karena U&I

5.6K 447 8
                                    

🐳 kalian bacanya jam berapa nie..

🐳 EITS, jangan lupa untuk vote dan komen. Satu lagi, wajib follow akun Ig aku dan wattpad aku! Sekarang juga.

Tencu.

**"

HAPPY READING.

Teriakan Mauren yang sangat membahana ini langsung mengundang seluruh perhatian siswa siswi SMA Angkasa sekaligus menatap mereka bertiga dengan rasa penasaran. Lebih tepatnya kepo. Jelaslah mereka semua kepo, Reyhan kan adalah the most wanted sekolahnya.

Seluruh SMA Angkasa juga sudah mengetahui bahwa Safira akan menjadi budak alias pembantu Reyhan selama 1 bulan. Jadi mereka berdua tidak dicurigai, karena mereka mempunyai alasan itu.

"Lo yang bener napa Fir," ucap Mauren dengan suara pelan. Safira yang sudah terlanjur malu pun hanya bisa diam sambil menatap Reyhan dengan mata tajamnya.

"Stt, nanti aku cerita deh——— ayok ke kelas," ajak Safira sambil menarik pergelangan tangan Mauren membuat Mauren pasrah begitu saja saat di tarik kuat oleh Safira.

"Asu gue di tinggal," dengus Reyhan dengan wajah yang kesal.

Sesampainya di dalam kelas. Mauren langsung duduk di kursinya dengan kedua tangan yang dilipat di dada. Mauren sangat kesel, bahwa Safira menyembunyikan sesuatu lagi kepadanya.

"Lo hutang penjelasan. Elo harus cerita sedetail-detailnya, kenapa elo bisa hamil," tutur Mauren dengan wajah yang kesal.

Safira mendegus. "Yakali aku ceritain juga gimana prosesnya—— malu lah," jawab Safira dengan suara yang pelan bahwa dirinya memang malu membahas ini.

"Heheheh ya gak gitu asu—— maksudnya tuh, kenapa bisa hamil? Elo berdua keblalasan?" jawab Mauren dengan pelan dan di akhiri dengan tekanan. Safira pun menghela nafasnya gusar.

"Enggak tahu aku juga. Awalnya aku juga cuma mau coba-coba doang kok," jawabnya sangat polos. Garis bawahi sangat polos. Mauren melototkan matanya.

Dikira eskrim kali ya, yang bisa di coba-coba dulu, kalo enak bakal dibeli lagi.

"Anjir, coba-coba? Serius lo?" tanya Mauren dengan mata yang memincing.

"Iya coba-coba doang, eh malah keblablasan si Reyhannya," cengir Safira tanpa merasa malu. Mauren semakin menahan tawanya sambil terus menatap sahabatnya itu.

"Boong! Pasti lo yang goda kan? Jujur lo," Safira melototkan matanya. Kenapa malah dirinya yang terkena tuduhan haram ini. 

"Ee——enggak! Kok kamu malah nuduh aku sembarangan si," ucapnya tak terima karena Mauren menuduhnya. Mauren menganggukkan kepalanya percaya.

"Iya-iya percaya deh," tawa Mauren dengan kecil. Safira tersenyum lega lalu menatap Mauren kembali karena Mauren masih mengerutkan keningnya.

"Coba coba terus jadi? Anjir mantep juga ya si Reyhan," tuturnya lagi dengan nada yang tak percaya. Sungguh, dirinya masih tidak percaya dengan semuanya.

"Enak gak Fir?" Nah ini dia, pertanyaan itu mampu membuat Safira melongo sambil menggelengkan kepalanya. Pertanyaan macam apa itu.  Tidak berbobot.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang