Mauren goblo

5.2K 312 12
                                    

HAPPY READING.

"Aww, pelan-pelan sayang..." ringgis Reyhan dengan kesakitan. Safira berdecak kesal dan tetap melakukan kegiatannya.

"Ahh——— aww.." racaunya kembali dengan kencang. Safira menghela nafasnya dan menepuk pundak suaminya.

"Reyhan, bisa diem gak si" bentak Safira karena suaminya sedari tadi berteriak tidak bisa diam.

"Ya tapi pelan-pelan be, ah—— ini sakit," teriak Reyhan di depan wajah Safira. Safira berdecak pelan saat Reyhan berteriak sangat kencang didepan wajahnya. Dengan sengaja, Safira menekan bagian memar diwajah Reyhan membuat laki-laki itu kembali histeris.

"SAPI! Sakit—— asw..." desisnya dengan wajah yang kesal. Safira hanya diam tidak menggubris ucapan Reyhan yang sudah berteriak seperti itu.

"Udah!" toyor Safira dengan kesal. Safira sangat kesal jika suaminya menjadi alay seperti ini. Di sekolah terlihat sangar tetapi dirumah terlihat cupu seperti anak culun.

Safira langsung merapikan kotak P3Knya agar kembali rapih seperti semula. Sedangkan Reyhan sudah membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan selimut tebal yang sudah menutupi seluruh tubuhnya. Entahlah, cuaca malam hari ini sangat dingin.

"Kamu tidur aja, aku mau kebawah..." ujar Safira. Reyhan hanya berdehem dengan kesal dan memejamkan matanya untuk tertidur sebentar.

Safira berjalan dengan membawa kotak obat itu. Gadis itu sudah berada di dapur dengan gelas yang berada di tangannya. Gadis itu sudah duduk dengan tenang dan melamun seperti biasa.

"Belum tidur?" Suara berat khas kak Surya mampu membuat Safira terkejut.

"Astaghfirullah, kak Surya kagetin aja!"

Surya tertawa geli. "Lah lo ngapain masih di dapur? Bukannya besok ada jadwal les buat ujian nasional?" tanya Surya sambil berjalan untuk  mengambil gelas.

"Iya, tapi belum bisa tidur aja si kak—— soalnya Mauren dari tadi chat aku terus ngajakin telfonan. Kalian lagi ada masalah ya?" tanya Safira dengan to the point.

Surya menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya. Tanpa persetujuan, Surya langsung menarik kursi dan duduk di depan Safira. Adik iparnya.

"Iya. Biasalah, Mauren lagi ngambek karena salah paham aja Fir," ceritanya.

Safira mengrytkan dahinya. "Kok bisa?" Surya kembali menghela nafas panjangnya sebelum menceritakan apa yang terjadi kepada hubungan dirinya.

"Jadi ada sekretaris gue yang suka sama gue. Gue juga enggak tahu kalau sekretaris itu suka sama gue. Dan di saat gue lagi berduaan di ruangan buat ngomongin meeting selajutnya, sekertaris gue ini tiba-tiba ngedeketin gue dengan  beraninya dia rapiin jas gue. Sampai situ, Mauren dateng dan ngeliat bahwa gue lagi mesra-mesraan sama sekretaris gue. Padahal jelas-jelas itu salah paham Fir, bahkan kalau perlu cctv jadi buktinya. Sumpah demi tuhan, gue sayang banget sama sahabat elu itu. Sampe mati gue sayang sama dia," jelasnya dengan panjang dan lebar. Dirinya sangat mencintai Mauren melebihi dirinya mencinta diri sendiri sebenarnya.

Safira menghela nafasnya. "Jadi, kak Surya enggak selingkuh kan?"

"Hahha. Yakali Fir, lo tahu kan gue cinta mati banget sama sahabat elo itu. Sekretaris gue juga udah gue pecat kok karena dia kurang ajar dan bikin hubungan gue rusak!" serunya lagi dengan penuh emosi. Surya sangat membenci sekretaris sialan itu. Karena dia, hubungan dirinya rusak dengan Mauren.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang