kita nikah (?)

11.5K 697 14
                                    


HAPPY READING.

Setelah selesai memakan bakso-nya. Kedua sejoli itu pulang ke penginapan untuk istirahat karena esok, mereka berdua akan pulang ke kotanya. Di villa ini, sangat dingin membuat tubuh Safira menggigil kecil. Tapi tenang saja, di dalam villa ini tersedia banyak kamar, jadi mereka tidak satu kamar dan tidak melakukan apa-apa.

Tak terasa pagi tiba, bulan pun pergi dan matahari pun datang bertanda sudah pagi. Hari ini mereka tidak bersekolah. Bagaimana bisa, mereka berdua saja masih berada di penginapan.

"REYHAN BANGUN!" teriakan membahana sudah keluar dari bibir Safira. Safira sudah mengedor-gedor pintu kamar Reyhan karena laki-laki menyebalkan itu belum keluar sedari pagi.

"REYHAN BANGUN," kesalnya karena ketukannya tidak di respon oleh Reyhan dari dalam sana.

Toktoktok.

Suara pintu sudah Safira gedor dengan kencang. Dirinya sudah berada di depan pintu Reyhan dengan wajah yang di tekuk sebal.

"Astaga. Udah jam 7.30 janjiannya kan jam 7 harus udah bangun dan bersih-bersih karena mau pulang, ini dia malah tidur gini Ndak bangun-bangun lagi," dumelnya dengan nada yang kesal.

Safira kesal, tadi malam Reyhan sudah berpesan sebelum tidur bahwa dirinya di perintahkan untuk bangun pagi karena akan pulang secepatnya.

Karena merasa lama, dirinya memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Reyhan yang ternyata pintu kamar tersebut tidak di kunci

Sial. Capek-capek dirinya mengendor dan mengetuk pintu dengan kencang, ternyata pintu ini tidak di kunci. Tanpa aba-aba Safira langsung masuk mencari sang empu, dimana Reyhan?

Apakah kalian melihat Reyhan?
Tidak tidak. Iya - iya disana.
Skip.

"Reyhan kamu tuh dimana," teriaknya mencari-cari si biang kerok. Siapa lagi kalau bukan Reyhan Alexandar.

"Mana sih dia––––Reyhan," teriaknya kembali sambil terus mencari-cari Reyhan di sudut-sudut tembok. Kali saja, Reyhan berubah menjadi cicak atau bisa juga kecoa. Kita kan mana tahu takdir seseorang.

"Reyh–––––Aaa," jeritnya dengan kencang bahkan dirinya sudah menutup kedua matanya. Ini adalah suatu pemandangan yang sangat indah, astaga salah astaghfirullah Safira. Ingat dosa! Ingat mati. Cepat, tenggelamkan Safira sekarang juga.

"Kenapa?" tanya Reyhan dengan tenang sedangkan Safira sudah menutup kedua matanya. Yap, Reyhan habis mandi dan tidak memakai bajunya sama sekali. Laki-laki itu hanya memakai handuk untuk menutupi bawahnya saja dan dada bidang Reyhan sangat seksi membuat Safira menggelengkan kepalanya. Perut kotak-kotak adalah idaman para perempuan.

"Pake baju kamu toh!"

"Gak mau. Emang Lo gak mau liat roti sobek gue dulu apa," ucapnya membuat Safira menelan salivanya susah payah. Ini sangat gila. Seumur-umur Safira belum pernah melihat roti sobek secara langsung seperti ini. Biasanya Safira hanya melihatnya di drakor-drakor dan di foto idolanya saja, dan sekarang, Safira sudah melihatnya secara langsung dan jelas.

"REYHAN!" ujarnya dengan teriak dan bahkan Safira sudah membuka matanya dengan tangan yang sudah ia kepal. Safira sangat muak dengan si mesum ini. Reyhan terkekeh geli dan memajukan langkahnya untuk mendekat ke arah Safira. Semakin maju semakin maju dan,

Bruk. Safira sudah berada di pojokan dinding tembok dan ini adalah ulah Reyhan kembali. Safira pun gemetar dan menatap ke kanan kiri agar tidak bertatapan dengan manik mata Reyhan. Coba kalian berada di posisi Safira, pasti kalian juga akan merasakan hal yang sama.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang