buluk dan sapi

4.8K 344 10
                                    

Terimakasih banget banyak yang baca cerita aku ini. Makasih juga yang udah support cerita ini sampai banyak pembacanya.

Jika ada kesamaan tokoh atau kalimat tolong tegur aku ya ges.. aku tidak ingin dikatai plangiat, karena ini ide aku semua, terimakasih!

***

HAPPY READING.

Pengumuman pengumuman!! Harap seluruh siswa siswi SMA Angkasa berkumpul di lapangan segera. Di tunggu!
Terimakasih.

"Ngapain ya?" tanya Mauren saat mereka sedang mencatat contekan dari Gebby, salah satu teman sekelasnya yang sangat pintar serta wibu.

"Enggak tau, yaudah lah kita kesana," ajak Safira kepada Mauren. Mauren pun Akhirnya menganggukkan kepalanya lalu membalikkan buku contekan itu kepada sang pemiliknya. 

"Makasih Geb," ujarnya kepada Gebby. Gebby tersenyum hangat dan memasukkan bukunya ke dalam tas ranselnya.

Akhirnya seluruh siswa maupun siswi SMA Angkasa sudah berada di tengah-tengah lapangan. Terik matahari hari ini lumayan panas membuat seluruh murid SMA Angkasa mengeluh. Berbeda dengan Reyhan yang sedari tadi memperhatikan istrinya. Entahlah ia merasa khawatir saja kepada istrinya itu apalagi Safira sudah berbadan dua.

Reyhan juga tidak tahu, apa dirinya sudah mencintai Safira atau belum. Ia merasa nyaman dan merasakan debaran kencang saat berdekatan dengan Safira.

Reyhan juga sering sekali bersikap posesif kepada Safira. Ia masih ingat sekali, dimana ia memarahi Safira saat dekat dengan Ridwan, anak kelas ipa yang notabenenya sekelas dengan Safira.

Benar dugaannya. Reyhan harus cepat-cepat mengungkapkan perasaan ini sebelum orang lain yang mengungkapkannya terlebih dahulu.

"Cek.. cek-cek ekhem 123." Suara kepala sekolah sudah mulai terdengar. Seluruh murid langsung berbaris dengan rapih agar cepat selesai.

"Baiklah anak-anak, bapak mengumpulkan kalian semua disini karena bapak akan mengadakan acara camping untuk anak kelas 10 dan 11 saja. Untuk anak kelas 12 kalian semua harus belajar untuk melaksanakan ujian nasional yang sudah mendekat!" ujar sang kepala sekolah dengan suara lantangnya.

"Yah," itu adalah sorakan dari anak kelas 12 yang merasa tidak adil dengan kegiatan itu. Kepala sekolah langsung mendengus kesal.

"Kegiatan ini memang hanya untuk kelas 10 dan 11. Bapak harap, kalian semua dapat mengerti." Lagi dan lagi anak kelas 12 berdecak dengan sebal. Kenapa harus berbarengan dengan ujian nasional?

"Baik, selengkapnya akan bapak berikan surat untuk persetujuan camping, silahkan bubar!" Suara sorakan masih menggema di SMA Angkasa. Ada yang antusias ada juga yang malas dengan kegiatan ini.

"Yah berarti enggak ada ka Surya dong," kesal Mauren saat mereka sudah berada di kantin. Jam pelajaran sudah selesai dan waktunya seluruh murid berlarian ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Gak papa Ren. Kak Surya kan kelas 12 dia harus belajar gimana si kamu," omel Safira agar Mauren tidak egois. "Iya tau, tapi kan enggak seru sedangkan lo nanti ada suami lo," cibirnya dengan bibir yang maju. 

"Jangan kenceng-kenceng," kesal Safira sambil membekap mulut Mauren. Mauren mendegus dan tersenyum. "Ups, sorry Fir. Keceplosan." Safira menggelengkan kepalanya. Mauren memang selalu saja keceplosan.

"Sorry-sorry terus," cibir Safira membuat Mauren menyengir kembali.

Berbeda dengan Reyhan dan yang lain. Mereka semua sudah berada di rooftop untuk menyegarkan pikiran masing-masing.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang