Saat pulang kerumah sembari membawa Rama, tentunya terjadi kehebohan. Baik itu hebohnya ibu yang selama ini hanya bertemu Rama melalui vidcall dan akhirnya bertemu secara langsung, dan kehebohan para cabe-cabean disekitaran rumah ku.
Sudah tak terhitung banyaknya bocil baru puber itu mengatakan hal yang sama pada ku, "Nggak papah deh mas Arga sama mbak Kia, sebagai gantinya boleh lah kenalin temen mbak yang itu buat aku? Hihihi."
"Gue kepret juga lo bocil! Dahlah sana pergi lo semua! Bukannya belajar malah nangkring dirumah orang lo." jawab ku ketus untuk kesekian kalinya saat para bocil itu meringsak tidur siang ku.
Baru saja menutup pintu pagar, kalimat yang ku dengar membuat ku ingin muntah. "Dah dibilangin kalo gue cakep, mata lo aja tu kaga beres."
"Cakepan mas Anu ya!" jawab ku sembari mengibaskan rambut ku ke muka Rama.
"Anjir kaga cuci rambut berapa hari lo?! Asem bener bau nya, huek."
"5 hari ehehehe. Males gue shampoan sendiri mau ke salon aja ah." jawab mu sambil berlalu masuk mengganti baju ku untuk pergi ke salon.
"Mau kemana kamu?" tanya ibu ku saat melihat ku sedang make up.
"Salon. Mau perawatan rambut biar kinclong."
"Heh, nggak boleh tau calon manten jalan pas dekat hari nikahannya!" sahut mbatar sembari menyalakan tv.
"Iya tu. Udah sih shampoan aja dirumah kenapa sih ia? Kamu nih hobinya ngehamburin duit aja." ucap ibu ku.
Aku yang sudah rapi dan bersiap pergi langsung cemberut mendengar larangan ibu dan mbatar untuk pergi ke salon.
"Deket kok bu, mbak! Aku sama Rama deh biar ada yang jagain."
"Nanti orang malah salah paham kalo kamu jalannya sama Rama! Udah deh diem dirumah aja kenapa sih, dek?"
"Tapi taksi online nya udah deket mbak."
"Yaudah sih tinggal batalin aja. Kebanyakan alasan ah kamu."
Bukan Saskia kalau nurut. Aku langsung berlari kedepan begitu melihat mobil dengan plat taksi online yang ku pesan.
"Saskia!"
"Kia!""Ayo buruan pak! Sesuai aplikasi ya."
"Siap mbak!"
-
"Kenapa bu, mbak?"
"Ada apa toh bu, mbak kok teriak-teriak?"Tanya bapaknya Kia dan Rama bersamaan.
"Anak mu itu lo pak! Dikasih tau dirumah aja malah ngeyel." jawab ibunya Kia emosi.
"Emang anaknya kemana sekarang?"
"Ke salon! Ampun deh, bisa-bisanya aku punya adek bandelnya kayak tu anak." tambah mbatar menggelengkan kepalanya.
"Tenang bu, saya tau solusinya. Hubungin aja pawangnya Kia!" usul Rama yang disambut anggukan setuju semua orang yang ada disitu.
"Yaudah ibu telpon mas Arga dulu, deh."
-
"Jadi gitu mas ceritanya. Maaf lo ya, ibu ganggu kamu kerja, Hehe.""Nggak papah bu, kerjaan saya sudah selesai kok. Yaudah saya hubungin Saskia nya dulu ya bu."
"Oke, makasih ya mas. Besok hati-hati ya ke Samarinda nya. Ibu tutup ya, assalamualaikum."
"Iya, terima kasih juga bu. Waalaikumsalam."
Acara pernikahan ku tinggal lusa dan kini Sasi membuat ulah. Ku coba untuk telpon tapi tak diangkat, melalui chat hanya centang satu. Ku sandarkan tubuh ku ke kursi kerja ku sembari menutup kedua mata ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U
RandomKebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang; 1.Cantik 2. Langsing 3. Pintar 4. Putih 5. Lemah lembut Tapi sepertinya semua hal itu tidak didapatkan oleh Arganta Kanu Wibisana. Arga dengan sifat...