Siang ini aku sudah berada di Starbucks, tempat janjian ku dengan Risa. Tidak lama setelah aku duduk, aku melihat Risa dari kejauhan datang bersama seseorang.
"Udah lama ia? Maaf ya telat, tadi parkiran mall ini penuh jadi kita parkir di mall sebelah." ucap Risa ketika sudah duduk didepan ku.
"Baru kok sa. Btw gue udah pesen duluan." jawab ku pelan sambil menatap orang yang duduk disamping Risa, Nanda.
"Oh oke, aku mau pesen juga deh. Kamu mau apa nan?" tanya Risa.
"Nggak usah sa." jawab Nanda sembari menunduk.Selama Risa mengantri untuk memesan, tidak ada pembicaraan diantara aku dan Nanda. Gue nggak betah diem-dieman, pikir ku.
"Kenapa ngehindarin gue?" tanya ku dingin ke Nanda.
Kini Nanda sudah tidak menunduk lagi, "Maaf ia, aku terlalu malu buat temenan sama kamu lagi." jawabnya."Maaf aku sempat buat kamu marah tentang perkataan ku waktu itu. Aku sadar aku salah karna sudah terlalu mencampuri privasi mu." lanjut Nanda.
"HUAAA NANDA, LO DIEMIN GUE 5 BULAN TAU!" sahut ku ngegas sambil menangis.
Nanda panik melihat ku yang tiba-tiba menangis seperti itu,"Ih jangan nangis Kia, ntar orang sangka aku ngapa-ngapain kamu." pintanya."Ya emang! Lo jahat banget tau diemin gue 5 bulanan. Lo kan tau gue orangnya nggak bisa marahan lama-lama." sahut ku sambil mengelap ingus ku.
"Iya, aku minta maaf." jawab Nanda sambil terus memberikan tissue kepada ku."Loh ia, kok nangis?" tanya Risa bingung.
"Gebetan lo ni ngeselin banget." jawab ku sesengukan.
"Gebetan? Siapa?" tanya Risa bingung.
"Ya Nanda lah sa, masa kang valet didepan situ." jawab ku nggak santuy."Nanda kan sepupu jauh ku ia." ucap Risa yang sukses membuat ku berhenti nangis tiba-tiba.
"Becandaan lo bedua nggak lucu sumpah." ujar ku.
"Beneran kok nggak becanda, ya kan nan?" tanya Risa ke Nanda yang hanya dijawab anggukan oleh Nanda."Lo bukannya bilang ke kita-kita kalo lo suka sama Nanda semenjak ospek?" tanya ku bingung.
"Iya, tapi bukan Nanda yang ini. Tapi Nanda kelas sebelah, si ketua UKM fotografer." jawab Risa tertawa pelan.
"Bingung ya? Oke, aku jelasin pelan-pelan deh." lanjut risa."Aku sama Nanda yang ini sepupuan jauh, kita juga kaget waktu tau kalo sekampus bahkan sekelas. Aku sama Nanda yang ini emang jarang ketemu dulu walaupun sepupuan. Paling kita ketemu kalo aku lagi pulkam ke rumah nenek. Aku memang suka Nanda, tapi Nanda anak kelas sebelah si ketua UKM fotografer. Aku emang ngasih tau kalian tapi ternyata kalian selama ini salah paham ya." ucap Risa panjang lebar.
"Bentar deh, waktu gue mau pulang bareng mas Anu waktu itu, Nanda yang ini kenapa nggak mau anterin lo padahal kalian sepupuan?" tanya ku bingung.
"Ya karna dia suka sama kamu kan." jawab Risa.
"Tapi gue liat dari mobil lo nunduk gitu waktu Nanda yang ini sama Salsa lagi debat." lanjut ku tidak terima akan kenyataan ini.
"Itu aku udah ngantuk banget Kia. Udah ngantuk mau balik malah kamu sama Salsa tahan." jawab Risa tertawa pelan."Tapi kenapa lo nggak jelasin dari awal kalo kita-kita selama ini salah paham?" tanya ku makin kepo.
"Udah pernah! Tapi kalian selalu nggak terima semua penjelasan ku. Malah kalian bilang aku cuma beralasan gitu karna cemburu." jawab Risa sebal."Gimana? Udah jelas semuanya?" tanya Risa.
"Bentar, gue masih nggak nerima semua ini." jawab ku linglung."Terus pas dirumah sakit kok nyokapnya Nanda nggak ngenalin lo?" tanya ku lagi masih kepo.
"Yaiyalah, wong ibu terakhir kali ketemu Risa udah 8 tahun yang lalu. Ni anak kan glow up." jawab Nanda.Risa hanya mendengus mendengar jawaban Nanda,"Iya, aku terakhir kali ketemu ibunya Nanda yang ini 8 tahun lalu ia waktu nenek aku meninggal."
"Sehabis nenek meninggal aku nggak pernah lagi ke kampung bunda ku di Banyuwangi. Ya walaupun bunda ku sering kesana sih." lanjut Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U
De TodoKebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang; 1.Cantik 2. Langsing 3. Pintar 4. Putih 5. Lemah lembut Tapi sepertinya semua hal itu tidak didapatkan oleh Arganta Kanu Wibisana. Arga dengan sifat...