Kebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang;
1.Cantik
2. Langsing
3. Pintar
4. Putih
5. Lemah lembut
Tapi sepertinya semua hal itu tidak didapatkan oleh Arganta Kanu Wibisana. Arga dengan sifat...
Semalam mas Anu ku paksa untuk membawa mobil ku ke hotel tempatnya menginap. Sebenarnya dia nggak mau, tapi aku memaksa terus dengan alibi bahwa kalau di Malang jam 12 lebih udah nggak ada taksi online.
Padahal mah ada, aku aja yang sengaja mengarang cerita biar si Momo dibawa dia agar aku bisa ketemu sesering mungkin sama mas Anu mumpung dia disini.
Entah mas Anu mengetahui niat tersembunyi ku atau tidak, yang penting sekarang si Momo lagi sama dia & itu artinya niat jahat ku terlaksana dengan baik, hehe.
Seusai jam perkuliahan selesai, kini aku sedang menunggu mas Anu disalah satu gerai kopi yang ada disebuah mall. Kami janjian jam 3 sore, namun hingga pukul 4 sore mas Anu belum juga muncul.
Saskia Putri Mas aku udah nunggu sejam! Jadi nggak sih?
Mas Anu Jadi Sabar napa tong
Kaget. Mas Anu yang ku kenal sopan banget, nggak mungkin ini dia. Pikir ku.
Saskia Putri Ini siapa? Mas Anu nya mana? Pokoknya 30 menit lagi belum sampe, aku pulang.
Mas Anu Ampun dah ni bocah, sabar napa. Malang macet sis Nah keliatan dah mall nya
Tak ku balas pesan terakhir mas Anu. 5 menit kemudian aku melihat mas Anu yang diikuti bang Satria yang terlihat melambaikan tangannya ke arah ku. Oke, sekarang aku tau ulah siapa yang membalas pesan-pesan ku tadi.
"Maaf saya terlambat, tadi saya shalat dulu." ucap mas Anu ketika sudah duduk dibelakang ku. "Gue kira lu beda dari si Reni, kayaknya sebelas dua belas aja deh." sahut bang Satria yang ku hadiahi tatapan sinis.
"Sat, udah." peringat mas Anu. "Kamu sudah pesan?" lanjut mas Anu.
"Yakali nunggu disini sejam belum ada pesan apa-apa!" jawab ku jutek.
"Dih marah dia, gue mau pesen dulu deh ga. Lo pesen apa?" ucap bang Satria. "Samain aja, pesankan juga untuk Sasi." jawab mas Anu sambil terus menatap ku.
"Saya besok sudah kembali ke Balikpapan." ujar mas Anu tiba-tiba.
Tak ku hiraukan ucapannya, aku sibuk memainkan handphone ku. "Padahal saya mau menyampaikan sesuatu." lanjut mas Anu.
Ku alihkan pandangan ku dari handphone kearahnya. Ku lihat mas Anu tersenyum ketika pandangan ku sudah tidak tertuju ke handphone lagi.
"Nanti ya, sekalian saya mau ngasih hadiah." lanjut mas Anu sambil tersenyum.
"Nih minuman nya." ucap bang Satria sambil membawa 3 gelas minuman.
Saat mas Anu dan bang Satria akan meminum minuman tersebut, aku spontan berteriak " Stop! Jangan ada yang habisin minumannya dulu." teriak ku yang mengagetkan mereka berdua.
"Apaan sih! Kaget gue njir." ucap bang Satria sambil terus ngedumel. Tanpa menjawab, aku memerintahkan keduanya untuk mengangkat serta saling menyatukan minumannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.