Besok adalah hari pernikahan Taehyung dan Jungkook, semua persiapan sudah selesai tinggal pelaksanaan pernikahan. Namun Jungkook menjadi sedikit goyah. Ingin mengundurkan diri.
Jungkook mengusak rambutnya frustasi. Benar-benar dia sedang berperang dengan batinnya. Antara melanjutkan agar orang tuanya tidak menanggung malu atau egois dengan diri sendiri.
Toktoktok!
Jungkook menengok ke arah pintu. Semakin mencembikkan bibirnya setelah melihat Jaehyun yang masuk ke dalam kamarnya."Jaehyun hyung." Jungkook sudah berair. Jaehyun tersenyum lembut mendudukkan diri disamping Jungkook yang langsung ditubruk dengan tubuh Jungkook.
"Kenapa? Besok nikah, nih." Jaehyun mengusap-usap punggung Jungkook. Jungkook terisak didalam pelukan Jaehyun. Dari sekian banyak hyung-nya, Jaehyun lah yang paling dekat dengan Jungkook.
Jungkook mendongak melepaskan pelukannya. "Hyung, Kookie mau pergi aja. Ngga sanggup."
"Mana bisa begitu, Kook. Kookie udah melangkah sejauh ini. Tinggal satu langkah lagi Kookie sudah mencapai puncak."
"Tapi, tapi Kookie ngga bisa. Mau Yugyeom hyung aja."
Jaehyun melotot. "Kook, Yugyeom udah mau nikah juga besok."
Jungkook merengek menendang-nendang udara. "Ngga mau nikah ngga mau nikah."
"Kook, jangan gila. Hyung udah bilang ke Kookie, kalau ngga siap undur dulu. Hyung udah bilang jauh-jauh hari ke Kookie. Tapi Kookie keras kepala. Ngga kasihan Taehyung?" Jungkook diam menelungkupkan wajahnya.
"Hyung udah bilang dari awal. Jangan gegabah tapi Kookie sendiri yang milih jalan ini. Sekarang siap enggak siap Kookie harus hadapin." Jaehyun mengusap rambut Jungkook.
"Hyung ke bawah dulu. Jangan macem-macem. Balkon tinggi." Setelahnya Jaehyun keluar dari kamar Jungkook. Alasan Jaehyun agar Jungkook lebih tenang dan dapat menguasai diri.
Jungkook bangkit dan segera menuju balkon. Benar kata Jaehyun jika balkon kamarnya tinggi. Bahkan jika Jungkook nekat dengan tenaga yang dia kuasai, Jungkook yakin dia baru beberapa meter dari gerbang rumah sudah tidak sanggup lagi berjalan. Jungkook merutuki nasibnya.
"Yugyeom hyung, kalau hyung dateng jemput Kookie atau culik Kookie, Kookie mau hyung. Kookie mau Yugyeom hyung. Tolong Kookie, hyung." Kata Jungkook lirih terbawa angin seolah angin akan menyampaikan pada Yugyeom hyung Jungkook.
✈✈✈
Dengan konsep ala penerbangan yang Jungkook usulkan mampu memudahkan Taehyung. Karena memang dia pilot dan pasti akan ada beberapa acara dari penerbangan.
"Selamat, captain!" Taehyung melotot memperingatkan. Seolah lupa, lawannya menyengir.
"Abis konsep begini bikin ngebawa-bawa perasaan. Cocok lo Tae jadi pilot."
"Pulpen kalik pilot." Kata Taehyung sebal.
"Selamat, Kook. Sabar-sabar sama Taehyung ya." Jungkook tersenyum mengangguk.
"Terimakasih."
Jungkook lelah sungguh. Dia ingin menangis. Jungkook kecewa, entah pada apa namun Jungkook benar-benar kecewa. Dia berharap Yugyeom akan menjemputnya untuk kabur dengannya dan mempertahankan hubungan keduanya. Namun nihil. Yugyeom tidak hadir.
Ya, Yugyeom sedang melaksanakan pernikahan juga saat ini. Sama persis diwaktu Jungkook. Beberapa teman Jungkook ada yang mengeluh kenapa acaranya bersamaan namun berbeda tempat. Jungkook hanya tersenyum menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Captain [ Taekook ] ✔️
Fiksi PenggemarStart. : 30-07-2020 End. : 15-12-2021 #2 vkook ©Thx cover Pinterest and PicsArt