-S E L E S A I-

41.4K 1.9K 22
                                    

"Kok lama sih mas baliknya? Yang lain dah pada selesai makan."

"Hmm, sengaja lamain doanya biar istri saya nggak direbut orang."

"Hah?" tanggap ku bingung.

Siapa yang mau rebut gue yang kek buntelan gini, pikir ku.

Mas Anu tidak menjawab kebingungan dan berlalu bergabung bersama yang lainnya diruang tengah.

"Kamu kenapa sih mas?" tanya ku sepanjang mas Anu makan dan akan akan kembali ke kesatuannya. Tapi yang ku dapatkan hanya gelengan dan sikap dingin mas Anu. Setelah semua pergi, aku masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang membuat mas Anu jadi aneh.

Hingga malam hari saat pulang, mas Anu tetap aneh dan bersikap dingin.

"Twins, kayaknya papi kalian udah nggak sayang mami lagi deh. Apa kita pulang kerumah eyang aja, ya?" ucap ku sembari mengelus perut ku sesaat setelah aku melakukan ritual malam ku.

Anjim dah ngancem mo balik ke rumah ortu masih nggak mempan juga, ucap ku dalam hati sembari melirik mas Anu yang masih anteng berbaring membelakangi ku.

"Mas! Kamu kenapa sih?! Aku beneran ya balik ke Samarinda sekarang juga!" ucap ku kesal saat tak juga mendapatkan tanggapan dari mas Anu.

"Kamu ngirim ku sama bunga ke Nanda! Mana pake love segala! Kamu tiba-tiba suka sama dia?!" jawab mas Anu tiba-tiba bangun dari posisi berbaringnya.

"Astagfirullah kaget. Kok kamu jadi kayak anak kecil gini sih mas? Lagian tau darimana kamu aku ngirim gituan pake love segala?" ucap ku bingung.

"Alvin."

"Kamu pasti nggak diceritain bang Alvin setengah-setengah deh, bentar."

"Halo napa ia?"

"Laki gue ngambek gara-gara lo! Nih jelasin permintaan lo ke gue siang tadi kek gimana, kalo gue yang jelasin ntar kaga percaya doi."

Sudah satu jam berlalu dari penjelasan Salsa mengenai kiriman kue dan bunga siang tadi, dan sidah satu jam juga mas Anu selalu mengikuti kemanapun aku bergerak.

"Kenapa lagi sih mas? Kamu mau makan juga?" tanya ku saat mas Anu selalu berada disamping ku saat aku sedang menghangatkan sisa makanan sore tadi.

"Maaf ya sayang, mas tadi cemburu nggak jelas. Maafin papi ya, twins."

"Makanya toh mas, lain kali kalo ada yang ganjel tanya aku langsung jangan asal spekulasi."

"Iya sayang, maaf ya. Mas mana mungkin sih nggak cinta sama kamu. Jangan ngomong aneh-aneh lagi ya ke twins."

-
Tak terasa kini usia kehamilan ku sudah memasuki bulan ke 9. Sejak usia kehamilan ku memasuki usia 8 bulan, aku dan mas Anu sepakat memutuskan agar aku pulang ke Samarinda biar ada yang mengawasi & menjaga ku 24 jam penuh.

"Udah dulu dek nonton drama nya, nih minum dulu susunya habis itu buruan tidur." ucap ibu ku saat melihat ku yanv masih asyik mengagumi pemain drakor kesukaan ku.

"Besok jadi nginep dirumah mertua mu?"

"Iya bu, selang seling lah. Nggak enak kalo disini terus."

"Yaudah besok biar ibu anter, dah buruan tidur."

Hanya tinggal menunggu waktu kelahiran si kembar, perkiraan dokter sih seminggu lagi. Siang ini kami semua sedang kumpul-kumpul diruang keluarga mertua ku.

"Udah siapin barang-barang yang aku sebutin kan, ia?" tanya kak Ira, pacar kakak ipar pertama ku yang juga seorang bidan.

"Udah kak."

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang