HAPPY READING.
Ya. Itu adalah Salsa. Salsa sudah masuk ke dalam ruangan Safira dengan senyuman yang merekah. Hari ini, Salsa akan bisa miliki Reyhan tanpa ada benalu kembali, itu menurut Salsa.
"Hahahaha. Lo harus mati Safira," tawanya sambil membuka masker. Salsa mendekati ranjang Safira sambil terus tertawa dengan kencang.
"Karena elo! Gue dan Reyhan jadi gak bisa balikan. Lo harus gue musnahin Safira!" ungkapnya lagi dan lagi dengan nada yang penuh dengan amarah dan dendam.
Berbeda dengan Mauren dan Dinda yang sedang santainya membawa makanan. Mereka berdua berniat ingin kembali ke ruangan Safira. Sedangkan para laki-laki sudah selesai dengan sholatnya dan ingin kembali ke ruangan.
"Lo kenapa si bro?" tanya Tama saat melihat Reyhan yang gelisah sedari tadi sebelum masuk ke Mushola ini. Reyhan menoleh sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah ayok cepetan, gak enak di tungguin sama Mauren Dinda," sahut Tata.
"Gue mau ke kantin dulu tapi——" ujar Boby membuat mereka semua menolehkan kepalanya lalu mendegus bersama.
"Yaudah ayok," dengus Tata. Boby tersenyum senang dan berjalan ke arah kantin untuk membeli minuman dan makanan.
"Eh itu si Dinda sama Mauren bukan si," ujar Boby sambil menunjuk ke arah Dinda dan Mauren yang berada di sebrang sana. Dua sejoli itu sudah dengan asiknya berjalan sambil tertawa riang melepaskan kesedihannya sebentar.
"Dia ninggalin Safira?" tanya Tama membuat Reyhan semakin tambah gelisah dengan keadaan. Entahlah, meninggalkan Safira sendirian membuat dirinya khawatir.
"Gue harus ke ruangan Safira. Gue takut ada apa-apa!" ucap Reyhan dan langsung berlari. Mereka semua menoleh dan menarik nafasnya lalu berjalan ke arah Dinda dan Mauren.
Kalian tahu apa yang Reyhan rasakan. Reyhan merasakan gelisah dan merasa hari ini tidak baik-baik. Reyhan merasakan sedikit kehadiran Safira di sampingnya. Reyhan merasakannya semua. Reyhan merasa bahwa Safira selalu ada di sampingnya.
Berbeda dengan Salsa yang sudah tertawa kencang. Salsa memang sudah gila kepada Reyhan. Apapun, akan di lakukan oleh Salsa.
"Lo harus mati Safira!" tekan Salsa dan mencopot alat pernafasan Safira. Sontak membuat Safira sudah bergerak-gerak tak karuan karena oksigen pernafasannya di copot. Walaupun Safira koma tetapi alat itu wajib digunakan untuk nafasnya.
Salsa masih saja tertawa saat melihat Safira yang sudah kejang-kejang tak karuan. Sebentar lagi, Safira akan meninggal. Pikirnya dengan cerah.
Ceklek.
Pintu terbuka menampakkan sosok wanita paruhbaya yang sudah terkejut. Itu adalah Mamah Putri.
"Salsa!?"
Deg. Suara Mamah Putri membuat Salsa terkejut. Buru-buru Salsa langsung memakai maskernya dan ingin berlari dari ruangan putih ini.
"Hey kamu!" tariknya saat Salsa hendak ingin berlari.
"Kamu Salsa kan!? Safira, Safira kenapa seperti itu! Kamu apain Salsa!?" lanjut Mamah Putri dengan panik dan berteriak meminta tolong kepada dokter. Salsa yang panik langsung berlari tetapi Mamah Putri langsung menarik tangan Salsa kembali agar tidak kabur dari sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage (Completed)
HumorStory' 1 Seorang gadis sederhana yang sudah terjebak di dalam ikatan suci. Ini semua karena kejahilan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya. Sebelum pangkatnya menjadi istri, Safira sering sekali di kerjai habis-habisan oleh laki-laki tersebut...