Kini aku sudah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. Sejak turun pesawat aku sudah mengabari mas Anu untuk menunggu ku di gerai kfc yang ada diarea penjemputan.
Saskia Putri
Mas aku ambil barang dulu ya, ntar kalo udah keluar area bagasi aku kabarin lagi.Mas Anu
Iya.Aku hanya menggelengkan kepala saja melihat balasan mas Anu, sungguh ciri khas dia sekali. Singkat, padat, dan jelas.
"Kamu yakin nggak mau ganti baju dulu?" tanya mbatar ke-101 kalinya.
"Ampun deh, mbak udah nanya ini 101 kali ya." ucap ku jengah.Semenjak di Malang mbatar sudah mengomeli ku mengenai cara berbusana ku. Tapi namanya Kia, masuk telinga kanan keluar telinga kiri lah semua ocehan mbatar.
"Ya lagian baju mu itu lo dek, kayak penyanyi dangdut yang nyanyi iwak peyek."
Aku hanya diam saja tidak membalas lagi ucapan mbatar. Tapi ternyata ocehan mbatar masih berlanjut saudara-saudara. "Lagian calon mu pasti kaget liat kamu pake baju kayak gitu."
"Enggak ah, mas Anu udah biasa liat aku pake baju begini." jawab ku sambil melangkah keluar menuju kfc yang ada diujung pintu keluar.
"Jalan duluan lah kamu. Malu mbak jalan sama macan idup kayak kamu." sahut mbatar kesal yang hanya ku balas kibasan rambut ku saja."Mas Anu!!!" panggil ku antusias saat ku lihat mas Anu tengah mengobrol dengan bang Satria diluar kfc.
Bisa ku lihat mas Anu dan bang Satria menatap ku dengan pandangan kagetnya.
"Widih penyanyi dangdut darimana ni." ucap bang Satria ketika aku tiba didepan mereka.
"Ini fashion tau bang! Napa sih semuanya pada protes gue pake ginian." jawab ku sebal."Oh jadi ini yang namanya Arganta." sahut mbatar dibelakang ku sambil melihat penampilan mas Anu dari atas ke bawah.
"Eh, kenalin ini kakak aku bang, mas. Astara Putri atau kalian bisa panggil kak Tara." ujar ku mengenalkan mbatar."Kamu kok mau sih nerima dia? Secara kamu kan ganteng." ujar mbatar yang disambut gelak tawa bang Satria.
"Apaan sih mbak! Aku juga cakep kali." sahut ku sebal.Mas Anu hanya tersenyum saja ketika mbatar mengatakan hal tersebut.
"Lagian kenapa bang Satria ikut kesini sih." lanjut ku sambil menunjuk bang Satria yang asyik mengobrol dengan mbatar.
"Heh nggak sopan nunjuk-nunjuk orang tua!" sahut mbatar sambil memukul tangan ku."Dia mau ikut saya ke Samarinda, katanya bosan di asrama terus." jawab mas Anu.
"Yaudah, berangkat sekarang aja yuk. Mamah saya udah ribut nelpon terus daritadi." lanjut mas Anu.Perjalanan selama 2 jam kami tempuh dari bandara di Balikpapan menuju rumah yang ada di Samarinda. Sepanjang jalan mas Anu dan bang Satria asyik sendiri mengobrol tentang pekerjaan mereka, mbatar tidur, dan aku asyik membayangkan nikmatnya rawon bikinan ibu ku.
"Mas, masih lama nggak? Aku laper banget." ujar ku lesu.
"Sebentar lagi, ini kita sudah dipenghujung tol." jawab mas Anu.Selama sisa perjalanan itu aku hanya mendengarkan musik saja. 30 menit kemudian akhirnya aku sampai juga dirumah ku yang terlihat sedikit ramai.
"Oh, keluarga saya sudah disini." ucap mas Anu yang mengagetkan ku.
"Hah? Sumpah mas?! Mampus mana baju gue kek gini lagi." ujar ku panik.
"Makanya! Kan udah mbak suruh ganti." jawab mbatar.
"Mampus dah lo ia, auto nggak dikasih restu ntar." timpal bang Satria tersenyum jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U
RandomKebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang; 1.Cantik 2. Langsing 3. Pintar 4. Putih 5. Lemah lembut Tapi sepertinya semua hal itu tidak didapatkan oleh Arganta Kanu Wibisana. Arga dengan sifat...