part 42

4.4K 255 72
                                    

Berita tentang kehamilan ku sudah tersebar luas seantoro pesantren. Tidak ada satu pun orang di pesantren yang tidak mengetahui bahwa aku sedang mengandung.

Semua menyambut baik kehadiran janin ku ini, tidak sedikit doa doa yang ku dapatkan dari mereka. Bahkan umma dan abi saat mengetahui fakta ini langsung mendatangi ku.

"Mulai sekarang kamu harus lebih hati hati, nduk. Makan makanan yang bergizi biar kamu dan bayi mu sehat, jangan menahan apa yang kamu inginkan" ucap umma

"Nggih umma"

"Umma. Umma bilang tasya nggak boleh menahan apa yang sya inginkan, bukan? Kalo begitu sya minta ijin ke umma untuk meminjam putri dan gita dalam beberapa hari, boleh?" Ucap ku

"Kamu ingin kemana, nduk?"

"Menghadiri acara pondok pesantren gus muh di klaten umma"

~RTD~

"Saat kedua istri mu sedang hamil, al. Perasaan wanita hamil akan lebih sensitif jadi jagalah sifat, sikap, dan ucapan kamu ke mereka" ucap abi

Gus al mengangguk, "nggih abi"

"Menjaga satu wanita hamil itu tidak mudah apalagi dua. Berusahalah untuk adil al, jika kamu memberikan sesuatu ke salah satu dari mereka maka berikan juga ke yang lain dan begitu juga dengan hal lain. Kamu harus bisa berusaha adil, jangan membedakan antara keduanya" ucap abi

Saat ini keduanya sedang berada di ndalem tempat abi dan umma tinggal.

Abi memang sengaja memanggil gus al untuk membicarakan tentang ini, beliau takut putranya salah dalam bertindak.

"Kamu tau al, bahwa tasya bukan hanya sekedar menantu abi dan juga istri kamu, tapi juga amanah untuk abi dari azka untuk membahagiakannya. Itu artinya kalo dia tidak bahagia hidup bersama kita, abi gagal menjalankan amanah. Jadi abi minta bantuan kamu untuk menjalankan amanah itu ya, al"

"Azka mempercayakan putrinya ke kamu itu untuk di bahagiakan, jadi berusahalah untuk membuatnya bahagia dan jaga perasaannya"

Nasehat demi nasehat beliau berikan untuk putranya itu.

Membahagiakan seorang wanita bukan hal yang mudah, lalu bagaimana bila harus membahagiakan dua wanita dalam waktu bersamaan?

Abi memiliki firasat yang tidak enak kepada anaknya ini, oleh karena itu beliau menasehati putranya terlebih dahulu sebelum sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

Firasat orang tua kepada anaknya tidak pernah salah, jadi apa pun yang di katakan orang tua berusahalah untuk mengikutinya, karena ridho Allah pun berada pada keridhoan orang tua. Seperti mana di jelaskan dalam surah An Nisa ayat 36, yang berbunyi :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua..."

Bahkan dalam hadist Nabi Muhammad saw yang di riwayatkan oleh imam tirmidzi, di jelaskan sebagai berikut :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang