6

38.7K 2.8K 33
                                    

"Lo kesambet apaan dah nan, sampe ngomong kek gitu." Sahut ku sambil melajukan si Momo di jalanan suhat yang selalu ramai setiap sore.

"Aku serius ia, please berhenti ngomong lo-gue ke aku. Aku juga pengen dekat secara personal ke kamu ia, bukan dekat karna status teman." ucap Nanda sambil terus melihat ke arah ku. Ucapan Nanda tidak ku tanggapi sama sekali, begitu tiba didepan kos nya aku langsung berbalik menatap Nanda.

"Nan, maaf tapi permintaan lo nggak bisa gue kabulin. Gue nggak mau persahabatan kita hancur." jawab ku meminta pengertiannya.

Sembari membuka seatbelt dan menghela nafas, Nanda hanya tersenyum "Yaudah, kalau gitu omongan aku yang tadi nggak usah dipikirin. Hati -hati ya ia nyetirnya, makasih atas traktiran makan dan juga tumpangannya." ucap Nanda sembari mengelus kepala ku dan hanya ku jawab dengan senyuman.

-
Samarinda, pukul 19.00 WITA

Sasi
Mas, aku udah dirumah nih. Mau bicarain apa?

Arganta Kanu
Lewat telpon saja bagaimana?

Sasi
Oke, mas duluan ya yang telpon soalnya aku gaada pulsa><

Tanpa menunggu lagi langsung saja ku telpon Sasi. Setelah nada dering ketiga berbunyi akhirnya telepon ku diangkat juga olehnya.

"Halo, assalamualaikum mas."
"Waalaikumsalam, mas ganggu nggak?"
"Nggak kok, kebetulan lagi nggak ada tugas."
"Begini, mas mau minta tolong lagi ke Sasi bisa nggak?"
"Bantuan apa mas? InsyaAllah kalo aku bisa bantu bakalan aku bantu."
"Mas mau mengenal Sasi lebih dalam lagi, kalau telpon ini kita akhiri dan kita vidcall bagaimana? Sasi bersedia?"
"....."
"Halo? Sasi? Halo Sasi?"
"Mas bukannya aku nggak mau, tapi aku takut mas bakal kecewa."
"Kecewa karna apa? Saya sudah diceritakan semuanya oleh ibu kamu. Dan saya juga sudah melihat foto kamu."
"Gitu ya...tapi muka ku lagi breakout parah mas. Aku lagi jelek banget."
"Yaudah kalau Sasi keberatan nggak papa kok. Sudah dulu ya, saya masih ada kerjaan."
"Oke mas, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, selamat malam Sasi."

Ternyata benar, tingkat insecure Sasi sudah sangat mengkhawatirkan. Setelah menutup telpon barusan, ku huka aplikasi spotify ku & ku kirimkan sebuah lagu yang sangat pas untuk Sasi.

-
Malang, pukul 7.28 WIB

Setelah percakapan ku dengan Mas Anu semalam yang sangat singkat itu berakhir, aku mulai ragu dengan perjodohan ini. Apa mas Anu bakal nerima aku dengan keadaan seperti ini?
Hari ini kuliah ku kosong & digantikan dengan tugas. Sehingga hari ini aku mau belanja bulanan kebutuhan rumah bareng Salsa yang kebetulan mau belanja bulanan juga. Saat membuka hp ku ada notif pesan dari mas Anu.

Mas Anu
Ini lagu untukmu....Pelukku untuk Pelikmu - OST Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan oleh Fiersa Besari.
https://open.spotify.com/track/5sgRYOTpFZRROlndD460KI?si=_1Oqrb8VT1Wxitrzg4SSow

03.22

Maaf Sasi kalau saya buat kamu tidak nyaman, tolong jangan ragu akan perjodohan ini. Walaupun kita tidak pernah bertemu, tapi yakinlah bahwasannya saya mantap untuk menjalani perjodohan ini dengan mu.

03.26

Mulai sekarang, ayo kita saling berkomitmen untuk saling percaya satu sama lain. Selamat beraktivitas, Sasi.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang