~~~
Jangan pernah berfikir
Bahwa dirimu paling terluka
Di dunia ini karena di atas awan
Masih ada awan lagi
Tasya alhaira putri
~~~"Ning maaf kan aku yang selalu melukai hatimu" gus al
"Tidak apa apa gus mingkin memang ini semua sudah takdirku" ucap ning tasya sambil tersenyum
"Ning bolehkah aku meminta sesuatu dari mu?" ucap gus al
"Nggih gus, silakan" jawab ning tasya
"Mulai sekarang jangan panggil aku gus panggil saja aku mas" ucap gus al sambil tersenyum
"Nggih gus eh maksudku mas" ucapnya pelan
Setelah ning tasya mengatakan itu gus al langsung membawa ning tasya dalam dekapannya.
"Nak al apa apaan kamu ini" ucap papanya citra.
"Loh tasya jadi kamu menghianati anak saya begitu iya ha" ucap mama citra menuduh ning tasya
Yang di tuduh hanya diam sambil menunduk tanpa menjawab apa pun.
"Cukup ya jangan kalian bilang begitu karena dia lah istri pertama saya itu sebabnya saya tidak mau menikan dengan citra tapi kalian memaksa dan sekarang menuduk yang tidak tidak pada tasya apa kalian tidak puas menyakiti hatinya" ucap gus al emosi
"Sudah mas sudah sabar sya ndak papa" lerai ning tasya
Papa dan mama citra yang mendengar itu langsung tercengah karena ternyata anaknya lah orang ke tiga dan itu juga karena mereka yang memaksakannya.
"Ma aaf kan om dan tante tasya yang telah menuduh mu dengan seenaknya saja" ucap mama citra terbatah batah
"iya tasya maaf kan kami kami tidak bermaksud begitu" tambah papa citra
"Tidak apa om tante tasya maklum kok, tapi jangan bilang ke citra dulu ya karena ia masih sakit sekarang dan belum pulih" sambil tersenyum ning tasya berkata
Mereka mengangguk tersentuh atas jawaban dari ning tasya dan bersama sama ke ruang citra.
"Mas duluan saja masuknya karena nanti yang ada citra curiga" pinta ning tasya
"Iya sya"
Mereka masuk hanya ning tasya yang tidak karena ia menunggu beberapa waktu agar citra tidak curiga. Setelah sekitar satu setengah menit mereka masuk baru lah ning tasya masuk.
"Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatu" ucap ning tasya sambil tersenyum
"Wa'alaikumsalam" all
"Kok lama tas? Trus mana minum mu?" tanya citraBergandeng (ke bis ya bis aja ada gandengannya. Kalian ada ga nih jangan mau kalah dung:v)
"Oo itu tadi aku minum disana jadi minumnya habis dan lama maaf ya" jawabnya sambil tersenyum.
"O iya ga papa kirain kamu kenapa tas"
Dan hanya di jawab dengan anggukan kepala dan senyum yang tak terlihat oleh citra. Yang ada di sana hanya terdiam karena tau betapa sakitnya perasaan ning tasya.
"Pulang yuk aku di suruh pulang ama bunda katanya ada tamu" ajak bela sekenanya
"Oo yaudah ayo" bilang putri
"Kalo gitu kita pulang dulu ya cit, om, tante, gus" ucap tasya sambil melirik ke gus al yang di balas dengan senyum.
"Kalo gitu aku antar mereka keluar dulu ya cit ndak enak kan mereka telah jenguk kamu" ucap gus al
"Iya mas" ucap citra tersenyum
Mereka berlima keluar dari dalam ruangan citra.
"Maaf apa boleh saya berbicara dengan tasya sebentar?" Ucap gus al
"Oo kalo gitu kita ke parkiran duluan ya sya ayo guys" ucap bela sambil memegang tangan ning tasya
Setelah mereka pergi dari hadapan ning tasya dan gus al,gus al ingin berbicara dengan ning tasya
"Humairoh....."
~~~
Dibalik kesusahan pasti
Ada kebahagian di dalamnya.
Alif al fatih
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}
Espiritual(BELUM REVISI) Terpaksa menikah karena permintaan terakhir sang abi mungkin masih bisa di terima oleh para wanita, tapi bilang di poligami tidak ada satu pun wanita yang bisa menerimanya. Apalagi di poligami dengan temen sendiri dan secara tersembun...