HAPPY READING!
Tok tok tok
"Gita, boleh mba masuk?"
"Masuk aja, mba"
Ceklek
"Ada yang bisa mba bantu?" Tanya ning tasya
Gita menoleh. "Nggak mba, ini udah hampir mau selesai kok" ucapnya sembari memasukan barang barang ke dalam koper
"Kamu yakin mau langsung ke indonesia?" Tanya ning tasya
Gita mengangguk, "iya mba. Sebenernya sih masih pengen di sini sama bayi twiss tapi ayah minta untuk kembali ke indonesia secepatnya" ucap gita dengan nada kurang bersemangat
Setelah beberapa hari di nyatakan lulus dengan gelar magister manajemen di american university in dubai. Ayahnya memang menelpon untuk meminta gita agar segera kembali ke indonesia.
Di acara kelulusannya yang kedua waktu itu memang ayah dan ibunya tidak bisa datang untuk menghadiri acara, karena sedang ada urusan penting di singapure.
Saat menelpon waktu itu han juga berbicara kepada ning tasya, untuk meminta maaf karena harus meminta gita kembali ke indonesia secepatnya. Sebenernya han tidak perlu meminta maaf kepada ning tasya karena, ialah yang memiliki hak sepenuhnya atas gita. Tapi, han merasa bersalah karena seharusnya gita menemani ning tasya di dubai hingga luka ning tasya kembali pulih, tapi karena keperluan mendesak han harus meminta gita untuk kembali ke indonesia.
Ning tasya terkekeh kecil. "Nantikan bisa video call. Mungkin memang ayah ada hal penting yang harus di omongin ke kamu secara langsung makannya kamu di suruh ke sana. Lagiankan memang niat kamu kuliah sampai s2 buat bantu ayahkan? Jadi mungkin ini udah saatnya" ucap ning tasya
Gita mendaratkan tubuhnya di samping ning tasya. "Hmm iya sih, tapikan" ucapnya menjeda "ya udahlah"
Tok tok tok
"Haira, gita, ayo makan malam dulu" ucap seseorang dari luar kamar
Ning tasya menoleh. "Iya mass"
Ning tasya tersenyum, "udah waktunya makan malam, ayo" ucapnya yang dibalas anggukan oleh gita
Ingatlah, ini bukan indonesia yang biasanya seorang wanita utama akan sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan ketika waktu makan sudah tiba dan juga harus memanggil semua orang yang berada di rumah tersebut untuk makan.
Di rumah ini ada seorang pekerja yang memang bertugas untuk membuat makanan saat waktu makan tiba. Dan, untuk siapa yang memanggil penghuni rumah untuk makan bukanlah tugas seorang wanita utama, tapi siapa pun ia boleh melakukannya.
"Makanannya di abisin ya qila, aqil" ucap ning tasya tersenyum
Ning tasya masih menggunakan cadar, dan tidak sedikit pun dalam dirinya untuk melepaskan kain tersebut, namun saat ini di rumah ini hanya ada dua orang laki laki yaitu syaqil anaknya dan juga rayhan.
"Kamu jadi ke indonesia besok, ta?" Tanya rayhan
Gita mengangguk. "Jadi mas, kenapa?"
"Gapapa. Titip salam buat ayah ibu mu. Bilangin, disini anaknya suka ngabisin isi kulkas" ucap rayhan
Gita membulatkan matanya. "Nggak ya, mana ada kaya gitu? Gita cuman suka ngemil doang, bukan ngabisin isi kulkas" ucap gita menunjukan deretan gigi putihnya
"Gita nggak ngabisin isi kulkas, mas. Orang dia cuman ngemil ya cuman ngemilnya kadang nggak inget waktu jadi liat tuh pipinya makin chubby sama kaya qila" ucap ning tasya terkekeh kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}
Spirituale(BELUM REVISI) Terpaksa menikah karena permintaan terakhir sang abi mungkin masih bisa di terima oleh para wanita, tapi bilang di poligami tidak ada satu pun wanita yang bisa menerimanya. Apalagi di poligami dengan temen sendiri dan secara tersembun...