hukuman boby

3.9K 269 2
                                    

HAPPY READING.

"Udah ya bang..huhh, capek.." ngeluh Boby dengan nafas yang tersengal-sengal. Surya tetaplah Surya, laki-laki yang tidak akan pernah mengampuni seseorang seperti Boby.

"Baru 90!" cetus Surya sambil melipatkan kedua tangannya didada agar terkesan seperti bos mafia yang sedang menghukum anak buahnya karena tidak becus dalam bekerja.

"Yaudah 10 lagi besok! Please," Negosiasi Boby kepada Surya. Surya menggelengkan kepalanya dengan cepat dan tetap memperhatikan Boby yang sedang push up.

"Cepetan Boby!" gertak Surya membuat Boby langsung mempercepat push up-nya. Kenapa bang Surya menjadi garang macam singa si? Padahal Boby tadi hanya bergurau saja agar suasana tidak sunyi.

Sedangkan mereka semua hanya tertawa terbahak-bahak karena melihat Boby yang sedang merasakan kesialan dihari ini. Tak ada satu pun yang berniat ingin membantu Boby, mereka hanya tertawa penuh ledekan.

"Kasian tau kak, udah deh——— aku enggak tega," ucap Safira tidak tega melihat sahabatnya seperti ini. Reyhan langsung melirik sinis ke arah Boby yang sudah tersenyum kegirangan karena Safira membela dirinya.

"Siapa suruh dia gombalin Mauren, jadi gitu kan. Makanya Bob cari cewek!" ejek Tata untuk Boby. Boby langsung mendongakkan kepalanya ke arah Tata sambil melakukan push up-nya yang sudah menuju 100.

"Udah-udah, Bob bangun!" seru Mauren menyuruh Boby untuk bangun. Boby langsung berdiri dengan wajah yang sudah lelah tak berdaya. Padahal jelas-jelas push up-nya sudah tersisa 3 lagi kenapa Mauren menyuruh dirinya untuk bangun dan berdiri.

"Dari tadi kek. Capek tau gak sih, badan gue pegel-pegel nih, siapa ya yang mau pijitin Abang ganteng," ucapnya sambil mengusap punggungnya yang sedikit linu. Mauren mendegus, kenapa malah dirinya yang terkena omelan dari Boby.

"Kenapa di suruh berhenti si Ren?" kesal Surya. Mauren mengangkat bahunya dengan acuh.

"Kenapa? Lo bukan siapa-siapa gue kan!?" semprot Mauren untuk Surya. Semuanya langsung terdiam dan berpura- pura tidak mendengar apa yang Mauren bicarakan tadi.

"Perut gue sakit, eh—— ayok anterin gua!" sahut Tata sambil menarik Tama dan Boby dengan kasar. Kedua laki-laki itu langsung terlihat kebingungan. Seakan tahu tatapan dari Tata, mereka berdua langsung paham dengan situasi dan pergi meninggalkan tempat ini.

"Oh iya! Kompor, kompor belum aku matiin!" celetuk Safira sambil menepuk jidatnya. Reyhan menoleh menatap istrinya yang terlihat sedang menepuk jidatnya.

"Hah!? Kamu masak? Masak apa, bukannya dari tadi kam——"

Hap!

Safira langsung membekap mulut suaminya itu yang terlihat sangat polos. Safira tersenyum menampilkan deretan giginya karena Surya menatap Safira dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Setelah sudah, Safira langsung berjalan sambil menyeret suaminya yang sudah kehabisan nafas karena Safira terus membekap mulutnya.

Dinda juga langsung mengekori Safira dengan cekikikan.

Berbeda dengan Surya dan Mauren. Kedua sejoli itu sudah saling diam tanpa membuka suaranya masing-masing. Karena merasa kesal dengan situasi ini, akhirnya Mauren membuka percakapan.

"Kenapa!?" Surya menundukkan kepalanya menarik nafasnya dengan panjang.

"Aku minta maaf..." ungkap Surya lirih. Surya langsung menatap Mauren dengan intens. Tangan Surya juga sudah mengeggam erat tangan Mauren membuat Mauren menatap tangannya yang sudah tergenggam itu. Mauren langsung menepisnya membuat Surya merasa bahwa Mauren sudah tidak mau bersamanya lagi. 

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang