11

33K 2.4K 51
                                    

Aku & bang Satria saling bertukar nomor handphone serta sepakat untuk saling menggunakan lo-gue. Dia bilang panggilan lo-gue sebagai imbalan dia menjadi mata-mata mas Anu selama di kesatuan. Aneh memang, tapi di iyain aja karna aku harus menjaga mas Anu ku dari si Reni itu yang berpotensi menjadi pelakor di hubungan ku dan mas Anu.

"Pelan-pelan ya mas, habis cafe yang ada mobil putihnya itu kita belok kanan." ucap ku ketika kami sudah berada di daerah dermo.
"Ini kita gabung nggak apa ia?" tanya bang Satria.
"Nggak papa bang, kerkel ku kali ini cuma tinggal bagi slide aja kok." jawab ku sambil mengabari yang lain kalau aku sudah mau sampai.
"Nah bangunan hijau didepan itu cafe nya mas." ujar ku ke mas Anu.

Setelah memarkirkan mobil ku, bisa ku lihat dari dalam sini tatapan penasaran serta tidak sabar dari teman-teman ku. Saat kami turun dan aku mau membawa barang-barang ku, tiba-tiba saja mas Anu bilang dia dan bang Satria aja yang bawain. Asik bener berasa punya bodygurad hihi, ujar ju dalam hati.

"Assalamualaikum teman-teman ku yang cakep-cakep tapi masih cakepan aku." ujar ku ketika aku samoai dihadapan mereka semua.
"Anjay, sok imut kali lu pake salam segala." jawab Hali bergidik.
"Tau ni, biasanya aja langsung ngejajah makanan kita." lanjut Salsa.
Emang pada minta dihajar ni orang bedua, nggak gangguin gue nggak lengkap kayaknya. Umpat ku dalam hati.
"Orang mah kalo kasih salam dijawab atuh mypren." ucap ku sambil tersenyum paksa ke mereka.
"Mau ditaruh disini sas?" tanya mas Anu.
"Eh iya mas. Kenalin weh ini mas Anu, yang langsung duduk disamping Tika itu temannya mas Anu, namanya bang Satria." ucap ku sambil memperkenalkan mereka.
"Arganta Kanu, calonnya Saskia." ucap mas Anu sambil menyalami teman-teman ku. Aw, udah ngenalin diri sebagai calon euy. Jerit ku dalam hati.
"Satria Wibisana, teman seangkatan Arga waktu di akpol yang sekarang ditugaskan di Balikpapan bersama." lanjut bang Satria mengenalkan dirinya.

"Mas Anu cakep ya, mending sama aku aja mas. Kia mah akhlakless banget anaknya, mana suka ngambek." ucap Tika yang langsung ku hadiahi tatapan maut ku.
Tak ku hiraukan kicauan tak berguna Tika, "Mas Anu sama bang Satria mau pesan apa? Biar aku pesenin kesana." tunjuk ku ke meja kasir.
"Nggak usah, saya sendiri aja yang pesan kesana. Kamu kerkel aja." jawab mas Anu sambil mengelus kepala ku.

Aku mendengar pekikan tertahan dari teman-teman perempuan ku ketika mas Anu melakukan hal tersebut. "Ayo sat pesen dulu kita. Mas duduk di kursi khusus smoking ya, Satria pasti mulutnya udah sepet." lanjut mas Anu yang ku jawab dengan anggukan.

Setelah mas Anu pergi meninggalkan meja ku, mulai lah keributan yang sudah ku duga akan terjadi.
"YA AMPUN LAKI LO SOSWEET BANGET IAA!" ujar Salsa, Tika, dan Mona bersamaan.
"Biasa aja ah, gue kalo sama cewek gue gitu juga." jawab Hali nyinyir.
"Maap bet ni boss, muka lo kaga ada apa-apanya dibanding mas Anu nya Kia y." sahut Salsa.
"Kok malah ngebahas muka sih anjir, kan tadi kita ngebahas perlakuan." sambung Hali tidak terima.
"Stop! Pokoknya lo pada nggak ada yang boleh buka kebobrokan gue didepan mas Anu ya!" ancam ku kepada mereka.
"Di dunia ini nggak ada yang gratis bos." jawab Mona sambil mengaduk milkshake oreo miliknya.
"Gue bayarin karaoke 5 jam + makan di SS (spesial sambal) sepuasnya." ujar ku.
"CAKEP!!" sahut mereka semua.
Tekor gue lama-lama temenan sama lu pada, untung sayang. Ujar ku dalam hati.

"Eh, btw si Nanda kemana?" tanya ku ketika tidak melihat sosok Nanda disini.
"Lagi ke kampus bentar, kunci ruang mapala kebawa sama dia." jawab Hali sambil memainkan handphone nya.

Meong...
Eh, ku lihat ada seekor kucing yang tengah hamil dibawah meja kami saat ini. Tanpa meminta izin kepada teman-teman ku, aku langsung pergi dari meja kami. Teman-teman ku hanya melihat saja kepergian ku karena mereka sudah paham betul apa yang akan ku lakukan. Aku pun menuju ke mobil ku untuk mengambil makanan kucing yang memang selalu ku simpan di mobil ku. Baru saja menutup pintu bagasi belakang, aku dikejutkan oleh suara berat yang muncul tiba-tia dibelakang ku.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang