Jungkook menatap sinis Taehyung yang sedang bercengkrama dengan papa Sehun dan papa Chanyeol, ada Mingyu juga yang asik makan cemilan di toples. Jungkook masa bodoh tidak akan menyapa meskipun ada sahabat dekatnyanya disana.
"Loh, kemana Kook?" Jungkook menghentikan langkahnya memejamkan mata, bersiap akting baik-baik saja. Berbalik arah mendekati keluarganya.
"Mau keluar dulu sebentar." Papa Sehun menatap Jungkook penuh selidik.
"Kamu baru nikah mau pergi? Yang bener aja kamu."
"Pa."
"Enggak. Papa udah bilang kalian berdua seminggu ngga ada yang boleh keluar rumah." Taehyung dan Jungkook kaget.
"Papa apa-apaan, sih. Mana ada begitu." Jungkook melotot tidak setuju. Taehyung menggaruk pelipisnya, tiga hari lagi dia ada jadwal flight.
Taehyung berdehem mengalihkan atensi papa Sehun dan Jungkook yang memutar matanya jengah. "Tadi Jungkook udah izin Tae kok, pa. Ini Taehyung mau anterin."
Jungkook menatap Taehyung tidak percaya. Apa-apaan Taehyung.
Tanpa merasa bersalah, Taehyung menarik tangan Jungkook pergi setelah papa Chanyeol membolehkan keduanya pergi. Papa Sehun akhirnya mengiyakan asalkan Taehyung yang mengantar.
"Turunin gue didepan." Kata Jungkook melepas self belt.
"Taehyung, gue bilang turunin gue."
Taehyung seolah menulikan pendengarannya masih menjalankan mobilnya. Jungkook yang kesal menarik lengan Taehyung keras membuat Taehyung menghentikan mobilnya.
"Gue bilang turunin gue. Gue bisa sendiri." Jungkook sudah siap membuka pintu sebelum Taehyung mengunci pintu mobil. Jungkook menghela nafas lalu berbalik menatap Taehyung yang juga menatapnya.
"Apa lagi?" Tanya Jungkook mencoba bersabar.
Taehyung menatap Jungkook tegas. Jungkook meneguk ludahnya takut namun dia berusaha untuk tetap berani dihadapan Taehyung.
Taehyung menghela nafas melihat wajah takut Jungkook. Meski Jungkook mencoba menutupi, pancaran mata Jungkook tidak bisa berbohong. "Nyalain maps, hyung anter.
Nggak ada penolakan. Hyung anter dan hyung jemput atau kita pulang dan hyung kurung kamu di kamar seminggu."
Jungkook berdecak kesal lalu menyalakan maps mobil Taehyung. Taehyung cukup bersyukur dengan ide yang barusan terlintas, mampu mengalahkan ego sosok Jungkook.
Mobil Taehyung masuk kedalam basement dan mencari parkir untuk mobilnya.
"Pergi aja, nanti kalau udah gue chat. Jangan nungguin." Jungkook membanting pintu setelah Taehyung memakirkan mobilnya. Taehyung menatap kepergian Jungkook hingga memasuki lift. Taehyung meraupkan wajahnya mencoba bersabar dengan Jungkook.
Ponselnya berdering, Taehyung merogoh celananya. Berbicara dengan orang diseberang dan menjalankan kembali mobilnya.
✈✈✈
"Loh, bawa-bawa koper mau kemana, Tae? Jungkook mana?" Mama Luhan yang melihat Taehyung membawa koper kecil menghampiri Taehyung. Mingyu yang menonton televisi melirik keduanya.
"Taehyung ada jadwal mendadak, ma. Barusan Tae dapet panggilan." Kata Taehyung tidak enak. Jujur dia sudah menolak namun karena teman satu namanya mendadak benar-benar tidak bisa bekerja membuat pekerjaannya dilempar pada Taehyung.
Mama Luhan menatap Taehyung tidak percaya. "Ngga bisa besok-besok aja? Kamu baru nikah loh."
"Maaf, ma, ini pekerjaan Taehyung tanggung jawab Tae. Tae mohon mama ngerti." Taehyung menggenggam tangan mama Luhan. Mama Luhan hanya bisa mengangguk mengiyakan, toh mau bagaimanapun itu memang tanggung jawab Taehyung. Pekerjaan Taehyung yang juga untuk menghidupi anaknya yang sudah menjadi tanggung jawab Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Captain [ Taekook ] ✔️
FanfictionStart. : 30-07-2020 End. : 15-12-2021 #2 vkook ©Thx cover Pinterest and PicsArt