Malang, pukul 17.45 WIB
"Jadi ni ntar kita kerkel di # cafe?" tanya Risa ketika jam perkuliahan kami baru saja selesai.
"Gue ntar nyusul aja ya guys. Mau makan malam dulu gue sama calon hehe" jawab ku sambil buru-buru memasukkan barang-barang ku kedalam tas.
"Gue ikut dong ia, penapsaran gue sama calon lo." ujar Salsa.
"Kaga ah! Ntar kaga jadi romantis lagi kalo ada lo. Mana lo malu-maluin orangnya." ujar ku sebal.
"Tapi nanti lo beneran nyusul kan?" tanya Hali.
"Iya anjir. Takut banget sih nggak ada gue lo pada. Dah ah, bye!" ujar ku sambil berlalu dari kelas.
"Woy nan diem-diem bae lo. Ikut kaga nanti?" tanya Tika yang hanya dijawab gumaman oleh Nanda dan berlalu begitu saja.
"Dih, napa dah tu orang aneh banget kaga kayak biasanya." ujar Mona bingung.
"Sakit ati kali si Kia mo ketemu calon." jawab Salsa.-
"Mas, ntar aku tunggu di parkiran hotel ya. Ini udah dijalan kok, paling 15 menit lagi nyampe." ujar ku saat panggilan ini sedang berlangsung.
"Iya, fortuner warna abu-abu monyet kan?" jawab mas Anu sambil tertawa ringan.
"Lah, kok mas Anu tau sih?" tanya ku sambil fokus mengemudi.
"Waktu kamu teriak-teriak di telpon saya denger langsung soalnya haha." jelas mas Anu. "Yaudah hati-hati ya nyetirnya, saya mau siap-siap dulu. Assalamualaikum."
"Oke mas, waalaikumsalam."Setelah panggilan tersebut berakhir, ku coba untuk menetralkan detak jantung ku yang sudah tidak karuan semenjak pagi tadi. Tak terasa aku sudah sampai di pelataran parkir hotel tempat mas Anu menginap.
Saskia Putri
Mas, Kia udah di parkiran nih.Mas Anu
Oke, saya ke parkiran sekarang.Beberapa menit kemudian aku melihat dua siluet tubuh tinggi yang sedang berjalan ke arah ku. Cakep banget ya Allah, ini kaga salah mamah nya mas Arga jodohin anaknya yang cakep sama w yang kentang gini? Tanya ku dalam hati sambil melihat penampilan ku saat ini.
(Cr: Pinterest)
Saking asyiknya diri ini mengagumi mas Anu, aku sampai tidak sadar bahwa mas Anu dari tadi sedang mengetok-ngetok jendela mobil ku.
Eh!
Segera aku turun dari mobil ku dan menyalami kedua orang yang sedang berdiri di luar mobil ku.
"Oh, jadi ini calon lo ga." ucap salah satu orang tersebut sambil terlihat memindai penampilan ku.
"Kenalin ini Satria, rekan kerja saya di kesatuan sekaligus teman seangkatan saya ketika di akpol." ucap mas Anu yang menyadarkan ku dari mengagumi dirinya.Ku coba untuk menggambarkan perawakan serta pakaian yang dikenakan mas Anu. Dengan tinggi ku yang 160 cm, aku berada pas di dadanya, bertubuh tegap, memakai topi serta kaos lengan panjang dengan warna senada dan jeans hitam. Temannya sebelas dua belas lah sama mas Anu, tapi cakepan mas Anu.
"Hai adik manis. Kenalin nama abang, Satria. Abang ikut kalian kencan nggak papa kan?" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
"Hai, aku Kia bang. Iya nggak apa bang hehe." jawab ku dengan senyum terpaksa. Yailah tadi Salsa mau ikut gue larang, lah ini mas Anu malah bawa temennya. Ujar ku dalam hati.
"Saya aja yang nyetir, tidak apa-apa kan?" tanya mas Anu.
"Oh nggak papa mas." jawab ku sambil memberikan akses mas Anu untuk masuk ke dalam bagian pengemudi.Saat aku hendak masuk ke baguan samping pengemudi, tiba-tiba ada yang mendahului ku untuk duduk dibagian itu.
"Sat, ini mobil Sasi dan ini acara kita. Kamu mending sekarang pindah ke belakang atau tidak usah ikut saya sekalian." ujar mas Anu sambil menatap jengah kearah bang Satria.
"Eh iya lupa wkwkwk, maaf ya dek." jawab bang Satria sambil berlalu ke bagian penumpang dibelakang.Saat kami sudah mulai memasuki jalan besar tiba-tiba suara bang Satria memecahkan suasana canggung didalam mobil ini.
"Buset rajin bener ya pelajar jaman sekarang ga." ucap bang Satria.
"Maksudnya?" jawab mas Anu melirik bang Satria melalui kaca yang ada ditengah.
"Ini calon lo bagian penumpangnya penuh sama buku tebel, charger handphone + laptop, sama 2 laptop." jawab bang Satria sambil membuka-buka buku yang ada disitu.
"Eh, maaf bang. Aku malam ini memang ada kerkel, jadi semua bahan kerkel aku bawa soalnya ntar habis ini aku mau langsung ke cafe tempat kerkel aku." jawab ku tidak enak. "Aku pikir nggak bakal ada yang duduk dibelakang, jadi semuanya aku taruh belakang aja." lanjut ku sambil melirik mas Anu yang terlihat tenang menyetir.
"Oalah, santai aja dek. Harusnya malah abang yang minta maaf karna tiba-tiba ngikut kalian kencan." jawab bang Satria sambil melongokkan dirinya ke kursi depan."Kamu mulai kerkel nya jam berapa?" tanya mas Anu.
"Jam 8 sih, tapi aku tadi udah izin telat kok mas." jawab ku.
"Kalau setelah kita selesai makan malam saya ikut kamu kerkel bagaimana? Saya ingin bertemu teman-teman kamu secara langsung." tanya mas Anu yang membuat aku kaget.
"Nah, boleh juga tu ga. Sapa tau gue nemu cewek ngalam yang cakep-cakep." sahut bang Satria semangat.
"Eh, aku tanya anak-anak dulu ya mas." jawab ku.Anti bucin-bucin kleb
Saskia Putri
WOY GAWAT! MAS ANU MAU GABUNG SAMA KITA-KITA PAS KERKEL NANTI😱😱
Hali Soa6🐷
Bagus lah nyet
Gue penasaran sama laki lo
Arisa Kalista😻
Ajak aja nggak papa ia
Monalisa🐙
Iya aja gpp cuy, lagian kita cuma tinggal bagi slide sama kesimpulan aja kok.
Firnanda Kating☠
Aku nggak setuju, ini kerkel kita
Nggak boleh ada orang asing
Salsabila Arista🍔
Etdah kaku amat lu nan
BAWA AJA IAAAA
Kartika Atikah😭
Yang lain setuju, Nanda doang yang kaga
Fix bawa aja ia!Makin jadi aja si Nanda. Ujar ku dalam hati.
"Kenapa? Nggak boleh ya?" tanya mas Anu.
"Eh, boleh kok mas. Anak-anak malah semangat banget mas Anu mau gabung." jawab ku kaget.
"Oh, saya kira tidak boleh. Soalnya kamu kelihatan kesal." jawab mas Anu yang hanya ku balas dengan senyuman.
"Jadi kita mau makan apa ya, love bird?" tanya bang Satria saat kami terdiam semua.
"Eh iya, abang sama mas pengennya apa?" tanya ku ke mereka berdua.
"Gue sih pengen yang kuah-kuah. Lo ga?" jawab bang Satria.
"Sama sih, apa mau bakso aja?" usul mas Anu.
"Okedeh, ke bakso langganan aku sama mbak ku aja kalo gitu mas." jawab ku sambil mengarahkan mas Anu menuju warung bakso langganan ku yang ada di jalan kalpataru.Setelah sampai, kami langsung memesan dan makan dalam diam.
"Jadi kamu sekarang semester berapa dek?" tanya bang Satria usai makanan kami sudah habis.
"Semester 5 bang." jawab ku to the point.
"Yang sabar ya sama ni kucrut satu, keliatannya aja cuek. Padahal dia mah pemalu abis!" ucap bang Satria sambil mengalungkan lengan nya ke pundak mas Anu.
"Hehe, iya bang." jawab ku sekalem mungkin.
"Gue setuju sama calon lo ga. Udah cakep, pinter, lemah lembut, sopan lagi. Nggak kayak si Reni." ucap bang Satria.Ha, belum tau aja dia sifat asli gue. Tawa ku dalam hati. But wait, Reni? Sapa tu? Pikir ku sambil menatap mas Anu seakan meminta penjelasan.
"Aw, sakit ga! Apaan sih nginjek-nginjek kaki gue." ucap bang Satria kesal kepada mas Anu yang sekarang sedang menatap sinis dirinya.
"Eh, iya lupa hehehe." lanjut bang Satria sambil cengengesan menatap ku.
"Bukan siapa-siapa. Nggak usah kamu pikirin." jawab mas Anu sambil berlalu menuju kasir."Reni siapa bang?" tanya ku kepada bang Satria.
"Tapi lo diem-diem bae ye. Reni itu polwan baru di kesatuan gue sama laki lo. Bujug gatel banget itu cewek ke laki lo. Tapi tenang, laki lo nggak pernah tanggepin tu cewek kok." jelas bang Satria panjang lebar.
"Cantikan gue atau si Reni itu bang?" tanya ku ke bang Satria.
"Udah nggak usah lo pikirin! Yang penting Arga kesemsem nya sama lo." jawab bang Satria sambil meminum sisa es jeruk nya.
"Ayo, sudah jam delapan lewat." ajak mas Anu ketika sudah selesai membayar.Reni. Siapapun lo, lo nggak bakal bisa rebut mas Anu gue! ucap ku dalam hati.
~~
Sampai disini dulu yaa. Maafkan kalau ada typo! Seperti biasa, kalau ada yang kurang berkenan bisa kasih tau aku ya. Tapi secara baik-baik dan dengan bahasa yang baik juga, bye^^
-R
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With U
RastgeleKebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang; 1.Cantik 2. Langsing 3. Pintar 4. Putih 5. Lemah lembut Tapi sepertinya semua hal itu tidak didapatkan oleh Arganta Kanu Wibisana. Arga dengan sifat...