsa sambil mengelap pipinya kasar.

"Loh ia, mau kemana? Kan kita bentar lagi masuk kelas" tanya Risa saat berpapasan dengan ku ketika aku sedang menunggu lift.
"Mau belanja + perawatan sa! Soalnya besok mas Anu mau kesini hehehe" jawab ku cengengesan.
"Eh ia, kita siang ini ada pembagian kelompok!" peringat Risa.
"Haduh gue masuk kelompok lo aja deh, bye sa." sahut ku ketika lift yang ku tunggu terbuka.

"Gue nggak salah denger kan tadi? Mas Anu nya si Kia beneran mau kesini?" tanya Tika bingung.
"Nggak salah tik, lo bener 100% soalnya Kia tadi tereak di kuping gue." jawab Hali sambil merengut.
"Asli sih gue penasaran banget sama mas Anu nya si Kia." ucap mona sambil menyeruput ice thai tea nya.
"Ntar pas mereka kencan, kita ikutin diem-diem si Kia gimana? Mau ikut nggak lo pada?" seru Salsa heboh.
"Kaga ah, gue mau nonton sama pacar gue." jawab Hali.
"Lo emang nggak gue ajak ya, sorry. Ini khusus agenda para cewek." jawab Salsa sembari membersihkan tusukan sisa pentol bakarnya. "Ngeselin lu emang ye!" ucap Hali kepada Salsa sambil menoyor kepala Salsa.
"Woy udah, ayo masuk kelas. Si Risa chat katanya udah nyisain tempat buat kita." ucap Tika.

-
Malang, pukul 20.30 WIB

Setelah puas memanjakan diri serta berbelanja beberapa baju dan skincare, kini aku sedang rebahan diatas ranjang ku setelah baru saja selesai membersihkan tubuh ku. Saking asyiknya berbelanja sampai-sampai aku tidak ada membuka handphone sama sekali. Saat ku buka handphone ku, ada beberapa pesan yang aku dapatkan.

Firnanda Kating☠
Kia, kok nggak masuk kelas Kuali?

12.20

Kamu bolos?

13.00

Sudah 2x kamu bolos matkul ini ia

14.40

Kamu bolos karna mas mu itu?

15.19

Saskia Putri
Nan, please jangan terlalu mencampuri urusan pribadi gue. Gue bolos atas kemauan gue sendiri, bukan karna mas Anu .

Mas Anu
Sasi, sudah dengar penjelasan dari ibu kamu?

12.19

Besok saya menginap di hotel Tugu, kamu bisa bertemu saya besok jam 19.00 untuk makan malam bareng?

15.39

Kata bapak kamu, sekarang kamu dirumah sendirian ya?

17.00

Selalu mengunci pintu dan waspada, Sasi.

20.00

Saskia Putri
Mas maafin baru bales sekarang>< Oke, besok aku jemput di hotel tempat mas nginap ya^^ makasih buat perhatiannya mas🥰

Mbatar😈
Dek, ternyata penelitian mbak membutuhkan waktu lebih dari seminggu. Besok teman mbak mau balikin mobil kamu sekalian ngambil baju-baju mbak.

14.20

Tolong masukin baju-baju mbak ke koper kuning diatas lemari kamar tamu ya. Hati-hati dirumah ya! Kunci terus pintunya.

15.47

Saskia Putri

Mbatarrr, jangan lama-lama perginya😭 walaupun mbak mengesalkan tapi aku kangen menggesek kartu debit mu><

-
Surabaya, pukul 10.18 WIB

"Jadi kita langsung ke hotel ya pak?" Tanya ku pada pak Heri, supir mobil carter yang sudah kesatuan ku pesan.
"Iya mas." sahut pak Heri.

Arganta Kanu
Sasi, saya sudah di Surabaya. Jangan lupa ya nanti malam.

Sasi
Siap 86!

Aku tertawa pelan melihat balasan dari Sasi. "Bahagia banget bang. Chat sama siapa sih?" tanya Rio sambil berusaha mengintip ke hp yang ada di genggaman ku.
Ku turunkan senyuman ku dan memasang wajah serius sambil memasang ekspresi kesal "Rio! Nggak sopan ya ngintip-ngintip."
"Ya maap bang, abisnya abang keliatan happy banget." ucap Rio merilekskan tubuhnya sambil memejamkan mata.
"Iya nih, akhir-akhir ini keliatan happy banget lo. Gosip itu emang beneran ya ga?" tanya Satria.

"Sejak kapan kamu ngikutin trend gosip gitu " jawab ku heran. Karna selama 6 tahun kenal Satria, anak ini tidak pernah sama sekali menjadi gosipers seperti ini.
"Semenjak si Ucok datang ke kesatuan kita! Emang bawa pengaruh buruk tu anak." jawab Satria sambil menggembungkan kedua pipinya.
"Apaan sih sat, geli banget pipi di buat kej balon gitu." ucap ku sambil bergidik melihat Satria berkelakuan seperti itu.
"Pokoknya kemana pun lo pergi nanti bakal gue ikutin! Gue mau ngebuktiin sendiri gosip itu bener atau nggak!" seru Satria sambil memposisikan diri untuk ikut menyusul Rio yang sudah terlelap.

~~

Sampai disini dulu yaa. Maafkan kalau ada typo! Seperti biasa, kalau ada yang kurang berkenan bisa kasih tau aku ya. Tapi secara baik-baik dan dengan bahasa yang baik juga, bye^^
-R

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang