19

24.9K 1.7K 21
                                    

Sudah tiga bulan berlalu semenjak insiden terperegoknya Nanda dan Salsa. Aku juga sudah mulai memasuki dunia perkuliahan lagi. Seperti aku, teman-teman ku yang lain juga sama kagetnya dengan fakta bahwa Salsa dan Nanda menjalin sebuah hubungan.

Saat ini aku sedang berkumpul disalah satu gazebo samping danau kampus ku bersama anak-anak kelompok KKN ku. Kami ditempatkan disebuah desa di bawah kaki pegunungan yang ada didaerah Pasuruan. Saat pertama kali berkumpul, aku ditunjuk sebagai sekretaris dari kelompok KKN ku. Kini kami sedang menunggu satu anggota kelompok ku yang akan ikut mensurvei desa tempat kami KKN nanti.

"Jadi ntar yang ikut mobilnya Kia siapa?" tanya Raga, ketua KKN kelompok ku.
"Aku motoran aja deh, suka mual kalo naik mobil hehe" jawab Asri, bendahara kelompok KKN ku.

"Jauh lo sri, yakin lo?" tanya ku bingung.
"Nanti sama aku kok ia Asri naik motornya." jawab Tari, wakil ketua kelompok KKN ku.

"Ih jangan guys, panas tau ntar kalian item. Apalagi ntar kita lewatin daerah pabrik pasti ntar banyak debu." ujar Intan bergidik jijik.

"Hehe nggak papah kok tan, udah biasa kena panas sama debu aku." jawab Asri canggung.
"Yaudah, pokoknya aku ikut dimobilnya Kia ya." ujar Intan sambil mengaplikasikan bedak ke mukanya.

"Kita nunggu siapa lagi sih?" tanya ku sambil melihat jam dipergelangan tangan ku.
"Nunggu si Ben." jawab Alan singkat.

"Woy sorry telat, gue kena tilang didepan terminal tadi." ujar Ben sambil mengatur napasnya.

"Oke, udah lengkap ya. Jadi Asri sama Tari yakin mau naik motor?" ujar Raga yang dibalas anggukan yakin Tari dan Asri.

"Tau jalannya nggak?" tanya ku memastikan.
"Tau ia, kan kemaren kepala desanya sempet berbagi lokasi ke grup KKN kita." jawab Asri kalem.

"Yaudah, sebelum berangkat kita berdoa dulu yuk." ajak Raga.

Selesai berdoa kami segera meluncur ke desa tempat kami akan tinggal sebulan nanti. Akan ku jelaskan sedikit posisi kami saat ini, yang menjadi supir saat ini adalah Raga, disamping Raga ada Alan yang bertugas sebagai pengarah jalan, sedangkan dibangku penumpang ada aku, Intan, dan Ben.

"Ih ini kamu ya ia? Kalo iya sosweet banget sih." ucap Intan tiba-tiba sambil menunjuk foto yang sengaja ku taroh di dashboard mobil ku.

Aku tersenyum bangga ketika menjawab pertanyaan Intan, "Keren kan? Gue mesti jinjit dulu tu biar keliatan tinggian dikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum bangga ketika menjawab pertanyaan Intan, "Keren kan? Gue mesti jinjit dulu tu biar keliatan tinggian dikit."

"Pacar lo?" tanya Ben ikut kepo.
"Tunangan." jawab ku singkat sambil memperlihatkan cincin ditangan ku.
"Widih keren! Anak kampus mana tunangan kamu?" tanya Intan makin kepo.

"Udah kerja, kita ldr sekarang." jawab ku lesu ketika mengingat status ldr kami.

"Wah mesti extra hati-hati lo ia. Udahnya ldr, sekarang KKN lagi." ujar Ben yang membuat ku bingung.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang