Sudah author revisi tahun 2025.
***HAPPY READING.
"Kenapa?" cetus Gadis itu karena sudah malas berhadapan bersama Reyhan.
"Duduk," perintah Pria itu lagi dengan wajah yang sangat amat datar.
Gadis itu adalah Safira dan Pria itu adalah Reyhan. Safira menghela nafas beratnya lalu duduk dikursi panjang yang dekat dengan kolam.
"Gue mau Lo mulai detik ini jadi pelayan gue––– selama satu bulan!"
Seketika bola mata Safira membulat. Matanya terbuka lebar karena terkejut dengan pernyataan dari seorang Pria yang bernama Reyhan.
"HA!?"
"Lo budek atau tolol sih," tekannya di seluruh kalimat.
"Kamu itu teh Ndak jelas! Udah lah–– aku mau masuk ke dalam saja!" bangkitnya dari tempat duduk karena merasa sudah muak dengan tingkah kekanakan cowok itu. Reyhan mendegus sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
"LO––– JADI BABU GUE SELAMA 1 BULAN, PAHAM!" teriak Reyhan dengan wajah yang sangat murka serta emosi.
"Babu?" gumamnya sambil menatap Reyhan. Mungkin saja, telinganya salah dengar, pikirnya dengan matang-matang.
Reyhan tersenyum miring, dirinya langsung berjalan ke arah Safira dengan wajah yang datar.
"Dan satu lagi–––semua yang berkaitan dengan lo, gue harus tau! Dan lo––– harus selalu ada di samping gue, ngerti gak!" tuturnya dengan kalimat yang sudah di tekan membuat Safira terdiam kaku.
Apa hidupnya akan sengsara? Mungkin, iya.
"Salah aku apa toh? Aku Ndak akan bisa, aku kesini hanya datang––– cuma mau jadi ART bukan babu-babu yang kamu ucapkan itu," elaknya karena tidak mau. Safira tetap saja kekeuh bahwa dirinya tidak mau menjadi babu untuk laki-laki menyebalkan itu. Dirinya datang kerumah ini hanya untuk bekerja sebagai pembantu atau ART, ya walaupun hanya beda tipis.
Reyhan mendegus. "ART sama BABU, itu sama kan!?" geramnya karena merasa kesal setengah setan dengan gadis berkuncir kuda itu. Safira tetap menggelengkan kepalanya tidak mau, dirinya tidak mau menjadi babu untuk Reyhan.
Safira diam saat Reyhan berjalan mendekati dirinya. Tubuhnya seketika mematung di saat Reyhan berbisik pelan tepat di telinganya. Safira dapat merasakan, nafas Reyhan yang cepat itu.
"lo––– masih belom tau salah lo apa? oke, bakal gue kasih tahu sekarang!" bisiknya dengan suara yang sangat amat Safira takut.
"Pertama. Lo udah numpahin air dan kena baju gue, kedua. Lo gak ingat? Pas lo nabrak mobil gue pake sepeda butut lo itu!" lanjutnya dengan wajah yang sudah memerah padam. Bahkan, Reyhan sudah berjalan mengelilingi Safira yang hanya diam meremas bajunya.
"Ja–––di itu mobil kamu?" ungkap Safira agar suasana tidak mencengangkan. Padahal dengan jelas, Safira tahu bahwa yang ia tabrak tempo lalu adalah mobil Reyhan.
Reyhan kembali tertawa lalu memberhentikan jalannya.
"Gak usah sok gak tau! Gue tau, elo itu sebenarnya, tau–– Safira Ayuninda." Safira kembali terdiam dan langsung menundukkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage (Completed)
HumorStory' 1 Seorang gadis sederhana yang sudah terjebak di dalam ikatan suci. Ini semua karena kejahilan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya. Sebelum pangkatnya menjadi istri, Safira sering sekali di kerjai habis-habisan oleh laki-laki tersebut...