reproduksi anak

6.5K 326 10
                                    

HAPPY READING.

Kalian pasti pernah merasakan ini. Safira mau nanya nih. Kenapa yak jika turun hujan pasti rasanya enak untuk tiduran dan rebahan di rumah. Itu yang di rasakan Safira sekarang. Safira dengan malasnya langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Tubuhnya yang sudah wangi karena dirinya baru saja mandi.

"Ini semua gara-gara Reyhan tadi, lihat kan leher aku sama dada aku merah semua kaya dikerokin masuk angin. Emang dia itu NGESELIN!" gerutunya pada diri sendiri dan beranjak dari atas ranjangnya. Safira langsung berdiri di depan kaca sambil berbicara sendiri dengan mulut yang komat-kamit.

"Ini semua karena Mauren juga. Bocah goblo, kenapa dia harus bilang begitu. Reyhan jadi beneran kan reproduksi anak. Pas banget abis pulang sekolah lagi, gak bagus banget kan—— dimana-mana kalo mau reproduksi anak tuh di bali kek atau dimana kek biar kaya orang-orang lain. Lah ini, apa-apaan baru selesai buka tali sepatu langsung di tarik di ajak ke kamar."

"Ah Mamah.. Tuh kan, leher aku merah semua. Sumpah Reyhan kaya kesurupan banget si tadi. Apalagi pas natap aku kaya gitu ish—— mesum," lanjutnya lagi dengan ketakutan sendiri.

"Bisa-bisanya dia ninggalin jejak sebanyak ini, berasa kaya udah 1 tahun aja gak pernah coba!" kesalnya sambik meraba-raba bagian yang memerah karena ulah Reyhan.

"Tapi seru juga si, eh––kok aku jadi ikutan mesum juga si!" ujarnya sambil menepuk jidat dan tertawa geli.

"Ekhem... " Dehem Reyhan tiba-tiba membuat Safira menoleh dengan tatapan yang sinis. Reyhan yang baru saja beres dengan mandinya langsung terkekeh geli dan berjalan kearah lemari untuk mengambil kaos oblong seperti biasanya.

"Apa!" sewot Safira dengan sinis.

"Jangan judes dong sayang——— kan yang minta reproduksi anak kamu.." ledeknya sambil memakai kaos hitamnya di depan Safira. Sudah tidak kaget lagi, karena itu kebiasaan Reyhan sekarang.

"Bodo amat!"

"Mau lagi baby? Bukannya kamu yang dari tadi teriak nama aku bilang—— hm, mau aku contohin tidak, " tutur Reyhan geli. Safira diam saja tanpa menatap Reyhan karena sudah kesal.

Reyhan tersenyum dan menarik nafasnya panjang. "Tadi di tengah-tengah kita buat Reyhan junior kamu bilang gini tahu. Nih gini.." ucapnya dengan ancang-ancang untuk meledek. Safira diam tanpa merespon ucapan Reyhan. 

Reyhan tertawa karena Safira tidak menatapnya. Dengan iseng, Reyhan langsung mencontohkan bagian dimana Safira berteriak untuknya.

"Agrh, Reyhan... Buruan.. Reyhan ish, ah terus Reyhan.. cepetan, ish..." ujar Reyhan dengan wajah konyol dan mengangkat alisnya berkali-kali. Safira lagi-lagi memerah dan tidak sadar bahwa dirinya sudah berdesah seperti itu. Najis.

"BOHONG!"

"Terserah kamu, kalo gak percaya kapan-kapan aku vidioin biar kamu tahu gimana ekspresi wajah kamu pas dibawah aku..." lanjutnya lagi dan langsung berlari dari kamar. Entahlah, meledek Safira memang sangat seru baginya.

"REYHAN SEMPAK." Safira kesal. Reyhan hanya cekikikan dan menutup pintunya untuk kabur dari kamar.

"Kenapa aku gak sadar. Ah masa sih saking kebawa suasana aku sampai gak sadar..."

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang