extra part 3

9.5K 316 10
                                    

GES, INI EXTRA PART YANG TERAKHIR. SEMOGA KALIAN SUKA YAK!!

JANGAN KANGEN SAMA REYHAN YAK, INSYAALLAH SEKUEL AKAN ADA. KALIAN CEK AJA DI STORY KU DAN FOLLOW AKUN INI.

TIMACI.

HAPPY READING.

Menjadi seorang ibu yang baik memang sulit
tetapi Safira berusaha untuk menjadi seorang ibu yang baik untuk anaknya. Anak laki-laki yang mereka berdua impikan sudah lahir dengan sempurna.

Aryo Pranama Alexandar. Nama yang sudah di buatkan oleh Reyhan dengan indah. Safira hanya mengangguk dan menurut saja. Nama itu juga sangat bagus dan menarik.

Bayi laki-laki yang tampan sama seperti Reyhan. Safira dan Reyhan juga bertanya satu sama lain serta bingung dengan sikap anaknya. Kenapa anaknya ini jarang sekali menangis. Rewel saja tidak. Apa Aryo akan dingin terhadap orang lain?Entahlah yang penting Aryo tumbuh menjadi laki-laki tampan dan sehat.

"Anak kita lucu ya," celetuk Reyhan saat melihat Aryo yang sedang tertawa sendiri. Safira menggelengkan kepalanya, mengapa Reyhan menjadi lucu dan manja seperti ini?

"Sayang pokoknya ya ni, nanti kamu jangan pilikasi sama kita berdua. Inget suami kamu ini lebih ganteng dibanding bocah itu!" ujarnya dengan cemburu. Reyhan memang seperti ini, entah kenapa Reyhan menjadi manja karena Safira lebih banyak waktu terhadap anaknya.

"Inget umur Astagfirullah, anak kita juga ganteng," sahut Safira dan mengendong tubuh kecilnya Aryo.

"Kadang aku cemburu kamu lebih perhatian sama Aryo dibanding sama aku. Padahal jelas-jelas Aryo yang buat kan aku!" marahnya karena Safira lebih manja dengan Aryo dibandingkan dengan dirinya.

Plak.

Satu tamparan mendarat di paha Reyhan. Reyhan meringgis kesakitan dan menatap tajam anaknya.

"Sakit ish!" ringgis Reyhan dengan cemberut.

"Lagian kamu ngomongnya macem-macem. Ada baby Aryo disini!" omelnya kepada Reyhan.

Reyhan menghela nafasnya gusar. "Dia aja gak paham sama ucapan aku." Belanya diri sendiri. Baby Aryo hanya diam dan sekali-kali menatap bapaknya dengan tajam. Wish, bahkan Reyhan takut dengan mata anaknya, tajam seperti elang.

"Bodo! Yaudah sana ah, beliin aku makanan aku laper——sayang," rengek Safira kepada suaminya. Reyhan tersenyum, hari ini dirinya akan mempunyai waktu banyak terhadap Safira.

"Makan di luar aja yuk," ajaknya dengan antusias. Safira sedikit menolak, karena Safira mengingat bahwa sekarang ada Aryo.

"Inget anak Reyhan! Anak kita baru 3 bulan dirumah,"

Reyhan mengusap dadanya. "Ish. Aryo kita titipin sama Mauren aja, dia kan lagi dirumah Mamah juga," usul Reyhan dengan alis yang di angkat berkali-kali.

Mereka berdua memang berada di rumah Mamah Putri. Setelah melahirkan, Mamah Putri menyuruh Reyhan dan Safira sementara tinggal disini dulu.

"Yaudah," ujar Safira dan memberikan alih gendong kepada Reyhan. Dengan cepat, Reyhan mengendong anaknya dan mencium pipi Aryo berkali-kali membuat sang empu tertawa.

"Gemes banget si. Nanti kalo udah besar, harus jadi cowok terganteng ya." Safira hanya cekikikan geli saat mendengarkan ocehan Reyhan.

***

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang