Yang minta extra part nih aku buatin deh..
Masih rindu dengan sosok Reyhan aku tuh.HAPPY READING.
Usia kandungan Safira sudah menginjak 9 bulan. Dirinya hanya tinggal menunggu waktunya untuk melahirkan. Pernikahan mereka juga sudah masuk 3 tahun. Cukup lama, tetapi sangat menyenangkan. Reyhan masih saja seperti dulu, konyol, asik dan banyak tingkah terhadap Safira. Sifat itu yang sangat Safira sukai.
Keluarga kecil mereka sangat terlihat humoris. Ah, Reyhan jadi tidak sabar untuk melihat bagaimana bentuk anaknya nanti. Anak yang sudah mereka berdua nanti-nantikan sejak lama.
"Assalamualaikum Sal," sapa Safira dan sedikit berjongkok untuk menaburkan bunga-bunga di gundukan tanah seseorang.
Safira dan Reyhan, mereka berdua memang sering sekali berziarah di makam orang yang mereka berdua sayangi.
Salah satunya adalah Salsa. Walaupun perbuatan Salsa membuat Safira muak tetapi Safira akan tetap mengikhlaskannya. Semuanya juga sudah terjadi, Safira langsung menaburkan bunga mawar itu di gundukan tanah Salsa. Reyhan juga langsung menuangkan air botol yang dirinya bawa sejak tadi.
Suasana langsung berubah menjadi sunyi. Reyhan diam sambil menatap batu nisan itu. Rasa sedih masih ada di antara mereka berdua. Apalagi Salsa adalah masa lalu Reyhan yang bisa dibilang cinta pertama Reyhan.
"Sal, doain aku ya. Dikit lagi aku mau lahiran. Doain juga semoga lahiran aku lancar," ujar Safira dengan senyuman yang merekah di sudut bibirnya. Reyhan tersenyum sambil menatap manik mata Safira yang teduh itu.
"Pulang yu, udah sore nih takut ujan yang." Safira menganggukkan kepalanya. Mereka berdua langsung meninggalkan kuburan Salsa dan pulang untuk beristirahat.
"Semoga kalian bahagia...maafin aku Safira, Reyhan... Aku menyayangi kalian berdua.." lirih seorang gadis dengan baju putihnya. Dia Salsa, Salsa tersenyum kecut dan menatap kedua sejoli itu yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya. Salsa langsung tersenyum tipis dan menghilang. Salsa selalu menetaskan air matanya jika melihat kedua sejoli itu datang ke rumahnya.
Rumahnya? Yap. Rumah selama-lamanya. Memang benar, hidup di dunia hanyalah sementara dan selama lamanya akan balik ke tanah dengan ukuran yang tidak terlalu luas.
"Yang, kata dokter kan aku bakalan mau melahirkan. Kira-kira sakit gak ya," ujar Safira di sela-sela makan keripiknya. Mereka berdua sudah berada diruang tamu sambil menikmati film upin ipinnya.
"Ya sakit lah, namanya juga ngelahirin manusia pasti sakit.." jawab Reyhan seadanya dan tetap fokus kepada film upin ipinnya. Safira yang mendengar jawaban itu langsung menelan salivanya susah-susah.
"Serius sakit?" tanyanya lagi dengan wajah yang sudah takut. Reyhan tetap saja, asik dengan filmnya. Padahal jelas-jelas, istrinya sudah merasa panik luar biasa.
"Iyalah sakit! Bikinnya aja sakit, kamu emang gak inget dimana kamu sampe teriak-teriak terus cakarin aku? Nah, apalagi ini lahirin manusia gak tahu lagi deh sakitnya gimana..." sahut Reyhan lagi sambil merinding tidak karuan. Safira langsung menepuk paha Reyhan dengan kencang.
"Aww... Sakitt yang!" ringgis Reyhan karena pahanya sudah memerah.
"Kamu kok nakutin aku si. Yaudah deh kamu aja yang lahiran! Aku gak mau!" marah Safira dan memalingkan wajahnya. Reyhan mengangkat satu alisnya, jawaban dirinya memang benar kan?
"Lah mana bisa," elaknya. Tidak masuk akal, jika Reyhan lah yang melahirkan.
"Bisa!"
"Caranya," sahut Reyhan dengan alis yang terangkat serta menatap Safira yang sudah gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage (Completed)
HumorStory' 1 Seorang gadis sederhana yang sudah terjebak di dalam ikatan suci. Ini semua karena kejahilan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya. Gadis itu bernama safira yang sudah terjebak menjadi istri laki-laki populer di sekolahnya. Sebelum me...