terbongkar

4.2K 287 6
                                    

🐳 pembaca baru atau lama? Udah siap sama judulnya? Langsung aja !!!

HAPPY READING.

"SAFIRA!!!"

Teriakan Reyhan mampu mengundang seluruh siswa siswi yang sedang menonton pertandingan basket ini. Safira sudah terjatuh dibawah dengan mata yang terpejam.

"Kenapa lo biarin Safira ikut basket shit!" kesalnya kepada Mauren dan Dinda. Mauren dan Dinda hanya diam menundukkan kepalanya. Reyhan yang sudah panik langsung menggendong tubuh Safira menuju ke ruang UKS. Apalagi Reyhan sudah melihat ada darah yang mengalir membuat Reyhan langsung histeris dan mengendong istrinya.

Seluruh murid hanya bisa diam dan saling menatap Reyhan yang sudah marah besar. Mereka juga sangat takut kepada Reyhan. Suara Reyhan tiba-tiba berubah saat sedang marah seperti itu.

Kalian belum tahu kan, bahwa sang alm papah Reyhan dan Surya adalah seorang psikopat. Tapi, Reyhan dan Surya berbeda jauh. Mereka tidak terlalu senang menjadi psikopat seperti papahnya. Tapi tenang, jiwa psikopat tetap ada di tubuh mereka berdua. Bisa dibilang mereka adalah anak dari darah psikopat.

"Semoga keguguran sayang," gumam Salsa dengan senyum merekahnya. Bahkan Salsa sudah tertawa pelan seperti anak gila.

Dengan langkah besarnya Reyhan sudah sampai di ruang UKS. Reyhan langsung masuk tanpa mengisi data terlebih dahulu. Dirinya sekarang hanya fokus kepada kondisi istrinya itu.

"Kak-kak——— mohon isi dulu," ucap anak PMR yang sedang duduk di kursi depan. Reyhan dengan kesalnya langsung menatap mereka semua dengan tajam dan langsung masuk ke dalam ruang UKS tanpa persetujuan dari anak PMR. Mauren yang juga ikut ke ruang UKS langsung mewakili Reyhan untuk mengisi data Safira.

"Tolong dok!" ujar Reyhan dengan wajah yang panik. Reyhan langsung saja meletakkan Safira di ranjang UKS. Kebetulan sekali hari ini ada dokter yang menjaga di ruang UKS.

Dokter muda itu menoleh mengerutkan keningnya. "Loh, gadis ini kan yang hamil, apakah kamu pacarnya?" tanya dokter muda itu yang kebetulan adalah dokter yang kemarin menolong Safira juga.

Reyhan menatap dokter itu. "Dari mana dokter tahu?"

Dokter itu langsung menggelengkan kepalanya. "Saya tahu, tolong setelah ini kamu tanggung jawab atas perbuatan kamu ini. Gadis itu terlihat sangat seperti polos, saya yakin kamu penyebabnya!" tuduh dokter itu membuat Reyhan melototkan matanya. Mentang-mentang dirinya terlihat anak nakal, dokter ini menuduh bahwa dirinya memperkosa Safira. Ya padahal kan, mereka berdua adalah suami istri, wajar saja mereka melakukannya walaupun kebobolan sedikit.

"Kamu paham nak?" Reyhan berdecak lalu menganggukkan kepalanya agar dokter ini cepat membantu Safira. Dokter itu langsung tersenyum dan berjalan melihat kondisi Safira.

Setelah sudah, dokter itu menoleh ke arah Reyhan. "Bagaimana bisa Safira ikut bermain basket? Padahal jelas-jelas ini sangat membahayakan kesehatannya dan kesehatan dari janinnya. Kamu kenapa tidak melarangnya!? Darah yang mengalir ini adalah darah dari perbuatan Safira juga yang sudah hampir ingin mencelakai kandungannya sendiri. Apa kamu mengancam Safira untuk mengugurkan kandungan ini!? Jawab!" ujar dokter itu dengan emosi tingkah jiwa dan dewa. Reyhan langsung menghela nafasnya, lagi dan lagi dokter itu menuduhnya dengan tidak-tidak.

"Saya suaminya dok! Saya sudah menikah, saya di jodohkan oleh orang tua saya sendiri. Jadi tolong, dokter jangan pernah menuduh saya lagi yang tidak-tidak. Dokter bisa kan!?" Dokter itu terkejut lalu menghela nafasnya sebelum mengatakan sesuatu lagi.

The Young Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang